Selasa, 28 Oktober 2014

Puisi Subuh

Tafakur

Mereguk senyap lamat-lamat.
Mengaduknya kembali agar tercampur nikmat.
Hanya aku dan bunyi jam dinding berirama.
Tak akan bisa terulang, tak pernah bisa kembali.
Waktu yang kau dan aku sia-siakan.
Kesempatan yang kau dan aku lepaskan.
Semua akan tandas, seperti kopi yang mengering di gelas.

*menuju subuh, entah kesempatan yang keberapa. Alhamdulillah


Bersujud

Subuh kali ini
Dingin mencumbui tiada jengah
Membuatku tercekat, enggan pindah
Namun, ngilu di sekujur rerasa tak kunjung binasa
Pada akhirnya, kukumpulkan tenaga, hanya untuk berserah.
Bukan kalah.


Read More

Rindu

Kutemukan lagi serpihan rindu.
Berbayang kelabu meniti syahdu.
Ada gundah nan gelisah, enyahkan pilu.
Saat tersadar akan rintihan kalbu,
seharusnya hanya pada Rabbmu kau mengadu.
;bergegaslah



Read More

Senin, 27 Oktober 2014

Bercakap dengan Sunyi

Tiada rasa sungkan
Mungkin telah menguap
terbawa angin malam
Juga tiada rasa malu
Ah, telah lebur dengan waktu
Kadang aku berbisik
Seringkali aku pun terbahak
Untaian kataku tiada habis
Bersamamu melepaskanku










Read More

Saat Membayar Zakat Fitrah

Sang istri cemberut, wajahnya ditekuk. Sudah lebih dari dua minggu ia ingatkan suaminya agar segera membayarkan zakat fitrah. Takutnya, ia atau suaminya terlupa. Kenapa tidak disegerakan saja? Kenapa perbuatan baik kok ditunda-tunda?

"Ramadhan tinggal hitungan hari, kenapa tak segera dibayarkan zakatnya?" tanya sang istri sedikit emosi.

"Dulu ayahku selalu membayarkan zakat pas malam takbiran lho. Selalu begitu setiap tahunnya." Jawab sang suami santai.

"Ah, dipas-pasin kali. Mepet banget waktunya. Mending segera, daripada lupa. Cepetan ah diantar uang zakatnya." sergah sang istri.

Akhirnya sang suami membayarkan zakat fitrah keluarganya malam itu, dua hari sebelum Lebaran. Tersenyum senang, sang istri merasa lega, sembari membuka hape dan membaca broadcast BBM yang berisi:

Waktu mengeluarkan zakat fithri terbagi dua:

1. Waktu utama:

Dimulai sejak matahari terbenam pada malam ‘Id hingga shalat ‘Id. Lebih utama antara shalat Fajar dan shalat ‘Id.

Ibnu Umar radhiallahu anhuma berkata,

“Beliau (Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam) memerintahkan agar (zakat fitrah) ditunaikan sebelum orang-orang keluar untuk shalat (Id).” (Mutafaq alaih)

2. Waktu yang dibolehkan

Yaitu, sehari atau dua hari sebelum ‘Id. Sebagaimana terdapat dalam shahih Bukhari: “Mereka (para shahabat) biasanya memberikan (zakat fitrah) kepada orang-orang miskin sehari atau dua hari sebelum Idul Fithri.” (HR. Bukhari)

Maka hal tersebut merupakan ijmak para shahabat.

Wajah sang istri pun tersipu malu. Duhai, ternyata benar adanya yang dilakukan bapak mertuaku. Lalu aku? Ah, ternyata masih miskin ilmu. Hadits tentang bayar zakat saja sekarang baru tahu @_@

*kepingceritaRamadhan2014






Read More

Jumat, 24 Oktober 2014

Reject-an Laris Manis

Mau cerita kejadian hampir sebulan yang lalu ah. Kala itu ada bazar dalam rangka Idul Adha di masjid kantor. Beragam barang bisa dijumpai di sana, sebut saja obat-obatan herbal, buku, makanan, raket badminton second, baju anak, sampai baju menyusui Mamigaya yang diskon 50% karena kondisinya cacat alias reject. Ada yang bolong kecil, ga kentara sih, dan ada juga yang hanya kena noda. Nodanya ada yang berasal dari coretan spidol atau bolpen, sepertinya bekas para penjahit menggambar pola baju di kain ya. Ada juga noda kotor, mungkin bisa hilang kalau dicuci, mungkin juga tidak. Jelasnya sih, kalau untuk baju cacat, aku lebih memilih yang ada noda saja. Toh kondisi kain masih utuh, ga berlubang. Kalau yang cacatnya bolong kan harus dijahit tuh walau sedikit, males ah aku hihi. Eh itu aku aja kali ya yang males :D

Baju menyusui Mamigaya adalah salah satu brand baju menyusui yang sedang naik daun. Kalau dibandingkan dengan merek lain, harganya memang cukup terjangkau, motif dan bahannya pun oke punya. Monggo dicek ke sini kalau kepo hihi. Mamigaya ini salah satu jualanku juga. Tapi ketika bazar kemarin bukan aku kok yang jualan, melainkan teh Nina dari lantai 25 yang merupakan saudara dari empunya brand Mamigaya. Kalau biasanya untuk mendapatkan Mamigaya reject tuh hanya mendapatkan diskon 30% - 40% saja, nah ini bisa dapat diskon 50%. Waduh, jadi semangat deh aku bongkar-bongkar bajunya yang tersedia sampai 2 karung guede itu. 

Meski aku jualan Mamigaya, tapi selama ini aku hanya mupeng aja dengan berbagai koleksinya yang lucu-lucu. Pernah tuh aku keep yang aku naksir banget, niatnya ga kujual. Eh, ternyata ada yang mau, yo wis akhirnya kulepas. Ga jadi punya deh hoho. Lagipula Azzam kan sudah gede tuh, udah ga sering nenen kaya pas masih bayi, jadi ya aku ga urgent juga baju menyusuinya. Beberapa kali kaya gitu, nyimpan untuk diri sendiri akhirnya dijual juga ketika ada customer ada nyari motif itu hehe. Nah, pas ada yang diskon gede, biar kata reject, aku hunting lah terutama untuk dress-dressnya yang mana kemarin tuh best seller. Bahannya enak banget dipakai, lembut, adem lho. 

Iseng aku upload pic tumpukan baju diskonan itu plus nyetatus di FB, pamer kalau ada barang reject Mamigaya dengan aneka model dan motif. Ealah lha kok yang komen buanyak, ujung-ujungnya mupeng dan nitip minta dibelikan juga. Alhasil hari pertama bazar aku bolak-balik dari ruangan kerjaku ke samping masjid tempat bazar untuk membelikan aneka titipan emak-emak FB. Fyuh capek juga lama-lama, lantas terpikir kenapa tidak sekalian saja aku ambil yang buanyak untuk dijual lagi. Mumpung ada banyak barang ready di depan mata dan mumpung banyak peminat kan ya hoho. 

Taraaaa akhirnya ide itu kurealisasikan juga. Aku bikin woro-woro di FB bahwa untuk pengganti capek dan riweuhnya packing nanti, aku jual baju-baju reject itu dengan diskon 45%. Alhamdulillah bisa terjual banyaaaak deh. Untungnya lumayan lah ya, karena di hari berikutnya aku nego juga tuh ke teh Nina yang jaga stand untuk minta diskon lagi dikit hehe. Si masku juga ikut kecipratan sibuk, dia bagian antar paket ke JNE dekat rumah. Kebanyakan sih aku packing di kantor ya, sisanya baru diboyong ke rumah. Efeknya nih, sampai sekarang masih ada saja yang menanyakan SALE reject-an lagi, hihihi ketagihan ternyata itu emak-emak ya :D

Nah, ini dia fotoku lagi khusyuk ngebongkar nyari motif oke dengan cacat minimal. Fotonya diambil oleh teh Rini, sodaranya teh Nina yang jualan kaos anak di bazar. Seru banget tuuuh huntingnya ^_^

Read More

Rabu, 22 Oktober 2014

Curhatan Online Seller

Teringat obrolan emak-emak OS beberapa hari yang lalu tentang gaji karyawan toko online mereka. Ada yang memberi gaji Rp800rb, ada yang Rp1jt, itu belum bonus lho. Ada yang bonusnya lebih banyak daripada gajinya. Omzet naik, bonus juga naik. Wah, kisaran gajinya seperti ART juga tuh, tapi kalau ART bonusnya jarang hihi. Job desknya macam-macam, ada yang khusus megang online dari upload foto, kasi keterangan foto dan jawabin komen customer. Ada juga yang khusus packing barang, nah kalau yang ini ada yang memberi upahnya per hari, dihitung dari banyaknya barang yang dia packing.

Kalau karyawannya bisa sampai 3 orang berarti dah ramai ya penjualannya. Kebayang berapa pemasukan dari toko online per bulannya. Wooo mupeeeng *mataijo*. Sepertinya harus makin kerja keras dan rajin belajar nih, berguru ke empunya OS yang sudah lebih jauh langkahnya di depan.Beberapa kenalanku yang dulunya pegawai kini malah sudah resign lho. Kebanyakan sih karena sudah cukup sukses online store-nya, jadi ya lebih memilih kerja di rumah, dekat anak, duit tetap mengalir. Duuuh pengeeeen :D

Jujur saja, kerja sambil nyambi jualan online itu ga mudah. Seringkali merasa keteteran, capek sendiri, dan perkembangan toko online pun kurang maksimal. Contohnya nih, dengan smua stok barangku yang ga sedikit ini, aku butuh waktu untuk jeprat-jepret, dan kendalanya ya aku kudu ngerjain sendiri. Nah trus kapan sempatnya? Hanya bisa action di sela waktu yang ga banyak. Seharusnya bikin foto yang eye catching kan, tapi karena modal kamera hape seadanya dan alat sepunyanya jadinya sering tercipta foto produk yang alami, alias kurang cantik dan kurang menarik.

Lalu kapan aplot foto dagangan coba? Kalau ada puluhan foto dan harus dipajang di beberapa tempat, semisal grup BBM, FB, fan page FB, market place, lha kapan selesainya huhu. Belum lagi packing barang, butuh waktu yang lumayan juga untuk acara bungkus-membungkus ini. Kalau pas dagangan rame, wah bisa sakit kepala tuh karena tunggakan kerjaan kantor dan packingan numpuk. Berasa butuh karyawan toko online deh, etapi berasa belum mampu bayar gajinya kalau sekarang  *galaumarkalau*





Read More

Senin, 20 Oktober 2014

Ngelu Poooll



Beberapa hari ini rasanya kepala mau meledak, udah hang gitu lho. Alhamdulillah ga bikin migrainku kumat. Bagusnya sih, makin berasa hang, aku makin pengen ngesot ngadu sama Allah. Tanya kenapa? Soalnya kalau ngadu aka curcol aka curhat ke siapa gitu atau kemana gitu malah useless kok. Ga ada manfaatnya buatku, ga menyelesaikan masalahku, yang ada malah bikin orang prihatin, merasa kasihan kali ya, dan bisa juga malah aku dilihat sebelah mata. Bisa aja aku dibilang ga tahan banting, ga kuat, dll dkk yang aku ga bakal tahu isi hati dan pikiran orang lain.

Jelasnya sih, butuh banget didoakan. Saling mendoakan itu penting lho, karena bagaimanapun doa itu akan kembali pada kita. Beberapa hari yang lalu sempat ramai dibahas di salah satu grup WA yang isinya emak-emak semua tentang saling mendoakan ini. Setiap selesai sholat, setelah mendoakan diri dan orang terdekat, cobalah bayangkan wajah teman-temanmu sesama muslim/ah lantas doakanlah dengan tulus ikhlas. Seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah saw, “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)

Dalam riwayat lain disebutkan,  “Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”

Wang-sinawang, kata yang sering diucapkan oleh Mamaku. Kelihatannya orang itu bahagia, sukses, damai hati dan hidupnya, ga ada masalah, padahal di balik semua itu bisa saja dia menyimpan beribu duka dan lara. We'll never know. Maka alangkah baiknya bila kita sempatkan diri mendoakan mereka. Alangkah bijaksana bila kita juga tak mudah menilai ataupun menjudge seseorang dari apa yang ditampakkannya. Kalau pengalaman pribadi sih, masih banyak tuh yang menilai hidupku amat sangat mapan dan berkecukupan secara dua-duanya pegawai DJP. Kenyataanya? Hehehe jatuh bangun juga tauuuuu. Orang bilang dobel gardan, lah wong utangnya dobel juga :) Wis tho, intinya selalu bersyukur. Buaanyak utang ya tetap harus bersyukur, berarti kudu makin rajin jualan online-nya dan kudu makin irit biar bisa segera melunasi.

Yuk, saling mendoakan ^_^

Read More

Jumat, 10 Oktober 2014

Saat Seperti Ini ...

Saat seperti ini ... Kubayangkan lembah dan langit luas memayungi. Hamparan rumput atau bunga berwarna menari. Serta lembut angin dingin merasuki. Aku ... takjub.

Saat seperti ini ... Merindu desir rinai hujan membasahi. Mengembun di balik kaca, lembab dan dingin. Aroma wangi tanah menguar, kuhirup dalam-dalam. Kupenuhi rongga dada dengannya. Serta secangkir kopi di hadapan, dengan bekas bibirku menempel di sana.

Saat seperti ini ... Inginku menikmati merah saga cakrawala. Sendiri, berbalut sepi nan bernyanyi. Diiringi kicauan burung gereja yang enggan pergi. Tak ingin ucapkan selamat jalan mentari.

Saat seperti ini ...



Read More