Minggu, 24 Mei 2009

Bimbang Aku Dibuatnya

"Kesini dong yang", kata si mas di telepon. Aku hanya terkekeh saja, sambil merasakan betapa rindunya pasti si mas padaku...ehem. Beberapa kali si mas ngucapin kalimat yang sama, sampe akhirnya aku tersadar. Jadi mas beneran nih? Maksudnya gmn?

Ternyata...dia memintaku untuk datang ke Jurang Mangu! Melongo aku dibuatnya. Memang sih, insyaAllah tanggal 29 ini, aku dan anak2 sudah di Malang, yang berarti hanya satu jam lebih lah dah sampe Jakarta. Tapi...gimana dengan anak2? Syifa dan Farah?
Paling lama kutinggal pergi itupun hanya pagi sampai sore hari. Malam juga ketemu lagi, bobo sama2 lagi. Ga kebayang kalo sampai beberapa hari musti jauhan dari mereka berdua, pa lagi dititipin di neneknya. Hiks... Mungkin neneknya bakalan seneng2 aja, lha wong impianx dari dulu biar anak2 dititip ma beliau, apa lagi mertuaku.

Aah si mas, ada2 aja deh. Pikir2 dulu dah, tgl 6 kan insyaAllah kita ketemu juga di Malang hehe. Meski sebenarnya, permintaan si mas tu menggiurkan juga. Ngebayangin berdua aja ma si mas, jalan2, wisata kulineq-halah- heemm.
Read More

Jumat, 22 Mei 2009

Kedua Anakku Kena Batuk 100 Hari ??!!

Awal mulanya, sejak akhir bulan Maret yang lalu, sekitar tanggal 20-an lah. Kebetulan awal bulan Maret saya harus mengikuti diklat Bendahara di Makassar yang mau gak mau harus mengajak kedua anak saya beserta mbaknya ikut semua. Mungkin karena cuaca yang kurang bersahabat dan tubuh yang kurang fit, sepulang dari Makassar kedua anak saya mulai terserang batuk. Apalagi ada anak tetangga yang lagi heboh juga batuknya, pas deh, jadinya ikutan, lomba batuk tiap hari.

Biasanya hanya dengan minum Malac (HPA punya) dan perasan jeruk nipis plus kecap, batuknya sudah mereda bahkan sembuh. Tapi kali ini lain dari biasanya, batuknya terus-terusan, meski sudah dihantam dengan herba secara rutin, tetap saja tidak ada perubahan. Seperti biasa, saya lalu curhat dengan mbak Meta, teman maya saya yang ahli herba HPA. Lalu beliau mengirimi saya herba Tapak Liman dan Patikan Kebo untuk batuk 100 hari. Kebetulan anak mbak Meta juga lagi batuk, malah dah 2 bulan lho, alhamdulillah setelah minum Tapak Liman batuknya sembuh.

Batuk 100 hari?? Saya dulu waktu SMP pernah juga dapet, batuuuuuk terus, biar udah berkali-kali ke dokter dan minum obat kimia, tetep aja gak sembuh-sembuh. Pas dah 3 bulanan gitu, eh tiba-tiba batuknya sembuh sendiri. Duuh, kasian anak-anakku donk ya kalo beneran kena ni batuk.

Setelah konsumsi Tapak Liman dan Patikan Kebo, alhamdulillah batuk mereka mulai mereda, seneng banget saya. Tapi......tak berapa lama, batuk kembali mendera si kecil Farah, yang memang kondisi tubuh dan daya tahan tubuhnya lebih lemah dari Syifa. Syifa pun mulai terdengar lagi batuknya, mulai lagi lomba batuk deh mereka. Padahal herba yang dari mbak Meta sudah habis, huuff memang mungkin cuaca sangat tidak bersahabat ya.

Sekarang tiap malam Farah batuk terus.....sedih melihatnya. Bawa ke dokter??? Heemm...pasti ntar dapet antibiotik lage dah, gak mau ah anak-anak kena AB lagi. Lagi-lagi curhat ke mbak Meta ( afwan ya buuk...selalu mengganggu dengan segala macem pertanyaan dan kekhawatiranku) katanya kalo aku khawatir, anak-anak tetep bawa aja ke dokter, tapi herba tetep jalan terus. Yo wis lah, ntar jalan terakhir baru ke dokter, skalian aja pas aku mudik ke Malang ntar. Sekarang mereka diberi Malac, Spirulina, dan Madu aja dulu. Moga-moga segera ada perubahan.

Ngeri juga sih, habis nanya-nanya ke om google masalah batuk 100 hari...banyak banget info yang aku dapat. Mohon do'anya yah...
Read More

Senin, 18 Mei 2009

Nasib Kontraktor.

Sudah menjadi resiko dan lumrah bagi para perantau terutama seperti saya yang kerja di DJP ini. Pindah dari satu kota ke kota lainnya, meninggalkan orang tua dan sanak saudara di kota asal. Dengan cita-cita dan impian indah bisa penempatan kembali ke tanah kelahiran, atau paling tidak dekat lah dengan orang tua, maka menjadi tidak terpikir bagi saya dan mungkin juga bagi perantau lainnya seperti saya untuk kemudian membeli tanah atau membangun rumah tinggal di daerah penempatan yang sekarang. Dan itu menjadikan saya sebagai kontraktor, hehe tukang kontrak rumah gitu. Sejak tahun 2004 saya mengikuti suami penempatan di Majene, sudah 5 kali saya dan keluarga pindah-pindah kontrakan, dan hari ini adalah kepindahan saya yang ke 6 kalinya. Semoga menjadi yang terakhir alias tahun depan semoga bisa ikut suami penempatan ulang, dan berharap, semoga penempatannya nanti di Jawa, biar bisa deket rumah, gampang menjenguk orang tua.

Capek sebetulnya, selalu pindah rumah. Pengennya ya kontrak di suatu tempat dan sampai masa expired penempatan baru pindah kota sekalian hehe. Tapi apa mau dikata, Allah menentukan kami sekeluarga harus menghadapi berbagai macam kejadian-kejadian yang meski ada pahitnya tapi tetap pasti berbuah manis. Seperti pernah kemalingan berkali-kali, rumah tidak dapat air dan jauh dari pusat kota, ada masalah dengan pemilik rumah (kejadian yang sekarang), dan lain-lain.
Seperti yang terjadi sekarang ini. Saya mengontrak rumah yang ternyata rumah itu juga dihuni oleh pemiliknya yang seorang janda dengan satu anak. Mereka tinggal di kamar paling belakang, dengan sekat dinding triplek saja yang memisahkan rumah kami dan rumahnya. Di sinilah kesabaran, tenggang rasa dan lain-lainnya itu diuji. Keinginan saya untuk selalu berbuat baik pada tetangga membuat saya cukup betah tinggal di sana, toh pasti ada saja kekurangan saya ataupun khadimat yang pasti pernah membuatnya terganggu, tersinggung atau apalah, jadi sama-sama gitu.

Oleh karena itu saya berniat untuk tetap lanjut mengontrak rumahnya selama setahun ke depan, sampai suami lulus D3 khusus dan penempatan. Tapi ternyata kenyataannya lain sekarang. Hari ini saya sudah angkut barang-barang, pindah kontrakan ke rumah dinas KPPN yang lumayan lama kosong. Alhamdulillah besar juga rumahnya, 3 kamar dan punya halaman luas di depan, samping, dan di belakangnya.

Semua berawal ketika adik laki-lakinya mau menikah tanggal 9 Mei lalu. Alhamdulillah, beberapa minggu sebelumnya dia juga telah menikah lagi dengan seorang duda, hal itu turut membahagiakan saya, berarti Arni, anak perempuannya yang baru 6 tahun, telah mendapatkan figur ayah kembali. Dia telah meminta ijin pada saya, sebagai penyewa rumahnya, untuk mengadakan acara pertemuan keluarga pihak laki-laki dan lalu dilanjutkan mengantar tanda jadi atau seserahan kepada pihak perempuan. Saat itu dia bilang kalo acaranya hanya sebentar saja, hanya di ruang tamu dan hanya dihadiri beberapa orang saja. Maka saya mengiyakan permintaannya. Ternyata, acaranya cukup ramai, namanya juga keluarga besar yang berkumpul, dari ruang tamu sampai ruang keluarga dipakai semua. Barang-barang saya, lemari dll dimasukkan di dalam kamar. Saya dan anak-anak tergusur di kamar, berisik, banyak orang asing lalu lalang. Terganggu?? Sedikit, karena saya sudah mengiyakan alias mengijinkan rumah sewa saya dipake untuk acara ini. 

Saya ingat betul, waktu itu dia bilang kalau untuk acara resepsi tidak akan diadakan di rumah kontrakan saya, karena adik laki-lakinya punya rumah di tempat lain. Kenyataannya??? Tanpa berbicara langsung pada saya, dan saya tahunya dari tantenya, ternyata acara resepsi diadakan di rumah kontrakan saya. Bayangkan saya, kurang lebih 5 hari, rumah ramai, full house, banyak keluarga super besarnya datang, keluar masuk kamar saya sembarangan, huuiiiiiiiih.....nggondok saya rasanya. Sebel, jengkel, marah, kecewa dibuatnya. Mau ikhlas....tapi gak bisa, gak rela aja pokoknya.
Akhirnya setelah minta masukan teman-teman kantor, teman-teman liqo, dan teman-teman di intranet, saya pun memutuskan tuk hengkang dari rumah tersebut. Meski sekarang si pemilik rumah selalu bermuka masam dan ketus pada saya dan kedua khadimat saya, karena saya berterus terang bahwa saya kemarin merasa tidak nyaman, seperti orang menumpang dan karenanya mau pindah kontrakan. Semoga dengan kejadian ini ada hikmah yang bisa saya dapatkan.
Read More

Rabu, 13 Mei 2009

Sebulan Lamanya

Tidak terasa??? Ah, justru sebaliknya. Terasa lamaaaaaaaaa sekali, saya tidak mengintip dan posting di blog tercinta ini. Tanya kenapa?? Hape Sony Ericson k800i tercinta saya hilang, raib, dicuri orang. Ya, saya lagi2 kecurian. Hem....yang ketiga kalinya sejak tinggal di Majene ini. Padahal biasanya saya selalu memposting via hape tersebut, sekedar buka imel, update status di facebook dan ngeblog lah pastinya. Sejak hilang hape....hiks...kegiatan rutin saya hampir tiap malam kalo anak2 sudah tidur akhirnya terhenti sama sekali. Untuk membeli hape baru saya masih belum punya dana hehe, akhirnya alhamdulillah beli juga hape tapi secong, sama merk dengan yang ilang, terlanjur cinta dengan SE k800i ternyata.
Ceritanya ni, pas khadimat lagi ke pasar, saya n kedua anak saya sedang terlelap tidur siang, si maling nyelonong aja masuk ke rumah yang memang saat itu terbuka lebar pintunya. Dasar kebiasaan jelek ya, pintu dibiarkan terbuka begitu aja. Maklum, terlalu pede bahwa Majene masih kota kecil yang aman....padahal.......
Alhamdulillah saya n anak2 tidak diapa2in, bayangkan saja, kami tidur siangnya di ruang tengah lho, dan hape itu ada di atas lemari plastik dekat tempat tidur....hiiiyyyy...ngeri membayangkan ada orang asing masuk ke rumah. Kata tetangga sih, malingnya bukan orang jauh alias pasti orang sekitar gitu, yang tau situasi dan kondisi.
Besoknya saya lapor polisi, meski ribet tapi pengen aja jadi WNI yang baik hehe. Pengen juga biar pelakunya ketangkep ato terungkap siapa, biar kapok gitu dianya. Tapi sampai sekarang belum ada kabar apa2 sih dari polisi. Ah, jadi su'udzon nih ma bapak2 polisinya. Ni kasus kan keciiil, kira2 diselidiki gak ya?? hehe.
Read More