Selasa, 26 Mei 2015

Mukena Cantik

Mukena Cantik adalah salah satu album jualanku di FB. Kurang lebih sudah dua tahun aku berjualan mukena. Supplierku ada yang di Tangerang dan ada juga yang di Solo. Mukena yang kujual selama ini adalah mukena solo berbahan rayon yang adem dan lembut itu. Sama bahan lah dengan mukena bali, tapi corak motifnya saja yang berbeda. 

Mukena rayon memang nyaman sekali dipakai. Apalagi kalo pas sholat di kantor, habis sholat bisa tiduran sebentar hihi. Enak bahannya adeeem, asal ga keterusan bobonya, bisa gawat. Oya, mukena rayon juga ada tingkatan mutunya juga. Makin bagus bahan makin mahal harga. Kalau ada yang bilang beli mukena rayon dipakai sebentar aja udah bolong, berarti itu yang bahan kurang oke hihi. Bisa juga karena salah perawatan, sebisa mungkin jangan dicuci pake mesin cuci yak. Lebih baik cuci manual saja, biar mukena lebih awet.

Dua tahun kemarin mukena bali dan mukena solo memang masih booming. Tapi tahun ini sepertinya mukena katun jepang (mukaje) mengalahkan ketenaran mukena rayon. Tahun lalu mukena katun jepang memang sudah ramai juga sih tapi harganya masih mahal. Dulu aku ga kepikiran jualan mukaje. Prinsipku sih aku ga mau jualan barang yang aku sendiri merasa males beli. Bisa karena harganya yang mahal, bisa juga karena kurang manfaat, kurang menarik, atau alasan lainnya. Kalau aku tertarik, ingin punya, ingin beli, dan sanggup beli, maka biasanya aku pun dengan senang hati mau menjualnya hohoho.

Supplierku yang baik hati ternyata lebih banyak menawarkan mukaje tahun ini. Stok mukena rayonnya dikit doang. Aku pun tertarik mencoba membeli beberapa untuk kujual. Mulanya sih karena penasaran akan harga mukaje dari supplier yang murah meriah, tidak sampai Rp200rb lho. Padahal setahuku mukaje harga jualnya kan bisa sampai Rp500rb an. Maka aku mencoba beberapa potong mukaje, ingin tahu penampakan aslinya. Bener ga bahannya katun jepang, gimana jahitannya bagus, lumayan, ato jelek, besarnya seberapa, dll.
Begitu barang pesananku tiba, langsung deh dijereng (boso jowo haha) alias dibuka lebar mukenanya. Heemm lembut kok bahannya, ada cap Japan Design juga. Jahitan lumayan, rapi juga, bolehlah. Lalu ukuran atasan dan bawahan juga dicek. Ternyata memang sizenya standart, kalau yang make orangnya imut, kurus, ga tinggi, cukuplah. Tapi kalau pemakai gendut, gede, tinggi, wah bakalan ngatung kalau pake mukena ini.

Teman kantor yang duduk di sebelahku punya hobi jualan juga, plus suka bikin sendiri jualannya. Tahun lalu dia produksi aneka mukena rayon. Tahun ini dia joinan dengan temannya memproduksi satu brand fashion bermerk Alana. Begitu melihat mukaje yang kubeli, dia langsung pengen produksi mukaje juga haha. Tentu saja nantinya akan dibuat lebih lebar dan besar ukurannya. Tasnya pun akan dibuat lebih cantik dan menarik. Hal terpenting, harga jual tidak akan mahal. Ga jauh lah dari angka 200 ribu, yaitu dijual di harga Rp210rb saja. Cukup jauh dari harga pasaran mukaje size besar yang harganya mulai Rp250rb an.

Duh, aku excited banget. Semangat lah jadi reseller dia hihi. Kalau dia memang suka ribet produksi barang, kalau aku sih males. Maunya jadi reseller aja yang ga usah pusing ngitung biaya produksi dll dkk :D Akhirnya aku ikut menemaninya hunting bahan kain katun jepang di Tanah Abang. Kepo lah pengen tahu corak aneka kain cantik yang sedang booming ini. Wah, ternyata memang cakep-cakep lho. Banyak juga pembeli bahan yang kelihatannya mereka juga produsen mukaje. 

Hasil berburu bahan itu jadilah beberapa koleksi mukaje yang diberi merk 4laizan oleh temanku itu. Satu motif dibuat hanya beberapa potong mukaje saja, limited stock lah. Faktor keterbatasan modal hihi, tapi udah keren lah menurutku. Sayang penjahit yang dia punya ternyata belum berpengalaman menjahit mukena. Jadi ya ada beberapa kali permak di bagian wajah yang kekecilan. Lalu proses menjahitnya juga lama sampai bikin sebel bin ga sabar para pemesan mukaje. Di awal memang aku dan dia buka PO mukaje ini. Begitu terlihat bermasalah di waktu proses jahitan akhirnya sekarang ga berani buka PO lagi. Ini lho beberapa mukaje yang segera sold out ga pake lama begitu dilempar ke pasaran.

Lah siapa tuh model mukenanya? Ya diriku sendiri dan temanku hahaha. Sok-sok an jadi model deh ya, gratis lah pokoknya. Berasa kaya model beneran karena tiap ada mukaje yang selesai proses produksi berarti bakal dapat jadwal pemotretan lagi hihihi. Maklum, kita bisanya memotret produk ya di kantor. Ga kepegang lah kalu mau fotoin di rumah, ribet dan memakan waktu lama kalau harus menunggu weekend.

Cerita tentang mukena katun jepang masih ada lhooo, ntar yaak dilanjut di postingan selanjutnya :)

Read More

Kamis, 07 Mei 2015

Review: The Twits


Judul: The Twits
Penulis: Roald Dahl
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 103 halaman
ISBN: 979 22 02757

sumber


Buku ini habis dibaca Syifa dalam beberapa jam saja, akhirnya emaknya juga pengen menamatkan The Twits, buku pinjaman dari perpus sekolah Syifa. Ternyata ya sama, nggak pake lama kok membacanya hehe. Ceritanya menarik dan bukunya tidak tebal, bacaan ringan untuk anak-anak memang. Tapi aku juga menikmatinya lho, seru!

Kali ini Roald mengisahkan tentang sepasang suami istri yang nyentrik. Sang suami, Mr. Twit berjenggot panjang, berkumis, plus bercambang yang membuat wajahnya hampir semua tertutupi rambut kecuali bibir, kening, dan mata. Sayang, dia jorok, tak pernah sekalipun mencuci mukanya sehingga banyak sekali sisa makanan bahkan sampai berhari-hari lamanya menempel di janggut maupun di kumisnya, hiiyy.

Sedangkan istrinya, Mrs. Twit merupakan seorang wanita buruk rupa. Anehnya, dia sebenarnya tidak terlahir jelek lho. Wajahnya manis ketika masih muda, tapi kejelekannya berkembang dari tahun ke tahun. Ada kalimat yang aku suka nih, pas untuk dijadikan sebagai pengingat bagi kita agar tidak usahlah berpikiran negatif, apalagi setiap saat.

"Jika seseorang memiliki pikiran-pikiran jelek, maka itu akan terlihat di wajahnya. Dan ketika orang itu memiliki pikiran-pikiran jelek setiap hari, setiap minggu, setiap tahun, maka mukanya menjadi semakin jelek dan terus makin jelek." Halaman 17-18.

Dan sebaliknya, bila kita selalu berpikir positif, meski wajah kita tak cantik, pikiran positif itu akan membuat kita terlihat cantik.

"Seseorang yang memiliki pikiran bagus tidak akan menjadi jelek. Kau bisa saja memiliki hidung besar, mulut mencong, dagu berlipat, dan gigi tonggos, tapi jika kau punya pikiran-pikiran yang bagus pikiran-pikiran itu akan bersinar di wajahmu seperti sinar matahari dan kau akan selalu terlihat cantik." Halaman 18.

Pasangan aneh ini saling menjahili, mereka sama-sama mempunyai pikiran jahat untuk dilakukan. Banyak sekali ulah mereka yang memuakkan. Misalnya, saat Mr.Twit menaruh kodok di tempat tidur istrinya atau saat Mrs.Twit menghidangkan spaggeti bercacing pada suaminya. Tak hanya itu, mereka pun jahat terhadap hewan peliharaan mereka maupun hewan lainnya. Tapi, seperti semua hal yang sudah pasti di dunia ini, keburukan maupun kejahatan tidak akan selamanya bertahan. Pada akhirnya pasangan suami istri ini pun mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Read More

Senin, 04 Mei 2015

Resume Materi Pelatihan Internet Hypnotic Marketing

Di Training ini kita membahas 4 hal : Market, Media, Message dan Messager

#1: MARKET.

Seorang pemasar yang hebat bukanlah tokoh seperti Rambo melainkan seperti seorang sniper (penembak jitu). Apa bedanya antara Rambo dengan seorang sniper? Seorang Rambo tidak peduli dengan berapa banyak peluru yg ia keluarkan, ia akan menembak membabi buta dan pasti akan ada yg kena.

Pemasar amatir akan bertindak seperti Rambo ini, spam sana-sini, broadcast sembarangan, tag-orang tanpa ijin dsb. Pasti ada yang kena (baca: beli) dengan cara seperti ini. Pertanyaannya, bagaimana dengan yang lain? Apakah mereka suka dengan cara kita? Kemudian, seberapa banyak amunisi (tenaga, waktu, kuota internet, uang) yang kita punya untuk menembak membabi buta seperti Rambo?
Alih-alih demikian, seorang pemasar hebat bertindak seperti sniper. Mereka membidik siapa yang akan dibidik. sehingga mereka lebih efektif dan efisien dalam menggunakan sumberdayanya.

Ada 2 pertanyaan penting yang perlu kita ajukan ke diri sendiri saat kita MENENTUKAN TARGET PASAR yang PAS buat kita.

1. Siapa target pembeli produk kita?
Setiap produk diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda.
Sebuah pasar yang baik memenuhi 3 kriteria:
-punya kebutuhan alamiah,

-punya kemampuan membeli,

-punya otoritas untuk memutuskan.

2. Dengan orang seperti apa kita suka berbisnis?
Apakah kita lebih suka pembeli yang formal atau informal? Pembeli yang berpendidikan atau tidak? Semua ini akan menentukan bentuk ideal dari pesan yang kita rancang nantinya.

Inti dari Pilar MARKET ini adalah menentukan segmen pelanggan yang SANGAT MUDAH membeli dari kita dan kita SUKA melayani mereka.
Contoh, target market dari @salimahfood adalah
-Perempuan
-Usia 25 s/d 50 tahun
-Well Educated
-Midle Up.
Tentukan siapa target market anda?

Catatan: bagi yang sudah pernah menjual produk, coba ingat apa kesamaaan antara 5-10 pelanggan terakhir Anda. Bisa jadi ini adalah tipikal target market ideal Anda.

2.#MEDIA
(Dalam hal ini lebih spesifik medianya FB)

TIPS FACEBOOK
1. KISS ( Keep It Short And Simple) maksimum 250 karakter
2. BE VISUAL
3. Ajukan Pertanyaan/Minta opini
4. Posting rutin setiap hari
5. Status yang relevan dengan jualan
6. Cari waktu yang tepat

Panduan generiknya:
Segmen Pasar ibu-ibu jam 6 – 9 pagi.
Segmen pasar bapak-bapak : 9 – 11pagi
Pelajar dan mahasiswa : 6-8 pagi. 2-5 sore.
Semua segmen pasar: 3 menit sebelum jam sholat :)


3.#MESSAGE
Pilar berikutnya adalah #MESSAGE (PESAN). Kita perlu menciptakan pesan yang kuat agar prospek tertarik dan membeli produk kita.

Formulanya simpel, AIDA: Attention, Interest, Desire, Action.

Pesan yang dirancang dengan pola ini mungkin hasilnya jadi panjang. Maka, triknya, pada status-status kita, yang dibatasi beberapa karakter, seperti di twitter cukup pilih bagian A saja, I saja, atau D saja.

Saat ada yang merespon ingin tahu lebih detail atau tanya harga baru kita jawab via inbox menggunakan pesan berpola AIDA ini .

TIGA LANGKAH MERANCANG BAHASA IKLAN YANG MENGHIPNOTIS

Menurut Joe Vitale, sebuah iklan yang menghipnotis perlu mengikuti alur yang diajarkan Aristoteles sebagai berikut:

1. Exordium: pernyataan yang mengejutkan atau menarik perhatian.
2. Narratio: ajukan masalah yang dihadapi pembaca.
3. Confirmation: tawarkan solusi bagi masalah tersebut.
4. Peroratio: nyatakan manfaat menjalani solusi itu.

Alur ini sangat mirip dengan format AIDA bukan?

1. Attention: apakah Anda mendapatkan perhatian dengan pembukaan Anda?
2. Interest: apakah Anda menyatakan masalah yang dihadapi pembaca?
3. Desire: apakah Anda menawarkan solusi yang betul-betul efektif?
4. Action: apakah Anda meminta pembaca mengambil tindakan?

Dari konsep Aristoteles dan AIDA, Joe Vitale kemudian menyederhanakannya menjadi tiga poin:

1. Janji: tarik perhatian dan minat dengan menyatakan masalah dan solusinya

2. Bukti: berikan buktinya (testimoni; garansi; referensi; kutipan pakar; statistik; apapun yang meyakinkan pembaca pada janji Anda)

3. Harga: ajak pembaca untuk bertindak, beri alasan yang jelas mengapa mereka harus bertindak sekarang (bukan besok)

Sangat sederhana bukan?

Contoh  iklan

Ingin membuat putra putri Anda tumbuh sehat dan cerdas?
Anak anda tidak suka ikan?

"Sejak mengkonsumi  salimahfood putri saya selera makannya meningkat tanpa harus saya suruh-suruh lagi" - ibu xyz

Bayangkan putra putri anda tumbuh sehat dan cerdas, juga sholeh dan sholehah, apa yg akan terjadi dg masa depan mereka?

Hanya dg Rp.5juta Anda  bisa menjadi agen salimah food dan lihat bagaiman putra-putri Anda sangat menikmati menu2 masakan dari salimah food  yang halal sehat dan lezat.

NB: utk 5 orang yang memutuskan menjadi agen Salimahfood di bulan ini,  dapatkan bonus pendampingan personal (private coaching) selama 3 bulan senilai 5 juta utk membantu anda memasarkan produk ini secara lebih efektif.

Setelah, menetapkan pasar, media, dan merancang pesan. Yang tidak kalah penting perlu kita siapkan adalah pembawa pesannya.

4.#MESSAGER
Yaitu dengan menciptakan Personal Branding melalui 3 faktor. Tiga faktor ini adalah hasil riset Prof. Cialdini di Universitas Arizona. Ternyata, orang dapat dipengaruhi orang lain karena adanya 1 dari 3 faktor ini. Kira-kira, bagaimana Anda akan mengaplikasikan 3 faktor ini?
1. Authority (otoritas)
    Kita cenderung mengikuti apa kata ahli
2. Like ( Suka)
Kita cenderung mengikuti kata orang yang kita sukai
3. Reciprocity (timbal-balik)
Kita cenderung mengikuti orang yang sudah memberi kepada kita. Maka banyak- banyaklah memberi
Jadi seorang yang ahli, namun jika tidak bisa, maka jadilah orang yang berbeda

Sekian.

 Oleh : Eliyati Bahri

Web : www.eliyati.wordpress.com
Twitter: @eliyati_bahri
HP/WA 0811 105 280

Read More

SADIS!

Pernah dapat customer yang nawarnya afghan sampai membuatmu pengen mewek gemes? Atau bahkan pengen nguntal tuh orang saking sebel? Semoga kalaupun pernah, ga sering ya, cukuplah satu dua orang aja yang kaya gitu di antara ratusan customermu selama ini. *opening mau curcol*

Si mba pembeli ini anaknya teman di kantor. Beberapa kali dia dan ibunya belanja-belanji di aku. Tipenya sama, nawar sampe elek, dan pada akhirnya minta bayar nyicil. Naik level, si mba jadi resellerku. Nah, tadi dia mau ambil 2pcs baju menyusui. Satunya stok lama, kukasi diskon maksimal (balik modal doang), satunya stok baru diskon 10% kaya reseller yang  lain. Eh, dia nawar lagi, lagi dan lagi. Padahal aku udah bilang ga bisa.

Namanya orang jualan kan nyari untung ya, biar kata sedikit tapi kalo cuma 5rb dari 2pcs baju yo nyesek juga. Aku sampe beberin berapa untung yang kudapat, dia tetep nawar. Sebelnya ituuu dia nyebut-nyebut aku kok segitunya, wong suami istri sama-sama wong Dejepe. Malah sempet ngatain aku suka belanja onlen kaya Gayus. Siapa ga murka cobaaaa?!

Jualan itu ada etikanya, begitu juga nawar, kudu pake etika. Jangan lihat background penjual yang PNS trus dikira jualan cuma main-main. Hidup itu sawang sinawang, rumput tetangga emang kliatan lebih hijau kok. Jangan sampai lupa untuk bersyukur dan malah membanding-bandingkan. Seolah-olah aku yang pegawai uangnya jauh lebih banyak dari dia, jadinya tega banget kalau nawar barang :(

Aku heran banget sama orang yang nawar kebangetan gitu, padahal dia juga jualan. Kok ya ga berempati, coba deh diposisikan dirinya sebagai penjual. Capeknya hunting barang, apalagi kalau langsung ke TKP. Pulang bawa tentengan segede gaban, kaya kuli. Nyari untung juga ga banyak, minimal 10rb aja udah seneng. Pengalaman berharga dah.

*curcolanwongdodolan

Read More