Rabu, 10 Juni 2015

Stock Jualan

Rutin seminggu sekali, selalu ada paketan baju menyusui nongol di kantor. Kadang kalau pas banyak pesanan, paketannya gede pisan. Aku bongkar muatan di ruangan dalam dan ibu Y memperlihatkan wajah keheranan.

Dia pun berhenti sejenak untuk melihat aktifitasku sambil bertanya, "Lhoh, datang lagi mba? Bukannya yang kemarin masih banyak? Lha kok beli-beli terus."

Aku membalasnya dengan senyuman sambil menjawab, "Iya, Bu. Tiap minggu selalu ada launching model baru. Jadi ya beli untuk stok jualan."

"Jadi numpuk dong ya. Lha kalo ga laku bisa dibalikin ga?" tanyanya masih dengan mimik wajah heran.

"Ya ga bisa, Bu. Sistemnya boleh dikembalikan kalau ada cacat saja. Kulak begini sih resiko saya kalau barangnya ga laku." Aku menjelaskan masih sambil mesem.

Tiap paketan baju menyusui datang, si ibu tak lupa untuk menanyakan pertanyaan yang sama lho hihihi. Dalam benaknya dan juga orang lain yang bukan pedagang, mungkin terlihat beresiko banget ya punya banyak stok barang. Iya kalo laku dan habis, kalau enggak? Sayang kan duit jadi barang aja, bisa stres juga lihat stok numpuk banyak, sampai bingung ga ada tempat lagi.

Buatku, itulah seninya berdagang. Berani ambil resiko. Tapi ga usah kuatir kok, insya Allah tiap barang ada pembelinya sendiri-sendiri. Rejeki ga akan ketuker. Enaknya punya stok, bisa dijual dengan harga yang bisa kita tentukan sendiri. Barang numpuk, suatu saat bisa disumbangkan tho. Butuh dadakan pun bisa dipakai sendiri hihihi.

Bismillah, niat punya stok kan agar bisnis lebih berkah. Barang sudah jadi hak milik kita. Kita pegang sendiri pula. Kalau ada pembeli nanya ini itu bisa kita beri keterangan detil karena kita tahu benar kondisi barangnya. Ga harus jutaan, sekian ratus ribu saja sudah bisa kok jadi awal usaha. Hyuk, siapa yang mau nyoba berdagang?
Read More