Rabu, 18 November 2015

Settingan Wajah

Alkisah, ada cewek kantor sebelah yang selalu berwajah masam. Semacam kecut jeruk purut, bukan yang dicampur es teh ya *oposeh* Nah, teman dia itu adalah temanku. Jadi kita pernah ngobrol bareng bertiga sekali dua. Oke, kuanggap dia udah kenal aku. At least tahu mukaku ya. Jadi ga salah dong kalo papasan sama dia, aku mesemin.

Wuih, dia melihat sekilas doang tapi jalan lurus ga balas mesem. Aku terpana dan terpaku (semacam lirik lagu) dong. Membatin, apa dia ga mengenaliku? Di lain hari, lagi-lagi aku bermaksud menyapa dengan senyum. Taraa, dilirik doang mak! Oh dia sama sekali tidak mengenaliku kah? :(

Yo wis, sampai sekarang aku ga pernah mesem apalagi nyapa dia meski papasan sejuta kali. Kapok lah daku. Kata temannya yang lain sih, emang dia default mukanya kaya gitu hehe. Sebenarnya kalau sudah kenal baik ya dia baik-baik sajaaaaa (another song lyric).

Sampai akhirnya aku nyeletuk, "Ntar sama suaminya bisa senyum ga tuh." Silly thing to say ya hehe. Padahal misuaku sendiri settingan wajahnya cool, sangar gitu kalo orang bilang. Padahal asline yo koplak :D

Trus temenku nyaut, "Ya kalau orang kaya gitu itu dapat suami biasanya yang lucu dan rame."

Heeem, iya juga ya. Jodoh itu kan saling melengkapi. Mungkin suatu hari, saat dia bertemu teman dan pasang setting wajah kecut, maka suaminya yang beramah tamah. Olala, kok jadi inget pengalaman pribadi ya haha. Secara jabatanku itu PR alias Public Relation kalo di rumah. Maklumlah secara suamiku mukanya datar gitu, kesannya sombong dan galak. Jadi aku yang tugasnya mesem-mesem beramah-tamah.

Nah, bagaimana settingan wajahmu teman?

nyulik dari google

Read More

Happy Life Happy Blogging

Tik...tok..tik...tok. Detik berjalan amat sangat cepat, bertambah menjadi menit lalu menjadi jam. Tak terasa, puluhan, ratusan bahkan ribuan jam telah terlewati. Hari berganti minggu kemudian bulan, lembaran kalender pun satu persatu kita buka dan kita ganti. Hanya bisa bilang, "Wooooiiii berapa lama sisa waktumu di dunia ini? Hooiii tambah tuwir lhooo ternyata. Sadar ga sih?" Percakapan imajiner dengan diri sendiri yang pasti pernah muncul. Hehe ya ga, ya kan, ya kan? *maksadikit :D

Itu dia yang akhir-akhir ini jadi bahan perenunganku *tsaah* Terutama sejak menjadi saksi mata kecelakaan yang menimpa suami dari salah satu teman kantor. Bayangan tubuhnya yang sudah tak bernyawa, tergeletak tak berdaya di sisi rel kereta itu acap kali muncul. Well, kita tidak akan pernah tahu kapan giliran kita. Saat ini kita hanya menjadi saksi atas satu, dua, dan lebih banyak lagi teman, tetangga, handai taulan, yang sudah dijemput ajal. Kabar si anu meninggal karena sakit, si itu yang meninggal mendadak, dan seterusnya. Suatu saat nanti, pasti tiba giliran kita. Kapan? Meskipun tak tahu sama sekali, alangkah bijaksananya bila kita mempersiapkan diri saat ini juga.

Gampang? Ga juga sih. Wong manusia itu sering banget kepleset. Ingat mati ga bisa kaya minum obat yang kudu rutin sehari 3x. Sudah keren banget tuh kalau ingat mati bisa 5x sehari pas waktu sholat. Wuih, mungkin sholat kita bisa jauh lebih khusyuk ya bahkan sambil mewek-mewek ingat dosa dan mohon ampun. Kenyataannya? Eeemm, ga gitu juga hehe. Sholat masih nelat, nunggu injury time. Udah nelat, pas sholat malah keinget orderan jualan *tepokjidat*, atau malah teringat si anu, si ini, si itu dan lain-lain dan kawan-kawan.

Kaya aku nih, sehari-hari sok sibuk pake banget. Ngerjain tugas kantor, sembari ngurusi bisnis olshop. Nguplek-uplek aneka sosmed dan messenger. Nah, trus sampai lupa ga nulis blas. Ga dolan ke blog, apalagi blogwalking. Ada gitu lah yang berasa ilang, kangen euuyyy ngeblog. Tujuan utama blogging dulu kan untuk jejak sejarah ya. Nulis yang baik-baik, yang unik dan bisa bermanfaat buat yang baca, plus nulis cerita keseharian yang bisa jadi kenangan buat anak-anakku. Mereka bisa baca, biar mereka tahu kaya apa emaknya yang lebay ini :D Sedikit banyak di blog ini kan ada kisah tentang mereka dari jaman emaknya hamil sampai gede kan. Bukannya ini sesuatu banget gitu buat mereka? Nah, makanya si emak ini harus semangat lagi nulis. Biar kata nyampah doang, tapi pasti adalah sedikit yang bisa diambil hikmahnya *pedeabis ^_^

Baiklaaah...hayuk..hayuk..mulai lagi cerita-ceritanya. Banyaaaak nih yang mau dibagi, dari cerita trio kwek-kwek di rumah, bisnis, sampai apaan tauk ada deh hohoho.

Ngambil dari Google

Read More