Kamis, 09 Juni 2011

Apa Saja Do'amu?

Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la)

Minimal lima kali dalam sehari, dalam sholat maupun sesudahnya, aku berdo'a. Menengadahkan tangan, meminta dengan suara lembut dan hati berharap. Di luar waktu-waktu itu pun seringkali kita membisikkan do'a, entah di saat senang, terlebih-lebih lagi di saat susah. Tiba-tiba saja aku memikirkan, selama ini do'a-do'a apa saja yang kumohonkan setiap selesai sholat ya?

Hemm....rasa-rasanya hanya do'a-do'a standar. Mengapa kubilang standar? Karena selalu do'a itu yang terucap, berulang-ulang, terlantun selalu setiap hari. Mendo'akan orang tua, suami, diri sendiri, anak-anak, adik-adik, dan muslimin muslimat seluruhnya. Umum saja, memintakan ampunan atas dosa, memohonkan rahmat dan hidayah, meminta kesehatan, dikaruniai anak-anak sholeh, meminta diluaskan rejeki yang halal dan thoyib, memohon agar dimudahkan untuk berbuat amal sholeh. Standar kan?

Padahal sebenarnya masih banyaaaak yang mau kumintakan pada Allah SWT. Masih banyaaak yang mau kumasukkan dalam list do'aku. Tentu saja lebih mendetail gitu loh. Tapi mengapa aku tidak melakukannya? Mengapa aku merasa malu untuk meminta? Merasa do'a-do'aku itu tidak penting dan sepele, jika dibandingkan dengan banyak hal lainnya. Ehem...iya sih, do'a-do'a yang kumaksud tadi memang begitu duniawi, pantas aku merasa malu untuk memintakannya.

Bodohnya aku, mengapa aku harus merasa seperti itu? Bukankah Allah SWT Maha Pencipta, Maha Memiliki, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Berkehendak dan Maha Pemberi? Tidak ada yang mustahil bagiNya, tidak ada. Dan bukankah kita sebagai hamba memang harus menjadikanNya tempat untuk memohon, untuk meminta?!

Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)

Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)

Lalu mengapa aku harus sungkan untuk meminta pada Nya?

6 komentar:

  1. like this... thanks for reminding... iya ya, kenapa harus sungkan, ya?

    BalasHapus
  2. entah........apa karena kita merasa gak pantas untuk meminta? secara nikmat udah berlebih, tapi kelakuan masih gitu2 aja?? :(

    BalasHapus
  3. kalo aku bukan ngerasa sepele do'a2ku...tapi maluuu, kalo lagi kepengen, khusyuukk banget do'anya.. beda kalo seakan ngerasa nggak butuh :(.. hiks

    BalasHapus
  4. ideeeeeeem mbaaak!!! itu juga.....!!!

    BalasHapus