Senin, 20 Oktober 2014
Ngelu Poooll
Beberapa hari ini rasanya kepala mau meledak, udah hang gitu lho. Alhamdulillah ga bikin migrainku kumat. Bagusnya sih, makin berasa hang, aku makin pengen ngesot ngadu sama Allah. Tanya kenapa? Soalnya kalau ngadu aka curcol aka curhat ke siapa gitu atau kemana gitu malah useless kok. Ga ada manfaatnya buatku, ga menyelesaikan masalahku, yang ada malah bikin orang prihatin, merasa kasihan kali ya, dan bisa juga malah aku dilihat sebelah mata. Bisa aja aku dibilang ga tahan banting, ga kuat, dll dkk yang aku ga bakal tahu isi hati dan pikiran orang lain.
Jelasnya sih, butuh banget didoakan. Saling mendoakan itu penting lho, karena bagaimanapun doa itu akan kembali pada kita. Beberapa hari yang lalu sempat ramai dibahas di salah satu grup WA yang isinya emak-emak semua tentang saling mendoakan ini. Setiap selesai sholat, setelah mendoakan diri dan orang terdekat, cobalah bayangkan wajah teman-temanmu sesama muslim/ah lantas doakanlah dengan tulus ikhlas. Seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah saw, “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)
Dalam riwayat lain disebutkan, “Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”
Wang-sinawang, kata yang sering diucapkan oleh Mamaku. Kelihatannya orang itu bahagia, sukses, damai hati dan hidupnya, ga ada masalah, padahal di balik semua itu bisa saja dia menyimpan beribu duka dan lara. We'll never know. Maka alangkah baiknya bila kita sempatkan diri mendoakan mereka. Alangkah bijaksana bila kita juga tak mudah menilai ataupun menjudge seseorang dari apa yang ditampakkannya. Kalau pengalaman pribadi sih, masih banyak tuh yang menilai hidupku amat sangat mapan dan berkecukupan secara dua-duanya pegawai DJP. Kenyataanya? Hehehe jatuh bangun juga tauuuuu. Orang bilang dobel gardan, lah wong utangnya dobel juga :) Wis tho, intinya selalu bersyukur. Buaanyak utang ya tetap harus bersyukur, berarti kudu makin rajin jualan online-nya dan kudu makin irit biar bisa segera melunasi.
Yuk, saling mendoakan ^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar