Selama 2,5th aku kenal dia, aku kenal juga dengan keluarga besarnya. Sering berbagi cerita tentang masalah yang dihadapi keluarganya. Hanya saja, memang tak ada cerita tentang diri mba M sendiri, pun tentang ada ato tidaknya sang pujaan hati, di usianya yg 3th lebih tua dariku.
Oleh karena itu, ketika tiba-tiba di pagi hari itu datang adiknya dengan mata sembab dan berurai air mata menceritakan bahwa mba M dah hamil 4 bulan, aku shock, tidak percaya. Jadilah pagi itu kami berpelukan sambil menangis bersama.
Siapa sangka siapa kira. 5 Malam dalam sepekan dia menginap di rumahku, tau-tau dah hamil gitu. Geram aku, siapa laki-laki yang sudah menghamilinya? Ternyata pemuda pengangguran yang juga pemabuk. Ya Rabb, sakit hati ini rasanya. Tapi, inilah takdir. Mba M sudah menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Sangat disesalkan, tapi inilah kenyataan. Ketika aku datang ke rumahnya, tak kuasa juga aku menahan air mata, sambil kupeluk ibunya mba M.
Mba M sendiri? Mukanya datar banget, masih senyum-senyum, ga ada rasa sedih atau sisa air mata terlihat. Entahlah di dalam hatinya, bukankah dalamnya hati siapa yang tahu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar