Minggu, 16 Agustus 2009

Mba M

Belum pernah kushare di sini sebelumnya, cerita tentang ARTku yg sudah 2,5th bantuin aku. Mba M ini orang rumahan banget, lumayan rame sebetulnya tapi kliatanx pendiam, rajin sholat, pinter masak, rajin bersih2, deket ma kedua anakku. Tangan kanankulah gitu.
Selama 2,5th aku kenal dia, aku kenal juga dengan keluarga besarnya. Sering berbagi cerita tentang masalah yang dihadapi keluarganya. Hanya saja, memang tak ada cerita tentang diri mba M sendiri, pun tentang ada ato tidaknya sang pujaan hati, di usianya yg 3th lebih tua dariku.

Oleh karena itu, ketika tiba-tiba di pagi hari itu datang adiknya dengan mata sembab dan berurai air mata menceritakan bahwa mba M dah hamil 4 bulan, aku shock, tidak percaya. Jadilah pagi itu kami berpelukan sambil menangis bersama.

Siapa sangka siapa kira. 5 Malam dalam sepekan dia menginap di rumahku, tau-tau dah hamil gitu. Geram aku, siapa laki-laki yang sudah menghamilinya? Ternyata pemuda pengangguran yang juga pemabuk. Ya Rabb, sakit hati ini rasanya. Tapi, inilah takdir. Mba M sudah menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Sangat disesalkan, tapi inilah kenyataan. Ketika aku datang ke rumahnya, tak kuasa juga aku menahan air mata, sambil kupeluk ibunya mba M.

Mba M sendiri? Mukanya datar banget, masih senyum-senyum, ga ada rasa sedih atau sisa air mata terlihat. Entahlah di dalam hatinya, bukankah dalamnya hati siapa yang tahu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar