Senin, 28 September 2015

Be Positive Be Happy

Hari ini misua kebagian jatah pulang jam 7 malam. Jadi aku berencana pulang on time jam 5 teng agar bisa segera sampai di stasiun Palmerah. Kalo lancar bisa dapat kereta yang jam 5.15 dan sampai rumah sebelum jam 6. Bahagia lho kalo bisa sampai rumah langit masih terang benderang gitu. 

Tadi pagi bangun jam 4 pagi, alhamdulillah bisa ngerjain banyak hal dan siap berangkat kantor jam 6 lewat. Sayang oh sayang, misua susah bangun karena semalam begadang ngerjain kerjaan kantor. Kalau sampai kantor telat, terpaksa aku pulangnya telat juga. 

Oalah sampai kantor ternyata jam 8.06 huhuhu udah ga bisa ngeganti lagi. Lucu juga ya, terkabul tuh pengenku yang mau pulang jam 5 pas. Meski kenyataannya ga mengenakkan karena pulang tepat waktu karena pagi telat plus dapat potongan absen lebih banyak. 

Yo wis lah, hembuskan nafas perlahan sambil berucap, "Qadarullah wa masya'a fa'ala."
(Allah telah mentakdirkan segalanya dan apa yang dikehendaki-Nya pasti dilakukan-Nya).
Jangan sampai pagi ini ketiban bad mood. Oh no, dibikin seneng aja ^_^

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah dalam mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah dan janganlah kamu lemah. Jika menimpamu satu perkara, janganlah kamu berkata, ‘Kalau aku lakukan ini, niscaya akan terjadi demikian dan demikian’, tetapi ucapkanlah, ‘Qadarullah wa masya’a fa’ala’, karena ucapan (kalau/berandai-andai) akan membuka amalan setan.” (Muttafaq alaih)

Alhamdulillah meski hari ini telat dan kena potongan absen banyak, tapi ada rejeki lain yang datang menghampiri. Ga usah sedih, mutung, bin mangkel. Hidup ini terlalu singkat, sayang kalau digunakan untuk meratap saja. Masih banyak hal yang harus disyukuri kok.
Read More

Rabu, 16 September 2015

Kopi dan Aku

Setiap ada acara kantor, biasanya selalu ada dua jenis minuman panas yang disediakan, yaitu kopi dan teh. Aku pun lebih memilih menuju tempat kopi dan excited ingin segera menyeruputnya. 

Ternyata antrinya bareng bapak-bapak dan akan selalu ada komentar, "Wah, cewek ngopi nih." atau komentar sejenisnya yang menunjukkan keheranan. 

Aku pun hanya mesem-mesem mengiyakan sambil membatin, "So what gitu lhoooh."

Kopi identik dengan pria, begitukah? Identik dengan para pria terutama satpam kalau sedang begadang sampai tengah malam? Identik dengan tukang ojek yang menanti pelanggan sambil ngopi dan ngudut? Identik dengan tukang bangunan yang kerja siang malam ditemani bergelas-gelas kopi?

Buatku kopi adalah salah satu rutinitas. Nggak habis banyak kok, masih dalam dosis normal hanya segelas per hari. Kalau ada yang rutin ngopi di waktu tertentu, mungkin setiap pagi atau malam, bagiku waktunya fleksibel. Satu catatan, lebih syahdu dan khidmat kalau ngopi saat hujan turun hihihi. Jadi begitu mendung, hati ini langsung sorak sorai bergembira. Kalau tidak turun hujan, biasanya aku memilih ngopi di saat cuaca sedang tidak panas. Hal terpenting adalah aku tidak berani minum kopi saat perut kosong, bisa mules perih nantinya hehe.

Oya, kesukaanku akan kopi sebenarnya baru sebatas mengenal aneka kopi instan yang selama ini menjadi "sahabat" rakyat Indonesia sehari-hari itu sih. Favoritku Coffemix dan Kapal Api, kalau merek lain aku rasanya kurang sreg. Nah, makin lama aku jadi penasaran sama kopi yang sesungguhnya itu kaya gimana sih. Penasaran dengan kopi yang dijual mahal di cafe-cafe itu, gimana ya rasanya? Nah, ini sekilas info tentang perbedaan antara kopi instan dan specialty coffee:

 Kopi Instan

    -Di produksi dari kopi yang berkualitas rendah, yang berisi 90% trase kopi (biji kopi yang telah rusak)
    -Proses penyangraian dan penggilingan biasanya dicampur dengan beras dan jagung
    -Menggunakan bahan pengawet
    -Menggunakan flavour/penguat rasa
    -Berbahaya untuk penderita jantung dan maag

Kopi Indonesia Specialty Grade

    -Hanya berasal dari green bean (biji mentah) terbaik. Total defect/trase/biji rusak <5% dari keseluruhan biji kopi yang dijual
    -Proses penyangraian tanpa campuran beras dan jagung, murni biji kopi terbaik
    -Tidak menggunakan bahan pengawet, oleh karena itu kopi Indonesia Asli hanya bisa bertahan kesegaran nya tidak lebih dari 3 bulan
    -Tidak menggunakan flavour dan penguat rasa
    -Aman untuk penderita jantung dan maag (Khusus untuk kopi jenis Arabika Specialty grade yang di petik merah)
Sumber: di sini

Akhirnya baru ngeh, pantas saja dari segi harga akan jauh bedanya hehe. Kopi instan itu sesachet harganya seribu perak doang. Bandingkan dengan segelas kopi di cafe yang puluhan ribu ya. Oleh karena itu sebagai orang yang ngakunya doyan kopi, aku mulai mencoba ngicip kopi asli. Pas banget ada mak MP yang jualan, yasud akhirnya beli di dia deh seharga Rp50rb untuk kemasan 100 gram.

Bagaimana denganmu, suka ngopi juga kah? 

Read More