Kamis, 23 Januari 2014

Rindu

Aku rindu ...

Pada sesuap rasa
Terkecap melalui aksara

Pada sepenggal asa
Terbungkus diksi mempesona

Aku rindu ...


Read More

K-Drama

Siapa yang suka nonton K Drama alias Korean Drama? Hayo ngacuuuung :D Tentu saja, kalau mau dibandingkan dengan tontonan jaman aku SD dulu (soo yesterday haha) yaitu telenovela, ya jauuuh lah. Telenovela itu plek banget kaya sinetron kita, ceritanya mbulet pol, bertele-tele, pemainnya berakting kurang greget, dan yang pualing bikin sebel adalah jumlah episodnya yang naudzubillah banyaknyaaa. Judul-judulnya yang masih kuingat nih ya ada Maria Mercedes, Kasandra, ee apalagi ya, kebanyakan judulnya pakai nama pemain utamanya ya hihi.

Saingan K drama ada dorama dari Jepang dan drama dari Taiwan. Tapi tetap deh, kalau aku paling suka ya K drama. Pemainnya lebih cakep-cakep euy haha. Dulu banget sebelum Indosiar hobi menanyangkan K drama, ada beberapa judul mini seri Taiwan dan dorama Jepang yang tayang, lupa deh stasiun televisinya apa. Dorama yang masih nyantol di ingatanku adalah PS. I Love U dan Long Vacation. Kalau Taiwan punya dulu banyak juga kan diputar di siang hari (apa sore ya) seperti Putri Sin Ye, dan banyak lagi yang judulnya aku udah lupa.

Meski mengaku sebagai penggemar K drama, aku tuh nggak ngeh dengan nama-nama pemainnya, yang penting enak dilihat aja deh hohoho. Sering mendengar nama mereka itu ya kalau pas teman-teman di kantor membahasnya atau sedang ngobrol di chat forum, ada Si Won ada Lee Min Ho dan lain-lain. Intinya aku suka nonton K drama, siapa aja pemainnya. Tapi kalau yang main cakep pasti bakalan lebih suka lagi nontonnya hihihi.

Nah, baru saja aku menamatkan K drama berseri dengan judul City Hunter. Yup, film lama nih, sudah muncul sejak 2011 dan sempat tayang di Indosiar di tahun 2012 (sepertinya). Tapi aku baru bisa nonton sekarang dan menurutku cukup bagus juga. Ada Lee Min Ho sebagai pemeran utamanya. Lucunya aku nggak ngeh, kirain yang main Si Won SUJU itu padahal bukan haha. Hanya 20 episod, ga sampe mual mblenger kaya kalau nonton sinetron lah pokoknya.


SUJU aku sering dengar, meski ga ngeh siapa aja personelnya, bukan penggila soalnya, cuma suka sama K dramanya aja, jadi asli ga hapal. Nah, akhirnya karena sempat salah mengira antara Lee Min Ho dan Si Won, dibela-belain gugling deh hahaha. Oalah ini tho kang mas Si Won, kalau dia sih aku dah pernah nonton filmnya, apa ya judule lupa hohoo. 
Konon dia ini hombreng alias gay, duh emaneee. Cakep-cakep kok ga doyan cewek hiks. Ealah malah nggosip geje, haha maapkeun.
Setelah barusan nonton City Hunter, kok aku malah lebih suka Lee Min Ho yak. Eerr lebih cakep deh kalau kubilang hihihi *emak2genit.

Apa karena gaya kerennya di City Hunter yak, kan doi kelihatan macho gitu bisa berkelahi hahaha. Satu lagi yang bikin aku suka K drama: baju-baju kerennya! Asli deh, semua baju yang dipake Lee Min Ho kelihatannya unik dan keren, cocok aja gitu dipakenya. Ngebayangin cowok Indonesia make cardigan, hahaha pasti langsung dibilang bukan cowok tulen yak. Di film Gentleman's Dignity kan salah satu tokohnya juga hobi banget pake cardigan tuh, aku ngikik-ngikik deh lihatnya. Ga biasa aja plus sambil ngebayangin cowok sini yang make, makanya geli sendiri.

Jadi pengen nonton lagi nih, enaknya yang apa ya? Tinggal pilih soalnya, banyak file donlotan hahaha *tertawajahat. Eh, kan ada seri terbaru Lee Min Ho yang judulnya The Heirs, kata temanku sih kurang sip ceritanya. Etapi yang main Lee Min Ho, pengen nonton akting dia aaah *alesan :D
Read More

Kamis, 16 Januari 2014

Sakit Berjama'ah

Beginilah memang kalau musim hujan melanda. Enak sih ya, secara aku jatuh cinta sama hujan #eaaa. Tapi, efek hujan yang terus menerus ternyata membuat banyak kejadian yang tidak menyenangkan. Banjir, itu salah satunya. Tak dapat kubayangkan bagaimana perasaan para korban banjir itu. Di tengah dinginnya cuaca dan derasnya guyuran hujan, rumah mereka pun terendam. Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Let's pray for Jakarta, Bekasi, Manado, dll yang terkena banjir.

Efek lainnya yang sudah merakyat adalah gopoken. Gopoken ki opoo? Hehe, gopoken itu sakit-sakitan semacam batuk pilek gitu. Cek saja Puskesmas dan klinik-klinik 24 jam di sekitarmu, pasti selalu ramai oleh pasien yang datang untuk berobat. Tapi untuk keluargaku, kami utamakan penyembuhan mandiri dulu dengan herbal baru ke dokter bila sakit berlanjut. Jadi begitulah, keluargaku juga akhirnya tumbang smua satu persatu. Sakit berjamaah judulnya. Dimulai dari Syifa di hari Sabtu, badannya demam dan lemas lesu. Seharian tiduuur melulu, rewel minta dipijetin, minta ditemani, minta dimanjain lah. Alhamdulillah sehari demamnya sudah turun, tapi batuknya mulai muncul. Biasalah, ga klop dah tuh kalau demam ga muncul batuk dan pileknya hehe.

Hari Minggunya ketika Syifa baikan, gantian Azzam yang siang hari badannya demam, makan sedikit lalu muntah. Malam harinya Farah yang demam, eh aku juga sudah mulai merasa ngilu-ngilu sekujur badan dan pusing kepala, alamat deh nih kena juga. Jadilah mereka bertiga terkapar semua, gantian mengigau ga jelas, balapan batuk, dan gantian minta minum. Untuk Azzam, sempat demamnya tinggi, aku khawatir banget karena dia jarang mau minum. Dibujuk-bujuk pun tidak mau. Akhirnya tengah malam, aku minta si abi untuk beli Nutrisari atau minuman apalah agar bisa membuat Azzam tertarik untuk minum. Dibelikanlah Azzam larutan penyegar cap kaki tiga berbagai rasa, alhamdulillah dia minum dengan rakus. Dasar anak-anak, lha wong haus kok ya ngotot ga mau minum. Besoknya aku membelikan Nutrisari berbagai rasa untuk campuran air minumnya jadi dia terus banyak minum. Alhamdulillah demamnya pun turun.

Aku kena giliran di hari Senin, siangnya sempat dikerokin oleh si mbak. Merah tua hasilnya, badan sakit semua tapi berasa mendingan setelah dikerok. Malamnya aku yang demam. Jam 7 malam sudah ngajakin anak-anak tidur. Berselimut dan berjaket ria deh, lha uademe reeek. Brrrr. Hujan terus-menerus turun sepanjang hari. Alhamdulillah demamku hanya semalam, esoknya langsung ikut balapan batuk sama anak-anak hihi. Nah, ternyata si abi dapat jatah juga disinggahi virus. Selasa siang mulai muntah-muntah, demam, tidur terus. Rabu dia nggak kuat ngantor deh. Eh iya, aku di hari Senin dan Rabu juga sudah ijin tidak kerja. Kalau si abi nambah hari ini dia ga berangkat lagi. Bismillah, aku sudah mulai ngantor lagi hari ini, ditemani uhuk-uhuk dan srot-srot. Asal nggak migrain, insyaAllah aman.

Mungkin karena virus batuknya kuat menyerang, semalam Azzam demam lagi :( Sedih deh, alhamdulillah dia mau banyak minum air madu. Semoga kami semua lekas sehat kembali. Semoga teman-teman semua di mana pun berada juga demikian, aamiin.
Read More

Rabu, 08 Januari 2014

[PRT] Silih Berganti


Ternyataaa, sekian lama tidak pernah menjurnal tentang si mbak di rumah, sekarang mau cerita lagi ah. Terakhir kali sharing sudah sekitar setahun yang lalu ketika masih ada mbak N. Singkat cerita akhirnya keluargaku pindah rumah ke rumah kontrakan yang tidak terlalu jauh dari rumah kami yang akhirnya diratakan dengan tanah :( Kurang lebih sebulan tinggal di kontrakan, mbak N pun tidak bekerja lagi padaku. Alasannya ada beberapa, pertama karena rumah kontrakan kami kecil, hanya ada 2 kamar sehingga tidak nyaman bagi mbak N untuk tinggal bersama kami. Kalau pun dia mau pulang pergi Bintaro - Mampang, maka akan membengkak ongkos transportasinya. Imbasnya ya dia minta naik gaji, oalala aku nggak sanggup kalau harus nambah pengeluaran lagi. Sudah mepeet anggarannya. Maka, say good bye to mbak N. Alhamdulillah tidak lama kemudian ada temanku yang membutuhkan tenaga PRT dan mbak N pun kurekomendasikan. Sampai sekarang kelihatannya mbak N cocok bekerja di sana, jarak tempat tinggal mbak N ke rumah temanku pun tidak terlalu jauh, jadi bisa lah diatur.

Setelah mbak N tidak bekerja lagi di rumah, aku pun mencoba mencari tenaga kerja yang mau membantu mencuci beres-beres saja. Jadi mbak A tugasnya memasak dan menjaga Azzam yang saat itu masih sekitar 1 tahun usianya. Alhamdulillah bisa kenal dengan mbak W yang rumahnya tidak jauh dari kontrakanku. Mbak W ini datang jam 6.30 dan pulang jam 10.00, lalu kembali lagi ke rumah jam 13.00 untuk menjaga Azzam ketika mbak A pergi menjemput Syifa dari sekolah. Mbak W awalnya diberi Rp450ribu lalu naik sampai Rp550ribu setelah beberapa bulan. So far mbak W dapat dipercaya dan tidak neko-neko, bisa bekerja sama dengan baik dengan mbak A. Memang ada sih sekali dua kejadian kurang menyenangkan, yah intrik normal lah, tapi alhamdulillah bisa dilewati.

Setelah lebaran Juli 2013 kemarin, wacana naik gaji sepertinya sudah bisa ditebak ya. Di mana-mana terdengar kabar dari beberapa teman tentang si mbaknya yang tidak mau balik lagi atau tetap kembali dengan syarat naik gaji. Sama lah seperti mbak A dan mbak W, keduanya minta naik gaji. Hoho tinggal aku dan misua yang puyeng deh. Setelah kami berkompromi akhirnya diambil keputusan bahwa lebih baik kami membeli mesin cuci otomatis dan tidak menggunakan jasa mbak W lagi. kalau dihitung-hitung secara ekonomi, kami bisa lebih ngirit dengan cara itu. Lebih baik menaikkan gaji mbak A saja, toh kami sudah cocok dengannya. Susah nyari PRT yang seperti dia, kasihan juga anak-anak kalau harus adaptasi dengan orang baru. Sedangkan mbak W kan hanya membantu sedikit saja, pekerjaannya bisa digantikan dengan mesin cuci.

Namun, timbul satu masalah lagi. Siapa yang bisa menjaga Azzam ketika mbak A menjemput Syifa dari sekolah? Haha mumet lagi dong. Pikir punya pikir akhirnya aku berinisiatif untuk meminta bantuan tetangga sebelah rumah. Dia mempunyai seorang anak laki-laki berusia sekitar 3 tahun yang biasanya bermain bersama Azzam. Nah, kupikir dia pasti mau menjaga Azzam hanya sekitar 15 menit ketika mbak A tidak ada. Untuk itu aku memberinya Rp200ribu tiap bulannya. Dan hal ini berjalan hingga hari ini.

Bagaimana dengan mbak A? Single fighter dong dia sekarang? Yup, sekarang hanya mbak A yang bertugas menjaga anak-anak sekaligus memasak dan beberes rumah. Mencuci kan sudah ada mesin cuci otomatis jadi tidak merepotkan, bisa ditinggal untuk mengerjakan hal lainnya. Tidak terasa sudah 6 bulan kami hanya memakai jasa seorang PRT saja.
Read More

Selasa, 07 Januari 2014

Menapaki 2014: Resolusi dan Konsistensi

Sungguh, waktu terbang begitu cepat. Detik ke menit ke jam dan hari pun berganti. Dari Senin ke Senin lagi, seminggu pun terlewati. Lalu bulan demi bulan terlampaui. And here we are, welcoming a new year, again. Sungguh merugi jika tak ada sesuatu yang bisa kita bawa sebagai bekal untuk melangkah memasuki babak berikutnya, babak 2014.

Kilas balik setahun ke belakang, ternyata begitu banyak pengalaman yang tidak biasa. Up and down perjalanan yang (seharusnya) makin mendewasakan.Kehilangan materi yang tidak sedikit, masih juga ketiban hutang selangit yang baru akan lunas setelah tahunan, hampir kehilangan hal terpenting dalam hidup, memulai sesuatu dari nol lagi, ah semua ini hanya terjadi dalam hitungan bulan saja, tahun lalu. Sungguh, Allah Maha Penyayang, semua ini terjadi atas ijinNya dan berbagai jalan keluar pun Dia berikan pada akhirnya. Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?

Setelah berbagai kejadian itu selayaknyalah diri ini menggenggam azzam alias tekad untuk berbuat kebaikan, kapan pun dan di mana pun. Membuang penyakit lama yang menjangkiti diri ini adalah suatu keharusan. Inkonsistensiku selama ini memang lebih banyak membuatku gagal. Menjegalku dari kancah perjuangan apa pun juga, di mana pun juga. Jadi, langkah awal memang perlu dituliskan, apa-apa yang perlu dibuang, diamputasi dan mana yang mau dilakukan, disuburkan, disemai.

Ada beberapa resolusi yang akhirnya kubuat dan sebagian kutulis di blog sebelah. Sebenarnya ada banyak hal lagi yang ingin aku lakukan dan aku wujudkan di tahun ini, oh yeah, tahun ini benar-benar harus lebih baik dari tahun lalu, insyaAllah. Banyak hal yang kusesali di tahun-tahun yang telah lewat. Banyak hal yang baru saja kusadari saat ini dan akhirnya membuatku ingin segera melejitkan diri untuk berubah, untuk meraih mimpi, untuk banyak berbuat kebaikan.

Jadi, sekarang lah saatnya untuk memancangkan impian, konsistensi, dan semangat pantang menyerah. Bismillah.



Read More