Rabu, 27 Maret 2013

[Krucil] Musim Sakit

Huaaaaa.....lama nggak nulis ternyataaa...aku kelamaan semedi niii :p Sok sibuk ma urusan (ga) penting kaya biasanya. Time flies sooo fast, udah mau habis aja bulan Maretnya!! Baru sadar bahwa akhir-akhir ini anak-anak kok sering sakit ya. Gegara perubahan cuacakah? Peralihan musim hujan ke musim kemarau memang seringkali membuat banyak orang sakit ya, umumnya sih batuk pilek. Hari-hari belakangan ini memang hujan sudah jarang turun, namun masih hampir tiap hari mendung. Kadang di pagi hari, seringkali di siang atau sore hari. Kalaupun akhirnya turun hujan, cuma sebentar saja, bikin gerah lalu dingin sesudahnya.

Virus nakal darimana tuuuuh? Kak Syifa selalu menjadi pembawa virus batpil ini nih dari sekolahnya. Jadi yang pertama kali kena pasti Syifa, tiba-tiba demam sehari dua. Pulang sekolah mengeluh sakit kepala dan pegel-pegel badannya, minta dipijitin sama emaknya kalo pas pulang kantor. Nah, setelah itu keluar deh batuknya, lumayan sih sekitar semingguan gitu. Nggak lama, Farah deh yang demam. Tuh virus malah ping-pong yaaaa, nakaaaalll. Ketar-ketir bakal kena dek Azzam juga, dan emang kejadian. Antri sakitnya nih, one by one, hampir berbarengan sih, tapi ga apa-apa juga, biar sekalian repotnya hehe.

Kejadiannya sih sudah sekitar akhir Februari sampai dengan awal Maret kemarin. As usual, aku ga bawa anak-anak ke dokter. InsyaAllah sudah biasa menangani demam, batuk, dan pilek dengan obat-obatan tradisional ataupun herbal. Sebut aja  bawang merah, madu, jeruk nipis, atau kasi aja propolis atau minyak habbassauda. Biasanya semingguan sudah sehat kembali mereka. Tapi kali ini rasa-rasanya ada yang kurang beres deh. Sekitar dua minggu kemudian, beberapa hari menjelang Syifa UTS nih, dia malah tepar lagi. Sakit lagiiiii, pulang sekolah udah anget badannya, demam dan mengeluh sakit kepala. Fyuuuh, siap-siap tempur lagi nih aku dan si mbaknya. Imunitas anak-anak terus diuji nih, apa akhir-akhir ini mungkin krucil kurang pengawasan dari aku kali ya. Maem lagi pada hobi lamaaa ga habis-habis, bisa sejam lebih kalau maem, yang akhirnya udah bosen, si mbak juga dah sebel, dan dikit doang makanan yang masuk. Apa kurang konsumsi buah-buahan ya....perasaan selalu ada buah tiap hari, eemm tapi sama si mbak dikasi nggak ya, jangan-jangan terlewat :( Aku kurang kontrol niiiih *tepokjidat.

Sakit yang kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya. Batuknya Syifa kenceng bangeeet dan lebih lama. Anaknya ngaku sakit dada dan perutnya kalau batuk, duuh tambah kurus aja deh. Akhirnya mau kubawa ke dokter, ealah besoknya alhamdulillah ujug-ujug batuknya mereda drastis, ga jadi deh. Selasa minggu lalu, ganti si Azzam yang demam. Nih anak cowok satu-satunya, ternyata kalau sakit tuh rewelnya ngalah-ngalahin kakak-kakaknya yang cewek. Bener-bener daaah, semalaman jadi heboh, dia susah tidur, ngerengek terus dan minta gendong. Dikit-dikit minta keluar kamar, trus minta masuk lagi. Atau manggil abinya, bentar lagi minta ma aku, hihihi jadi geli sendiri. Aku sempat parno kemarin tuh, demamnya sampe 40 derajat lho. Padahal biasanya sekitar 38-39 derajat saja dan sehari dua sudah normal, lha ini kok sampe 4 hari mak! Dikarenakan sudah lebih dari 72 jam demamnya, tinggi pula, dan dia lemes susah makan minum, aku akhirnya bawa Azzam ke dokter.

Hunting DSA di Bintaro ternyata lumayan butuh usaha. Kalau sekedar dokter umum 24 jam sih banyak, klinik-klinik seperti itu berjejer tinggal pilih. Tapi aku lebih sreg ke DSA, meski akhirnya nemu, ealah malah ga jadi ke situ malam itu. Kami nunggu demam Azzam, kali aja turun. Ternyata nggak, jadi paginya kebetulan pas Sabtu kami bawa Azzam ke dokter umum senior anjuran teman. Cukup jauh sih sebetulnya dari rumah kami yang di Pondok Betung karena letaknya sebelum Pasar Ceger, klinik Taman namanya. Di situ ada dua dokter, sepasang suami istri, rumahnya ya di situ, jadi bisa datang kapan aja insyaAllah ketemu ma dokternya. Hasil pemeriksaan hari itu, kalau Azzam masih juga demam sampai besok malam, maka harus cek darah. Siapa tau kena tipes atau infeksi bakteri gitu, atau DB? Pokoknya jaga-jaga lah. Alhamdulillah malam itu Azzam ga demam lagi, bahkan sampai beberapa hari sesudahnya, jadi cek darah, BATAL.

Sesuai petunjuk dokter, Senin tetap aku bawa kontrol ulang. Aku ijin dari kantor, balik Bintaro dengan KRL. Nah, kata dokter kali ini karena Azzam kurus, BB jauh dari normalnya yang seharusnya 11 kg sekarang hanya 8,3kg maka dikhawatirkan dia flek paru. Doweeeeng, maca ciiiiih! Dokter nanya lagi apa kalau malam Azzam suka keringatan, dan iya memang. Meski hawa dingin, dia tuh tetep aja keringetan banyak. Dokter pun menganjurkan agar Azzam dironsen, sesudah itu lakukan tes mantoux dan cek darah. Aaarrgghh ga tegaaa, kan sakit tuh tes mantoux. Dulu Farah pas kecil juga pernah tes dan alhamdulillah negatif. Secara di keluarga kami ga ada yang kena TB, insyaAllah. Mbaknya juga sehat kok, ga bawa penyakit. Aku memilih untuk menghabiskan obat yang diresepkan terlebih dahulu dan melakukan observasi keadaan Azzam selama beberapa hari, baru akan mengambil tindakan selanjutnya.

Dan alhamdulillah....keadaan Azzam makin membaik. Batuknya berangsur-angsur reda dan mulai muncul nafsu makannya. Sedikit-sedikit dia menjadi lebih seger dan lincah kembali. Lega rasanya. Aku kini lebih memilih mengesampingkan anjuran dokter, untuk saat ini. InsyaAllah Azzam hanya sakit batuk biasa kok. Agar lebih yakin, aku pun banyak browsing dan membaca lagi bukunya dr. Wati dari Milis Sehat. Asli, bukunya bermanfaat bangeeet, lengkap..kap..kap. Beliau concern ke Rational Use of Medicine (RUM) jadi benar-benar tidak menganjurkan poli farmasi. Demam, batuk, pilek biasa pada anak katanya tidak butuh obat, perbaiki imunitas anak, dan insyaAllah akan sembuh sendiri ^_^

Ketika kondisi Azzam membaik, gantian Farah yang demam. Punya anak tiga emang rame banget yaaaa :p Namun, tidak lama, hanya sehari saja, alhamdulillah dah lebih sehat. Batuk sih sedikit, tapi aman. Oalaaah, malah nongol bisul di hidungnya @_@. Makin hari makin gede aja haha, eh, semalam dah pecah sih, tapi belum semua keluar meski sudah kupencet-pencet. Nanah sudah keluar, darahnya juga sudah, tapi belum puas aja melihat masih sedikit benjol gitu. Ini foto sebelum pecah bisulnya, minta diabadikan si bisul hoho.


Farah malah excited sama si bisul, dikompres ma air hangat, dikasi oles salep sambil terus nanya, "Kapan pecahnya Mi?".
Lekas sehat yaa anak-anakku sayang.....makan yang banyak, nanti Ummi belikan cemilan sehat dan buah-buahan buat kalian bertiga ^_^

Read More

Senin, 11 Maret 2013

Renungan (2)


Rasanya menyesakkan, seperti menemukan jalan buntu. Terhimpit, butuh helaan nafas panjang agar bisa tenang dan kemudian berpikir jernih.
Masalah...silih berganti datang. Perlu kesiapan dan kekuatan mental untuk menghadapinya, mencari jalan keluar yang paling baik, dan menyelesaikannya. Bagi pecundang, mungkin akan lebih baik lari dari masalah yang ada di hadapannya. Akan ada pengingkaran-pengingkaran dan juga pembelaan diri akan aksinya itu. Puncaknya adalah mengasihani diri sendiri, sehingga ia akan merasa sah-sah saja jika ia menghindari masalah yang ada.
Kemana kita akan berlari ketika masalah datang menghampiri?  Ketika kemudian gagal fokus dan gagal paham, berbelok dan salah arah bukan menuju Allah. Maka makin terasa berat beban yang menghimpit. Makin terasa besar masalah yang ada. Makin tersesat dalam labirin dilema. Seringkali kita alpa, menggantungkan harap pada sesama, bersandar pada yang fana. Lupa bahwa itu semua akan sia-sia. Hanya akan berbuah kecewa, bahkan duka.
Ada kalanya kita begitu jenuh menghadapi suatu hal. Merasa telah sampai di titik maksimal daya juang kita dan berpikir untuk menyerah. Seringkali kita lupa bahwa selalu ada hikmah di setiap kejadian. Selalu ada ujian di setiap kenaikan derajat iman. Selalu ada jalan keluar di setiap masalah.*) Selalu ada kemudahan bersama kesulitan.**) Diri ini boleh lelah, tapi tak boleh menyerah.
Selalulah ingat bahwa akan ada akhir dari sebuah awal, seberat apapun itu. Bahwa Allah tidak akan memberikan kita soal ujian yang tidak bisa kita jawab ***) Aku harus tetap positif dalam menghadapi semua hal, tetap tersenyum, tak usahlah selalu menangis, toh tidak akan merubah apapun.****) Saat ini menerima kesulitan sebagai ujian, lain hari bisa jadi mendapat kemudahan, pun sebagai bagian dari ujian yang Allah berikan.
Note :
*) Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
**)”Sesungguhnya, bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya, bersama kesulitan ada kemudahan.” (Al Insyiroh [94]: 5-6).
***)"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya." (Al-Baqarah [2]: 286).
****)“…..Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita..,” (At-Taubah [9]: 40).
Read More

Senin, 04 Maret 2013

2013 : Tahun Jerawat

Sejak jaman dahulu kala, aku memang sudah akrab dengan yang namanya jerawat batu. Itu tuuh yang kalau muncul bakalan senut-senut sakit, trus kalau udah nongol keliatan guede kaya udun, merah merona endut gitu penampakannya. Sebel bangeeet. Maklum sih, secara wajahku ini tipenya kulit berminyak, keling-keling dan konon yang jenis kulitnya berminyak itu bakal awet muda *cihuuyy*. Jadi, biarlah akrab dengan jerawat batu, asalkan bisa awet muda wkwkwk *gagalfokus*.

Nah, selama ini si jerawat batu ini memang rutin muncul. Well, paling tidak sowannya sebulan sekali pas deket-deket waktunya datang bulan gitu deh. Normal kan ya, jumlahnya juga palingan sebiji doang, guede, sakit, trus ilang deh. Ga pake obat ga pake sembur (dukuun kaleee) tuh jerawat batu udah say byebye. Sejak aku join jadi konsultan Oriflame pada Januari 2012 yang lalu, mulai deh tuh aku uji coba beberapa produk perawatan wajah plus kosmetiknya ke mukaku yang biasanya polosan ga make apa-apa blas (asli males, bukan karena ga ada duit atopun pedit, suweeerr).

Beralih dari susu pembersih, toner, sabun muka, sampai akhirnya berani memakai alas bedak, day cream (sekalian night cream *kalo ga males), bedak, blush on (kadang-kadang), eye shadow (nyoba aja), dan lain-lain seabreg-abreg tuk pemakaian keluarga mulai dari sabun mandi sampai roll on. Dan...alhamdulillah wajahku baik-baik saja, cocok tuh ma si Oriflame ini. Memang awalnya aku ragu bakalan cocok, secara Mamaku selalu bilang bahwa yang cocok untuk kulit muka wanita tropis kaya di Indonesia, ya kosmetik buatan kita sendiri, Viva misal. Biar kata tanteku dulu, itu merek pembantu (nyebelin kan) tetep aja Mamaku termasuk aku make terus, udah murah, cocok lagi. Nah, berhubung aku nyemplung di Oriflame, yaaa tuntutan karir MLM laah *tsaah* maka aku harus ganti haluan, semua-semua by Oriflame.

Setahun berjalan, everything is ok. Jerawat datang dan pergi, bisa dibilang jarang sekali. Lah kok, ujug-ujug di tahun 2013 ini, muncullah jerawat batu yang guedeee dan meraaah, huaaa. Menjelang datang bulan sih, tapi kok bikin ilfeel bangeets, ga ilang-ilang meski haidnya udahan. Teman-teman di kantor selalu komentar plus godain kalau ketemu di jalan apalagi di toilet wanita (ya iyalaaah, masa toilet pria!!) Aarrgghh tidaaak!

Tuuh diaa, keliatan kan? Gede, merah, satu tapi bandeeell. Meski begitu, ternyata tidak menyurutkanku untuk tetap narsis hahaha. Malah sengaja berpose untuk mengabadikan acne of the year. Dan, sayangnya sodara-sodara, jerawat satu itu bukan akhir cerita. Dia adalah awal dari rentetan jerawat yang sambung-menyambung munculnya menghiasi wajahku :(





Asliii, ga ngerti deh, nyeraaah kalau ditanya sebabnya. Ga cocok kosmetik? Lha wong setahun terakhir ga popo kok. Lagi hamil? Huaaa, ampuuun si Azzam belum genap 2 tahun masa dah tekdung lagiiii. Puber? Wadduh, uhuk..uhuk....hihihi puber ngegandrungi Cowboy Junior barengan Syifa n Farah plus Ardhy di IMB kaleee.

Yo wis, kucuekin aja deh jerawat-jerawat tak tau diri itu, lagi dan lagi muncul di wajah. Biasanya juga ga dikasi apa-apa bisa ilang sendiri, kali ini juga kubiarin, ga ngobat apa-apa, mbuh wiis sak karepmuu. Lah dalah, malah tambah uakeh ik, huhuhu. Makin rame di muka, makin rame yang komentar, dari yang bener-bener prihatin sampai yang bahagia di atas penderitaanku hiks. Ini nih, ramenya si merah cenut-cenut di mukaku.
Hoho, narsis panceeettt ^_^


Sekarang sih, hanya pengen facial aja, dah lama banget ga sowan ke salon. Pencegahan yaaa aku ga boleh lalai, kudu rajin bersihin muka sebelum bobo. Ga boleh bablas ngiler bareng krucil dengan muka dekil berdebu belum dibersihkan. Trus ya stop memakai make up, yang biasanya (sok) rajin bedakan n blush on tipis, sekarang nggak deh, lebih ke malesnya sih ini hoho. Sehari-hari sekarang hanya oles day cream tipis, biar ga kering kulit kena AC seharian. Oya, akhirnya kemarin itu nyobain masker jerawatnya Sariayu, lumayan tokcer, jerawat jadi kering looh. Dan nanti mau rajin maskeran ma buah tomat aah. Pokoknya yang murmer maknyus :p
Read More