Selasa, 31 Maret 2015

Say...Cyiiin...

Sewaktu penempatan pertama di Luwuk dulu, aku sempat ngerasain jadi Bendahara. Hanya selama 2 bulan karena menggantikan mba Bendahara asli yang sedang cuti melahirkan. Nah, setiap proses pencairan dana aku harus ke kantor tetangga sebelah. Di sana ada bapak-bapak yang kebiasaannya memanggil orang dengan sebutan sayang atau yang.

Sebel banget mendengarnya memanggilku seperti itu juga, akhirnya ketika dia menelepon meminta kekurangan berkas sambil ber-yang sayang ria, aku ngomel. Biar aja dibilang ga sopan sama orang tua, apalagi aku hanya pegawai baru, masih CPNS. Etapi kata mba bendaharanya memang di sana biasa kok orang saling memanggil dengan sebutan "sayang".Giliran aku yang melongo :D

Di kantor sekarang juga ada mba cantik yang biasa manggil semua temannya dengan sebutan "cyiin". Awalnya bikin mesem-mesem berasa kagok lama-lama terbiasa juga dengernya. Lalu ketika interaksi dengan online seller mulai banyak, makin sering deh bbm/chat dipanggil say dan sis. Sama, awalnya kagok dan aneh lama-lama malah aku juga biasa manggil teman/customer dengan panggilan say juga, khusus yang cewek lho yaaa.

Panggilan yang pasti kupakai adalah mbak, modifnya palingan jadi mbak say. Prefer mbak daripada sis, aku ga pernah manggil cust pake sis, ga suka. Jadi kalo ada cust manggil aku sis, rasanya geli hihi. Tapi ya kubiarin aja lah, ga popo, moso mau protes :p Apalagi sebenarnya panggilan itu tujuannya untuk mengakrabkan diri tho. Ga enak rasanya kalau memanggil "Bu" atau "Tante" hoho ya kan. Biar lebih enak chatnya dengan customer.




Read More