Jumat, 20 Desember 2013

Weaning With Love

WWL yang merupakan singkatan dari Weaning With Love adalah istilah yang belum lama kuketahui. Gegara join di grup yang concern tentang masalah ASI di Facebook, alhamdulillah bisa nambah wawasan. Dulu ketika Azzam masih bayi kan aku sudah niatin untuk Asi Eksklusif 6 bulan dan alhamdulillah lulus sampai dengan Azzam umur 1 tahun. Ingin hati memberikan ASI perah sampai usianya 2 tahun, apa daya aku males *halah. Sejak usia Azzam 1 tahun, aku sudah pensiun memerah ASI. Alasannya karena males, lha hasil perahannya juga sedkit banget. Susu Azzam di siang hari kala aku bekerja adalah susu kambing dan susu UHT yang merk Ultra. Ga prefer ke merk lain meski lebih murah, karena aku yakin dengan rasa dan mutu lebih bagusan Ultra.

Weaning With Love, menyapih dengan cinta. Sesuai anjuran di Al-Qur'an untuk menyusui hingga 2 tahun, maka kebanyakan ibu menyapih anak mereka setelah menginjak usia 2 tahun. Meski ada lho anak yang masih nenen sampai usianya 3 bahkan 4 tahun haha, kebayang ga tuuuh? Di usia 2 tahun ketergantungan anak kepada ASI sudah makin berkurang. Anak sudah mampu makan makanan keluarga, jadi bisa mendapatkan gizi dari asupan yang lebih variatif. Nah, WWL ini adalah cara menyapih anak tanpa paksaan. Harus ada kerelaan dari kedua belah pihak, baik dari ibu maupun juga dari si anak.

Masih terekam dalam ingatan, dulu aku disapih oleh Mamaku dengan cara Mama mengoleskan puyer pahit dan obat merah di putingnya. Jadi kala aku ingin menyusu rasanya tidak dan takut juga melihat dada mama yang merah-merah. Kalau pengalamanku dengan Syifa, dia terpaksa berhenti menyusu karena aku hamil adiknya di saat usia Syifa masih 15 bulan. Alhamdulillah kala itu tidak sulit sama sekali. Syifa kecil begitu pengertian, tidak mengamuk ataupun menangis minta nenen sebelum tidur. Subhanallah, Syifa hanya manggut-manggut seolah mengerti kalau aku sudah tidak kuat menyusui lagi karena kondisi kehamilan yang membuatku mual muntah serta pusing. Sebelum tidur, Syifa kuberi segelas susu atau teh atau air putih. Ketika kami sudah berbaring dan dia minta menyusu, aku lantas bilang bahwa dia tadi sudah minum banyak, jadi sudah tidak usah mimik Umi lagi dan dia menurut.

Lain Syifa lain lagi Farah. Menyapih Farah merupakan perjuangan. Aku sedang LDL dengan suami yang kuliah di Tangerang, jadi hanya bertiga dengan anak-anak di Sulawesi. Seingatku selama seminggu Farah menangis setiap malam karena aku tidak meloloskan permintaannya untuk menyusu. Hatiku sakit rasanya, antara tega ga tega akhirnya ditega-tegain hiks. Farah pasti juga sedih dan marah karena tidak bisa menyusu plu aku menolaknya pula. Oh, it was not an easy situation. Belum tahu-menahu soal WWL sih :(

Weaning With Love, diharapkan penyapihan terjadi tanpa adanya paksaan dan tanpa pembohongan kepada anak, seperti nenen diberi obat merah dll. Dengan WWL anak mengerti bahwa sudah saatnya dia disapih dan dia ikhlas untuk itu. Bagaimana langkah-langkahnya? Alangkah baiknya kalau anak sudah dipersiapkan, ibu sounding ke anak bahwa dia sudah besar, sudah tidak nenen lagi, seperti itu. Sounding bisa dilakukan sebelum anak berulang tahun yang kedua, mungkin 2-3 bulan sebelumnya. Dan selama fase itu, jadwal menyusuinya dikurangi, dari misalnya 4x menjadi 3x. Jadi tidak drastis. Jadi saat dia tepat berumur 2 tahun, diharapkan sudah mengerti. Tips laiinnya adalah anak diberi kegiatan lain sebelum tidur agar tidak teringat nenennya :) Ibu atau Ayah bisa membacakan buku cerita sambil tiduran hingga si kecil mengantuk, atau bermain sebentar sebelum tidur, atau bisa juga menyanyi. Hasilnya tidak akan instan tentu saja, akan dibutuhkan kesabaran sampai anak benar-benar bisa disapih. Waktunya juga tergantung pada kesiapan si anak.

Bagaimana dengan si bungsuku Azzam? Hehehe di usianya yang sudah 2 tahun lebih 3 bulan ini Azzam masih nenen. Ups, WWLku belum berhasil nih. Ada beberapa kesalahan trik yang kulakukan sehingga sampai saat ini Azzam masih nenen sebelum tidur bahkan di waktu lainnya. Pertama, aku terlena. Yup, terlena berperan sebagai ibu menyusui yang akhirnya tidak menyadari bahwa waktu untuk menyapih sudah tiba. Nyadar pas Azzam tinggal beberapa minggu lagi berulang tahun yang kedua. Langsung heboh sama misua, buru-buru sounding ke Azzam kalau dia udah gede, udah ga nenen lagi harusnya. Hahaha dan sampai sekarang masih belum berhasil. Ealah misua juga malah santai bilang kalau Azzam nggak apa-apa biarin aja nenen sampe dia bosen sendiri, whatta!! Dan dari pihakku sendiri, jujur kok rasanya sayang ya kalau mau melepas momen dan bonding menyusui ini hehe. Ini akunya yang males nyapih atau lebay sih, ga tau deh^_^

Maka, sampai dengan detik ini, Azzam masih nenen sodara-sodara. Ketika hari libur, karena aku seharian di rumah, Azzam suka banget minta nennya, tapi nggak kukasi dong. Dialihkan perhatiannya ke hal lain, diajak main sama kakak atau abinya biasanya. Jadi momen tidur siang dan malam baru deh dia nenen. Begitu pun ketika hari kerja, pulang kantor tuh dia langsung ngejar nemplok minta nenen, lagi-lagi dialihkan dulu perhatiiannya sampai saat waktu tidur tiba. Waktu lamanya nenen sudah berkurang sih ya, seringkali dia cuma nenen sebentar lantas tengkurap minta digaruk-garuk punggungnya. Kegiatan sebelum tidur seperti bermain dan membaca sudah dilakukan tapi belum bisa membuat Azzam ngantuk banget sampai lupa nenen tuh hihi. Tetep saja kalau sudah mau bobo, ribut teriak-teriak minta nenen dengan suara imutnya itu, "Umii ayo nen, ayo bobooo". Duh, lucunyaaa, i am melting at that moment :D












Read More

Jumat, 13 Desember 2013

Ketika Papa Datang

Tak mau sampai terlupakan, momen ketika Papa berkunjung singkat akhir bulan Nopember yang lalu, maka ditulis sajalah.

Antara Aku dan Papa.

Kepada Papa aku bisa lebih berani dan bebas bercerita, sejak dulu saat aku masih tinggal di rumah sampai saat ini ketika aku sudah berkeluarga. Papa lebih sabar dan tidak mudah emosi, meskipun mungkin cerita yang kusampaikan sungguh tidak enak didengar misalnya. Kalau Mama justru kebalikan dari Papa. Emosi Mama labil dan mudah sekali tersulut. Alih-alih curhat atau sekedar bercerita ringan, bila hal itu dirasa kurang pantas atau kurang baik di mata Mama, bisa-bisa beliau seketika berubah dari ibunda yang baik hati menjadi seperti guru killer di sekolah. Hiks, maka kami pun anak-anaknya kapok dan lebih baik berhati-hati ketika mengobrol dengan beliau, hingga saat ini.

Maka ketika aku sesekali merasa terpojok oleh suatu masalah, rasanya ingin segera curhat dan minta nasehat pada Papa, seperti kejadian kemarin itu. Bila sebelumnya aku bisa menahan untuk tidak berbagi kisah sedihku, bahkan hingga agak jarang menelepon kedua orang tuaku karena takut terbaca kegalauan dan kelebayanku, maka kemarin jebol sudah pertahananku. Aku menelepon Mama Papa tapi lebih banyak berbicara kepada Papa. Ingiiin rasanya lari ke pelukannya, mungkin efek sekian lama tidak pulang kampung, rindu ini begitu terasa. Ya, aku rindu Mama dan Papa.

Kedatangannya.

Berharap bisa menghabiskan waktu beberapa hari di rumah orang tuaku, Papa pun datang menjemput. Aku sangat lega dan merasa mendapatkan kesempatan untuk berbicara banyak hal dari hati ke hati dengan beliau. Tidak hanya aku yang curhat kepada beliau lho, tetapi beliau juga sempat curhat padaku, anak pertamanya ini. Waktu yang hanya dua hari, cukup singkat, tapi bisa menebus gundah di hati. Banyak sekali nasehat yang beliau berikan padaku. Meskipun akhirnya aku tidak bisa ikut kembali ke Malang bersama beliau karena tidak mengantongi ijin suami, tapi yang penting hati ini sudah lebih merasa nyaman dan aku pun insyaAllah banyak mendapatkan pencerahan dari Papa.

Alhamdulillah, Papa di usianya yang  hampir 63 tahun masih cukup sehat. Sayang, Papa tidak juga lepas dari jeratan rokok. Sama halnya seperti Papa mertua, adik ipar, dan suamiku itu, benci deh sama rokok haha. Aku hanya berharap, Papa selalu sehat, diberi kemudahan dan hidayah oleh Allah SWT agar di sisa usianya papa lebih rajin beribadah, begitu juga Mama. Senang rasanya bisa melihat tawa ceria beliau ketika bermain bersama cucu-cucunya.

Pesan-pesannya.

Sabar itu modal utama. Apapun yang kita hadapi, sekeras apapun, seberat apapun itu bentengi diri dengan sabar. Menghadapi siapapun, apapun, bila memang sifatnya sudah default seperti itu, pahamilah, mengertilah, dan gunakan cara halus. Jangan dilawan dengan kekerasan yang malah hanya akan berbuah percikan api yang bisa makin membara. It's not easy but it's the only way.


 Note: Foto Papa belasan tahun yang lalu, ckck rokok tak pernah terlepas dari jemarimu ya, Pa :(
Read More

Selasa, 10 Desember 2013

Aku vs Aku

Manusia terkenal dengan keakuannya, fitrahnya menjadi makhluk yang lemah, dalam hal ini salah satunya adalah keegoisan yang melekat pada dirinya. Seringkali kita berbenturan dengan orang lain karena satu hal ini. Keakuan si A vs keakuan si B. Keegoisan si A vs keegoisan si B. Tidak akan pernah selesai kisahnya seperti sinetron kejar tayang. Hanya bila ada salah satu pihak yang mau mengalah, rendah hati, dan lebih bijaksana lah maka masalah bisa diselesaikan dengan lebih baik, tanpa pertumpahan darah dan air mata.

Dan ternyata aku baru tersadar, selama ini betapa dominan keakuanku mencuat dari dalam diri. Memikirkan banyak hal selalu dari kacamataku, melihat berbagai masalah dari cara berpikirku, berpraduga dari  prasangkaanku, dan banyak hal lainnya yang tanpa sadar makin membuat masalah rumit. Minimnya berempati dengan cara pandang dan cara pikir orang lain akan membutakan diri dan bisa menyesatkan. Seolah duniaku runtuh, seolah akulah seorang korban, seolah akulah yang didzalimi, seolah akulah yang benar. Kenyataannya? Belum tentu!

Katakanlah apa yang kuyakini memang benar adanya. Seharusnya itu tidak membuatku makin angkuh mendongakkan kepala.Seharusnya itu tidak membuatku makin menyerang lawanku berbicara. Seharusnya itu tidak membuatku meremehkannya. Seharusnya itu tidak membuatku membencinya. Seharusnya itu tidak membuatku merepet seperti petasan kecil yang berderet-deret dan menyala berurutan. Dibutuhkan kedewasaan untuk bisa bijaksana dan rendah hati. Mungkin lebih dibutuhkan juga pemahaman akan iman dan sabar. Tidak semua orang bisa melakukannya, bukan?

Dan ketika pada akhirnya aku sadar bahwa sudah waktunya untuk merubah cara pandang, merubah posisi duduk kita, ah ternyata susah-susah gampang. Ah tidak, mungkin gampang-gampang susah ya? Cukup mudah ketika kita bisa sedikit tahu jalan berpikir orang lain. Ya, tidak sesulit itu menempatkan kaki kita di sepatunya. Tapi, untuk lantas memahaminya dan mencocokkannya dengan pemahaman kita, itu lain cerita. Bila sepatu orang lain kekecilan atau malah kebesaran, tentu kita akan tidak nyaman memakainya, bukan? Justru di sinilah perang antara aku vs aku dimulai. Bagaimana cara kita untuk bisa memahami orang lain, mengerti arti sebenarnya dari keinginan dia dengan meminimalkan keakuanku.

Aku vs aku. Inilah saatnya mengalah, bukan untuk kalah tapi untuk menang. Konsolidasi dengan diri sendiri dulu baru dengan pihak luar. Meski sulit (baiklah ngaku betapa egoisnya aku) tapi bukankah Allah akan membukakan jalan dan membantu kita? Tujuan kita baik, hal yang diperjuangkan pun baik, insyaAllah akan berbuah manis nantinya. Baiklah, semangat, optimis, Bismillah.



Read More

Minggu, 08 Desember 2013

My Weekend: Life Is Never Flat


Berasa iklan banget ya hehe. Kriuk kriuk ngemil kripik kentang itu memang asyik banget. Sayang, aku sendiri jarang beli jajanan itu. Enak sih, tapi isinya seuprit. Mendingan beli pisang goreng aja lebih nendang hihi. Namanya perhitungan apa medit yo iki? Dan seperti si kripik, hidup memang ga pernah datar. Seringkali kruel kruel bergelombang, ada tanjakan ada turunan bahkan lubang. Lha wong jalan tol aja masih bisa macet, apalagi hidup yang memang bisa jadi lebih rumit, errr kalau dibikin rumit hehe. Eh, tapi kan ada tho orang yang merasa hidupnya terlalu datar sampai akhirnya sibuk mencari sensasi lain yang pada akhirnya malah merepotkan dirinya sendiri.

Cerita weekendku kuanggap warna-warni penuh kejutan dan membuatku terpana tapi segera tersadar tuk kembali gegas berjalan. Setelah cerita weekend sebelumnya yang ada foto-foto narsisnya, kali ini nihil ga ada bukti autentiknya. Ya karena kejadian biasa aja yang nggak bisa diabadikan. Ehm, alias asline ga pergi plesiran ke mana-mana hehe, ngruntel aja di rumah.

Weekend ketiga di Nopember kemarin, ada kejadian biasa tapi luar biasa *halah. Biasa lah ya kalau pasangan suami istri bertengkar. Ya kemarin itu tapi kaya Perang Dunia ketiga hiks. Pokoknya shocking deh, ga boleh lah dibahas di sini hehe. Hal terpenting adalah aku tertampar untuk introspeksi diri lebih serius kini. Kalaupun aku benar, aku ga boleh mentang-mentang, ojo dumeh kata wong Jowo. Lha apalagi kalau aku salah, ya harus tahu diri lah. Tentang salah ini, kadang kita lupa ya kalau dosa kita tuh sebenarnya buanyak tapi orang lain kan tidak tahu. Jadilah kita sok innocent. Please don’t do that. Tetaplah tahu diri dan rendah hati. Allah masih berbaik hati menutupi aib kita hingga kita tidak merasa malu hati dan rendah diri.

Weekend keempat, masih nggak ke mana-mana. Beli mangga yang sudah kurang bagus 2 kilo, daripada numpuk banyak gitu akhirnya kubikin puding mangga dan es loli mangga. Sayangnya nggak difotoin hihi. Penampakane ga menarik blas soale hehe. Resep puding mangga dapat dari gugling, milih yang paling mudah cara dan bahannya. Kalau es loli, kebetulan ada cetakan esnya, sayang kalau nggak pernah dipakai, makanya bikin deh buat anak-anak. Mangga tinggal diblender kasi gula atau SKM sesuai selera dan dimasukkan ke cetakan esnya, bekukan  jadi deh.

Weekend kelima, aku dan misua hunting gadget baru di Roxy. Ya karena Selasa sebelumnya BB jadul kesayanganku hilang dicopet di kereta huhuhu. Kalau hape misua memang sudah waktunya ganti, lha sudah sering mati-mati sendiri sih. Cerita lengkapnya ada di rumah sebelah sih hehe.
Eh, ini ngejurnal dari gadget baru lhoo ihiiir. Semoga jadi lebih sering nulis di kedua blogku, aamiin.
Read More

Rabu, 13 November 2013

Buku Hasil Hunting

Jadi nih ya, sampai sekarang masih terbayang-bayaaaang di mataaaa (bacanya pake nada dangdut ya :D) masih berangan-angan bisa balik ke book fair lagi. Sabar deh sabar, mending menanti event lainnya yang pasti jauh lebih keren, lebih banyak diskon, dan lebih banyak penerbit yang ikutan yak. Pas sedang mengingat-ingat buku-buku murmer harga ndlosor itu,kok ya pas banget aku tetiba diadd ke grup Book Fair Online Mizan di Facebook, waaaah bisa lanjut dong nih hunting novel murmernya xixixi *girang. Ceritanya nih mau pamcol haha, mau kasi liat beberapa buku hasil (agak) kalap di book fair kemarin.

 Semua buku ini hasil berlama-lama muterin stand Mizan yang ada di 2 tempat. Pertama yang di dekat pintu masuk, yang kedua di dalam lapangan badminton indoor itu. Stand lainnya kurang gede sih diskonnya jadi ya kurang menarik *maniadiskon*. Sueneng banget ketika bisa dapet 2 novelnya Ifa Avianty, my favorit writer, ada Simply Love dan Love In Rainy Days. Aku selalu suka novel-novelnya yang bertemakan cinta tapi juga bisa membuat ngakak-ngikik bacanya.


Lalu ada Reinkarnasi, novel lumayan tebal dari mbak Sinta Yudisia. Sebenarnya ada juga Existere, karya dia juga tapi kemarin aku kok ga ambil sekalian ya, nyesel deh sekarang. Mbak Sinta ini adalah seorang istri dari PNS Kemenkeu, IRT dengan beberapa anak, hal pertama yang membuatku jadi tertarik untuk membaca buku-bukunya. Nah, 3 buku paling atas adalah jatahnya anak-anak tuh. Meskipun untuk How To Twist A Dragon's Tale sebenarnya aku juga doyan hehe, ntar bacanya biar gantian sama Syifa. Jatahnya Syifa ada beberapa, buku yang berjudul Pets itu juga untuk anak-anak. Huruf-huruf di dalamnya besar-besar dan ceritanya pun menarik. Kalau buku Jika Aku Jadi Panda, itu untuk Farah yang baru latihan membaca dan juga untuk Azzam yang senang dibacakan buku cerita sebelum tidur.

 Buku dengan judul Pengetahuan Paling Menjijikkan Tentang Manusia ini bagus loh, banyak yang bisa membuatmu bergidik hihihi. Aku punya tempat belanja buku online langganan yaitu di HalamanMoeka, ada grupnya juga di FB. Di sana bisa membeli buku baru maupun bekas. Nah, beberapa bulan yang lalu aku sempat memesan buku pak Hernowo yang berjudul Mengikat Makna tapi sayang kehabisan. Alhamdulillah bisa nemu di book fair kemarin dengan harga 15rb saja :D Syifa pasti seneng nih, dapat jatah buku satu lagi, novel anak dengan judul Jam Rahasia. Sekarang buku-bukunya masih tersimpan rapi di kantor. Nanti kalau weekend baru deh dibawa pulang karena Syifa baru boleh baca novel, nonton film, maupun main- main berlama-lama dengan temannya ya pas weekend saja.
Read More

Selasa, 12 November 2013

My Weekend: Arisan dan Berenang

Sepertinya asyik juga ya kalau menyimpan memori tentang kegiatan weekend dengan cara menulis jurnal di blog, lengkap dengan foto-fotonya (kalau ada). Hitung-hitung untuk nambahin jumlah postingan lah xixixi, sekalian ajang narsis (beeuuh teteeep:p). Sudah dua akhir pekan terlalui di bulan Nopember ini, woo tak terasa yaaa, makin dekat saja ke akhir tahun 2013.

Di Nopember ini, dengan menyesal aku mendapati kenyataan bahwa ada dua event asyik yang tidak bisa kuikuti. Pertama, tanggal 3 Nopember kemarin, ada Pesta Literasi di Perpustakaan DKI Jakarta. Selain  acara Bincang Asyik dengan Para Penulis, masih banyak acara-acara menarik lainnya. Tapii yang membuatku nyesel adalah bahwa ada juga Pelatihan Menulisnya! Huhuhu belum rejeki ya, gegara ketinggalan informasi jadinya nggak bisa ikutan. Sekarang ini aku sedang tertarik banget untuk mengikuti kelas atau pelatihan menulis. Ya udin, insyaAllah lain waktu bisa nimba ilmu kepenulisan di event lainnya, aamiin. Kedua, tanggal 9 Nopember, rencananya aku menghadiri event Nova Ladies Fair di Plaza Barat Senayan. Aku udah daftar lho, huhuhu tapi belom jodoh bisa kopdaran dengan teman-teman maya yang tergabung dalam Ibu-ibu Doyan Nulis dan Ibu-ibu Doyan Bisnis. Pasalnya, hari itu aku menanti kabar dari seorang teman apakah siang itu bisa sama-sama menjenguk seorang ummahat tangguh yang baru saja dioperasi di RS Dharmais. Dan ternyata kabar yang kunanti tak kunjung datang. Siang itu pun kuhabiskan dengan membaca Inkheart yang lagi seru-serunya.

Namanya belum rejeki ya, rencana pun bisa meleset, belum takdirnya. Sekarang ceritain aja deh yang udah kejadian dan ada bukti autentiknya :p Nah, hari Minggu tanggal 2 Nopember itu ada arisan. Hehe emak-emak banget yaaaa, hobi arisan. Ceritanya, ibu-ibu orang tua murid kelas 2 Mina, kelasnya Syifa, tergabung di BBM dan WA grup untuk mempermudah sharing informasi tentang anak-anak dan sekolahnya. Lebih asyik dong kalau bisa rutin ketemuan, mengeratkan tali silaturahim gitu judulnya. Maka, diadakanlah arisan rutin ini tiap bulannya. Kali ini diadakan di Cafe Tamani, Bintaro Plaza, pertemuan perdana nih, sayang tidak banyak yang bisa hadir. Weekend gitu loh, banyak yang punya acara keluarga ya. Meski ada juga yang datang cuma say hi, cipika cipiki trus pulang.Sekilas ngebahas tentang Tamani Cafe, beeuuhh harga makanannya mihil-mihil hahaha, ga cocok sama kantong ala wartegku. Jadi ya cuma mesen es krim aja, dapet seuprit harganya 27rb *pengsan.


Wiken berikutnya, Minggu tanggal 10 Nopember adalah saatnya untuk memenuhi janji kepada anak-anak yaitu berenang. Sudah sejak lama anak-anak ingin berenang, tapiii ini bapaknya yang (sok) sibuk melulu. Nah, kemarin itu Syifa sudah pasang wajah berharap poool, dia semangat bantuin aku menyiapkan baju ganti dan baju renang untukku dan adik-adiknya. Alhamdulillah, aku juga lega bisa memenuhi janji pada mereka. Kadangkala keinginan mereka itu kan nggak banyak, nggak ribet, tapi kami sebagai orang tua yang seringkali meremehkan dan menunda-nunda.

Azzam girang banget bisa nyemplung, namanya bocah ya, main air itu kan anugerah banget haha. Aku aja doyan kok :p Kami berenang di Tirta apaa gitu namanya di daerah Ceger. Masuknya per orang cuma 12ribu aja, kalau hari biasa 10ribu. Tapi ya namanya murah, nggak ada fasilitas mainan yang macem-macem sih, cuma perosotan doang satu. Pokoknya ada air udah cukup, bisa berendem kecipak-kecipuk hehe.

Weekend depan mau kemana dan mau ngapain ya? Lom kebayang sih, kalau akhir bulan gitu kan udah bokek, biasanya di rumah aja. Pengen ah praktek bikin kue apa gitu yang gampang, insyaAllah.

Read More

Jumat, 08 November 2013

Bookfair November 2013


Begitu tahu bahwa akan ada book fair, langsung deh bungah rasa hati ini hihi. Pokoknya event book fair itu bagaikan surga dunia*lebaydetected. Kondisi bokek sekalipun akan tetap membawa kaki ini melangkah kesana :D Biarlah tidak membeli buku yang penting bisa berada di antara ribuan buku yang beraneka warna dan rasa. Loncat kesana kemari sekedar membaca sinopsisnya ataupun hanya sekedar ingin tau covernya saja lebih dekat, pegang-pegang, colek-colek. Kalau bukunya bagus, masuk wish list lah (kalau pas amat sangat bokek). Kalau kebetulan harganya ndlosor murmer ya dibelilah hihihi.

Book fair kali ini bertemakan Knowledge Transformation, maka jangan heran saat memasuki pintu depan akan ada bau-bauan aneh menyambut. Ga ngeh juga sih bau apa tepatnya, tapi mungkin bau dupa, wangi aneh gitu lah. Sumber baunya kemungkinan dari stand The Ministry of Higher Education of Saudi Arabia, aku ga ngecek lagi kemarin. Lebih tertarik untuk segera hunting buku murmer soale :p Selain itu ada juga stand kebudayaan dari Sulawesi (kalau tidak salah lirik haha). Pokoknya sudah semangat 45 begitu masuk langsung ke stand Mizan. Buanyak buku terutama novel-novel dengan diskon dari 20%, 30% sampai dengan 50%. Selain itu, ini nih yang kucari, novel-novel dengan harga ndlosor dari 5 ribuan sampai dengan 20 ribuan. Banyaaaak deh pilihannya. Buku-buku anak juga loh ya, harga mulai 5 ribuan. Nggak cukup sejam deh muterin Mizan doang haha.

Kebetulan kemarin ada teman yang nitip untuk dibelikan Al-Qur'an yang edisinya per juz, mau dipake untuk hafalan katanya. Sayang, setelah aku keliling-keliling ternyata yang dicari tidak ada. Adanya hanya berbagai penerbit Islami yang menjual Al-Qur'an berbagai ukuran, jenis, dan warna. Ada yang menggunakan e-pen, ada yang guede warna-warni, eh ada Al-Qur'an couple juga loh. Sudah dikemas cantik dalam wadah, bisa untuk acara seserahan pas lamaran tuh. Mupeeeng deh liatnya, sayang bulan lalu sudah beli Al-Qur'an wanita berwarna pink lagi haha, daku banget.

Memang sih, sepengetahuanku hanya Islamic Book Fair saja yang paling banyak menyedot massa. Hari-hari biasa saja sudah tumplek, apalagi kalau pas akhir pekan, waduuuh tumplek blek bin uyel-uyelan. Secara nih kalau Islamic Book Fair itu lengkap ga hanya buku tapi juga dari baju muslim/ah sampai kaos kaki ada juga, ya tho. Kalau event-event book fair yang lain ya menurutku biasa saja, nggak rame pake banget. Kemarin saja masih lumayan banyak stand yang kosong tanpa penyewa.

Oya, di book fair kemarin diselenggarakan juga beberapa acara yang cukup menarik. Pas aku kesana, ternyata bertepatan dengan dengan lomba menari dan membaca anak-anak TK. Wah, ramee deh anak-anak kecil beserta ibunya. Seru-seruan ikut milih-milih di stand buku anaknya Mizan. Berikut sekilas info tentang berbagai acara di sana:

Acara menarik untuk anak-anak:
• Pentas Baca, Pentas Seni bersama biMBA AIUEO
• Lomba Tari Daerah Tingkat TK dan SD
• Lomba Mewarnai Tingkat TK dan SD Kelas 1—3
• Kids Fashion Competition: Islamic Fashion (Kategori Usia 4—6 th dan 7—10 th)
• Lomba Mewarnai Kaligrafi Tingkat TK dan SD

Kuliah Umum (Knowledge Transformation) untuk Siswa SMA dan Mahasiswa:

• “Dream & Action” bersama Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH, Msi (Mantan Walikota Jakarta Pusat, Deputi Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta)
Rabu, 6 November 2013 Pk. 15.00—17.00 wib

• “Big Dream, Make It Happen” bersama Thomas Sugiarto (Enterpreneur)
Jumat, 8 November 2013 Pk. 15.00—17.00 wib

Sekalian kucomotkan susunan acara untuk tangal 8, 9, dan 10 Nopember 2013 yak. Biar makin mupeng yang belum sempat kesana hehe. Info diambil dari sini.

Jumat, 8 November 2013
Pk. 09.00—17.00 Lomba Mewarnai, Pentas Baca dan Pentas Seni biMBA AIUEO (Selasar Atas)
Pk. 10.00—11.45 Seminar Parenting “Mendidik Karakter dengan Karakter” Bersama Ida S. Widayanti (Panggung Utama)
Pk. 14.30—16.45 Kuliah Umum (Knowledge Transformation): “Big Dream, Make It Happen”
Bersama Thomas Sugiarto-Entrepreneur (Panggung Utama)
Pk. 17.00—17.45 Indonesian Literature Online Bersama Yayasan Lontar (Panggung Utama)
Pk. 18.00—20.45 Talkshow “My Pasion My Career” Bersama Ardiningtyas-www.konsultankarir.com (Panggung Utama)

Sabtu, 9 November 2013
Pk. 09.00—17.00 Lomba Baca Cerita Pendek Tingkat Usia TK Se-Indonesia bersama biMBA AIUEO (Selasar Atas)
Pk. 10.00—12.00 Talkshow “Menulis Novel Perjalanan” Bersama Agustinus Wibowo (Panggung Utama)
Pk. 12.00—13.45 Kebaya Muslimah by 3 of Us (Panggung Utama)
Pk. 13.00—17.45 Seminar “Cara Menumbuhkan Minat Baca dan Belajar Anak” Bersama
biMBA AIUEO (Ruang Kenanga 1-2)
Pk. 14.00—15.45 Talkshow “Menulis Hobi atau Profesi?” Bersama Wina Idol, Coco Elvis
@pepatahgombal dan Sari Musdar (Panggung Utama)
Pk. 16.00—17.45 Talkshow “Drunken Monster” Bersama Pidi Baiq (Panggung Utama)
Pk. 18.30—20.45 Talkshow “The Naked Traveler” Bersama Trinity Traveler
(Panggung Utama)

Minggu, 10 November 2013
Pk. 09.00—17.00 Lomba Baca Cerita Pendek/Berita Tingkat Usia TK Se-Indonesia bersama biMBA AIUEO (Selasar Atas)
Pk. 10.00—11.45 Talkshow “Princess, Bajak Laut dan Alien” Bersama Clara Ng dan Icha Rahmanti (Panggung Utama)
Pk. 12.00—13.45 Konsultasi Desain Interior Bersama Vani Anggreswita (Panggung Utama)
Pk. 14.00—15.45 Meet & Greet dan Talkshow “Rantau 1 Muara” Bersama A. Fuadi (Panggung Utama)
Pk. 16.00—17.45 Talkshow “No One to Someone” Bersama Nina Moran-Go Girl Magazine (Panggung Utama)
Pk. 18.00—20.45 Meet & Greet KOCOK! Arisan Sosialita Bersama Nadia Mulya dan Joy Roesma (Panggung Utama)


Ssstt, tau ga, sebenarnya kemarin itu belum puas kalapnya hihihi. Masih pengen balik lagi kesana, tapi yaaa sepertinya waktunya tidak memungkinkan. Kemarin saja alhamdulillah tiba-tiba dapat teman jalan bareng, bumil yang lagi ngidam buku. Kalau nggak ada dia, setengah hati ah jalan sendiri :p

Read More

Jumat, 01 November 2013

November Rain


Guns N Roses – November Rain Lyrics


When I look into your eyes
I can see a love restrained
But darlin’ when I hold you
Don’t you know I feel the same

‘Cause nothin’ lasts forever
And we both know hearts can change
And it’s hard to hold a candle
In the cold November rain

We’ve been through this such a long long time
Just tryin’ to kill the pain

But lovers always come and lovers always go
An no one’s really sure who’s lettin’ go today
Walking away

If we could take the time to lay it on the line
I could rest my head
Just knowin’ that you were mine
All mine
So if you want to love me
then darlin’ don’t refrain
Or I’ll just end up walkin’
In the cold November rain

Do you need some time…on your own
Do you need some time…all alone
Everybody needs some time…on their own
Don’t you know you need some time…all alone

I know it’s hard to keep an open heart
When even friends seem out to harm you
But if you could heal a broken heart
Wouldn’t time be out to charm you

Sometimes I need some time…on my
own Sometimes I need some time…all alone
Everybody needs some time…on their own
Don’t you know you need some time…all alone

And when your fears subside
And shadows still remain
I know that you can love me
When there’s no one left to blame
So never mind the darkness
We still can find a way
‘Cause nothin’ lasts forever
Even cold November rain

Don’t ya think that you need somebody
Don’t ya think that you need someone
Everybody needs somebody
You’re not the only one
You’re not the only one


Aaarrggh i like this song. Lagu kesukaan jaman dulu, dengerin berdua sama yayang. Manggut-manggut sambil nyanyi-nyanyi kecil, sembari memegang buku bahan ujian besoknya. Ya gitu deh, belajar kalau sepi malah ngantuk, maka ditemani oleh alunan lagu merdu nan syahdu (bukan dangdut yak) tentunya akan sangat menyenangkan.

Welcoming November. Tanggal satu euuy, gajiaaan. Mau pulang kantor tapi malah hujan deres pake banget. Bakalan berbasah ria nih, membayangkan dinginnya air juga. Meski memakai jas hujan, jarak kantor - rumah yang jauh pasti tetap saja akan membuat kami basah dan kademen. Sukur-sukur nggak bikin masuk angin deh. Tapi besok wiken looh, gpp wis sore ini main hujan, besok bisa bangun siang horeee :D

Met wiken yak temans, selalu nyalakan semangatmu meski harus berjibaku dengan dinginnya hujan di bulan November ini ^_^
Read More

Rabu, 30 Oktober 2013

October Roller Coaster

Oktoberku diawali dengan sms panggilan diklat dadakan. Mungkin karena suatu hal yang entah apa, surat pengumuman dan pemanggilan calon peserta diklat itu belum ditandatangani oleh big bos yang berwenang sehingga belum bisa diunggah di web kepegawaian kantor. Akhirnya pemberitahuan waktu dan tempat pelaksanaan pun disebarkan melalui sms kepada para pegawai yang bersangkutan. Akulah salah satunya.

Seneng juga dipanggil diklat. Pertama, nambah ilmu (nggaya). Ya dong, biar otak nggak karatan hehe. Apalagi diklat ini temanya bikin serem, Tindak Pidana Perpajakan, wooo. Kedua, rehat dari rutinitas kantor. Ikut diklat berarti ada kegiatan berbeda dari biasanya. Ketiga, ada kemungkinan bisa reunian sekalian. Nggak selalu sih, tapi kalau pas beruntung saja misal ada teman seangkatan kita yang dapat jadwal diklat juga. Nah, kemarin itu alhamdulillah aku bisa ketemu salah satu teman sekelas jaman kuliah di Makassar, namanya John asli Papua. So lama nyandak ketemu hihi, 10 tahun kali ya. Plus ketemu sama teman semasa tugas penempatan di Majene, namanya Awal. Heem, terakhir ketemu ya 3 atau 4 tahun yang lalu. Selain itu ikut diklat bisa nambah kenalan baru tentu saja. Keempat, pas dapat tempat diklat di hotel berarti bisa makan makanan yang lain dari biasanya hahaha, hobi bangeeet. Sayang, fasilitas menginap gratis di hotel berbintang selama 5 malam kulewatkan saja, lha masa mau ninggal anak dan suami di rumah! Padahal begitu Syifa tau kalau emaknya bisa nginap di hotel, dia ngebeeet bujuk-bujuk terus agar bisa ikut nginep. Hahaha, lha terus opo sekolahmu ate mbolos Nduuuk? Ada-ada saja.

Setelah diklat usai, balik lagi ngantor, balik lagi ke rutinitas yang kok ya bikin rodo males :p (biasane juga males kalee). Masa-masa yang biasanya datar tanpa gejolak ternyata berganti teramat cepat. Ngagetin naik turunnya seperti roller coaster. Aku dan suami sampai stres juga menghadapi masalah lama yang makin parah ini. Musibah atau ujian, sebut saja demikian. Selama bertahun-tahun hidup nyaman tanpa batu besar menghalang, tetiba Allah menyentil dengan masalah yang cukup rumit dan membuat esmosi jiwa. Namun, sesungguhnya aku mensyukurinya. Dengan ujian seperti ini, kami diingatkan untuk tetap rendah hati, tetap ingat bahwa Allah yang paling berhak memutuskan segala sesuatunya. Bahwa tidak ada tempat untuk memohon dan meminta pertolongan selain kepadaNya.

Kami tersungkur namun berusaha tegak kembali. Baiklah, banyak introspeksi diri adalah hal yang mutlak, berbenah. Bersama kesulitan ada kemudahan. Dan aku bersyukur sudah pernah merasakan saat-saat seperti itu. Benar-benar pasrah kepadaNya dan terus berusaha maksimal sambil berdoa. Alhamdulillah jalan keluar sedikit demi sedikit terbuka bagi kami sekeluarga. Rasa lega teramat sangat, namun tidak boleh kembali melenakan. Tau sendirilah gimana manusia, kalau pas butuh n susah aja, melas-melas deh minta sama Allah. Eh, pas udah dikasi enak, balik bandel lagi, ckckck.

Banyak hikmah tersebar pada setiap kejadian, yup! Kini aku sedang berusaha mengumpulkan serakannya, belajar memahaminya, dan mengambilnya untuk suatu perubahan. Ini lho, jelek-jelekku yang kudu diilangi, ini lho baik-baikku yang harus ditambah. Wow semua makin jelas diperlihatkan. Allah memang sutradara dengan skenario yang paling hebat. Subhanallah.


Read More

Kamis, 26 September 2013

Temu Kangen

Terakhir bertemu Mama dan Papa adalah ketika adikku menikah di Juni 2012 yang lalu. Eh, nggak ding, di bulan Juli 2012 orang tuaku beserta adikku dan suaminya datang ke Jakarta, dalam rangka untuk menemani kami pindahan ke rumah baru di Bintaro. Lebaran 2012 dan 2013 aku dan keluarga kecilku tidak mudik, jadi tepatnya sudah setahun 2 bulan tidak bersua dengan kedua orang tuaku. Kalau ditanya, "Kangen ga sih?" tentu saja jawabnya kangen dong ah, masa sih nggak hehe.

Kebetulan yang menyenangkan adalah ketika ada saudara sepupuku di Mampang mau menikah. Dia adalah anak dari kakaknya Mamaku alias Pakdheku. Beliau pensiunan polisi dan memilih untuk tinggal di Jakarta setelah melanglang buana ditugaskan di berbagai kota di Indonesia. Nah, orang tuaku pun lalu berencana untuk hadir, sekalian mau menjenguk cucu-cucunya alias anak-anakku yang sudah lama tidak bersua. Aku senang, tentu saja. Apalagi si bungsu Azzam sedang lucu-lucunya, bandel pula alias mbethik. Selama ini orang tuaku hanya bisa mendengar polah si Azzam dari ceritaku di telepon atau dari foto-fotonya yang ku-upload di Facebook.

Jum'at, 6 September kemarin sedianya mereka sampai di Stasiun Gambir sekitar pukul 6 pagi. Aku baru tahu kalau sekarang jadwal KA Gajayana sudah berubah. Jam keberangkatan dari Malang lebih awal sehingga sampai di Jakarta lebih pagi. Kalau dulu berangkat jam 5 sore sekarang jam 3 sore dari Malang dan sampai di Jakarta jam 6 pagi, padahal kalau dulu ya jam 8 atau 9 pagi. Mereka ragu-ragu kalau langsung naik taksi ke Bintaro karena tidak tahu jalan, takutnya nanti dikerjain oleh supir taksi yang nakal. Oleh karena itu akhirnya disepakati bahwa kedua orang tuaku akan menungguku menjemput mereka. Tentu saja aku harus mampir ke kantor terlebih dahulu, setor jari di mesin finger print lantas naik ojek ke Gambir. Sekitar jam 8 lewat baru aku sampai di sana, lumayan juga sih orang tuaku menunggu selama kurang lebih 2 jam. Untung saja di Gambir banyak tempat makan yang buka dan ruang tunggunya juga nyaman.

Kali pertama Azzam bertemu kakek dan neneknya, dia masih malu-malu dan takut. Namun, setelah agak lama dia mulai berani dan mau dipeluk dan digendong. Sepertiya sih karena dia senang mendapatkan oleh-oleh jajanan yang sedos gede itu deh, jadi mau deket-deket kakek neneknya hahaha, disogok dulu. Selain itu, Azzam sebelumnya terlihat mengamati kakaknya yang langsung nemplok dan bermanja-manja pada kakek neneknya. Mungkin dia heran ya dan bertanya-tanya siapakah kedua orang ini. Ada Mama dan Papa memang menyenangkan, aku pun bisa pula bermanja-manja haha.

Nah, acara pernikahan sepupuku diadakan pada hari Minggu tanggal 8 September di kediaman Pakdhe. Acara akad nikah yang cukup sederhana dan simple, hanya dihadiri keluarga dekat dan tetangga. Pernikahan ini adalah yang kedua bagi sepupuku, dan kali ini dia mendapatkan jodoh seorang lelaki bule asal Jerman (kayanya hihi). Senang sekali bisa bertemu dengan sanak saudara, ada Pakdhe, Budhe, Tante, dan sepupu-sepupu yang datang dari Jawa Tengah. Alhamdulillah silaturahim bisa terjalin kembali di sela-sela kesibukan masing-masing yang tiada habis.

 Warna-warni tungal ika yaaa hehe. Ini hanya sebagian kecil dari sanak saudara lho. Jadi kangen masa kecil ketika ngumpul Lebaran. Momen-momen seperti dulu sudah sulit didapatkan.


Nah, ini dia.... Foto keluarga kecilku, Mama dan Papaku dan pasangan pengantin yang sedang berbahagia. Barakallahu....




Read More

Senin, 16 September 2013

Mepet Melulu

Huff..huff..huff..ngos-ngosan nih. Ngejar deadline ini ceritanya, ya karena berniat ikut meramaikan undangan menulis seperti yang ada di postinganku sebelumnya. Tapiii, masih menggunakan cara mefet mania. Kalau jaman kuliah dulu ya SKS namanya, Sistem Kebut Semalam. Adanya main-main melulu, eh pas mau ujian baru deh sedia kopi dan camilan segambreng buat melekan. Etapi dulu itu seneng loh, secara belajarnya rame-rame. Ga cuma anak-anak kos di Dangko 19 (alamat rumah kontrakanku dulu rame-rame bareng teman) saja, tapi juga teman-teman yang kosnya di tempat lain ikutan ngungsi ke tempatku. Asli heboh ngalong bareng, bawa buku, mojok, ada sendirian ada yang rame-rame. Kalo yang sendirian berasa kaya dukun hehe. Dilihat dari jauh, sesekali matanya menerawang sambil komat-kamit, padahal ya menghapal bahan ujian :p Enakan berdua apa bertiga, bisa sesekali tukar pertanyaan, tebak-tebakan, atau bercerita eh lalu keterusan ngegosip hahaha.

Kok jadi nostalgila yak hoho. Cuma mau bilang, apa-apa itu harusnya dipersiapkan jauh-jauh hari, dipersiapkan dengan matang, nggak grusa-grusu apalagi gubrak-gubruk (atit doonk). Nah, sejak aku post undangan menulis itu, sebenarnya sudah ada ide mau menulis apa, ya pengen ikutan aja lah. Lagipula aku memang belum pernah menuliskan cerita tentang Cinta Buta versiku ke media apapun. Tapii kok ya si mood nulis ditunggu-tunggu malah nggak muncul-muncul. Fyuuh, menulis dengan modal mood memang membahayakan sodara-sodara. Bisa-bisa kita impoten, tidak menghasilkan satu tulisan pun untuk jangka waktu yang lama, ya gegara ga ada si mood ini.

Tadi aja nih, sedari pagi ngetem di depan kompi. Semalam sudah nulis-nulis sedikit tentang Cinta Buta versiku, tapi belum 100% selesai. Maka kulanjutkan sejak pagi hingga pukul 11 lewat, masih belum selesai juga, padahal DL-nya jam 12 siang naskah harus sudah dikirim ke email penerbit yang bersangkutan. Olala, nulis secepat kilat, ga pake poles-poles dah, masalah nanti tulisannya terpilih atau tidak itu nomer terakhir. Targetku adalah aku bisa menyelesaikan tulisanku dan mengirimkannya. Sudah kuanggap hutang soalnya, hehe. Kalau aku bisa nulis sejak kemarin-kemarin sih maybe hasilnya lebih enak dibaca ya hoho. Yup, sukanya mefet meyuyu ciiih :p. 

Nah, aku ini suka bilang ga dapet mood, blog terbengkalai deh. Padahal yang namanya ide aka inspirasi itu ada di mana-mana. Apa saja yang kita lihat, kita dengar, maupun kita rasa bisa lho menjadi bahan tulisan. Tapi yaaa, lagi-lagi alasan mood dan kesempatan alias waktu. Suka ngiri pada teman yang bisa posting rutin, ya paling nggak berapa hari sekali kek. Eh..eh..malah ada yang rutin setiap hari loh, bahkan sehari bisa 4 sampai dengan 5 postingan hoho. Notifikasi di gmailku sampai penuh oleh postingan dia, colek bang Jampang ah.

Oke deh, jauuuh mah kalau aku mau dibandingkan dengan dia ya. Secara aku WM dengan anak 3 biji. Kalau mau rajin posting berarti aku harus pandai-pandai atur waktu yang sama-sama 24 jam dimiliki semua manusia ini. Paling tidak aku harus bisa nyepi di malam hari setelah anak-anak tidur untuk corat-coret di buku catatanku agar esok paginya bisa dipost di blog, ya kan, ya tho? Nah, berarti lagi nih, pagi-pagi setelah rutinitas sarapan di kantor, sesegera mungkin harus memindahkan coretan hasil semedi semalam ke blog, agar seharian setelahnya bisa lebih fokus kerja, gitu.

Ya, ya, ya, ini sedang manggut-manggut sendiri hehe. Pengen ah bisa kaya gitu, hayuk..hayuk.


Read More

Kamis, 29 Agustus 2013

[Farah] 6 Tahun Masih Cadel Aja?


Farah, si tengah baru saja berulang tahun yang keenam pada 15 Juli yang lalu. Subhanallah, semoga tambah sholehah ya nduk. Sebenarnya Farah sudah bisa masuk SD lho, usianya sudah mencukupi syarat untuk itu. Namun, aku mempunyai pertimbangan sendiri mengenai hal ini, yaitu Farah akan masuk SD ketika nanti berumur 7 tahun, sama seperti halnya Syifa kakaknya dahulu. Di samping itu, memang ada beberapa Sekolah Dasar Negeri yang mensyaratkan usia 7 tahun untuk calon siswanya, jadi menurutku klop sudah. Usia 7 tahun menurutku anak sudah lebih mandiri dan siap untuk menerima kurikulum pelajaran yang WOW itu. Ampun dah, beda banget dengan jaman SD-ku dulu yang masih belajar baca Ini Ibu Budi (heluu tahun kapan itu yaaaa :p)

Sebenarnya masih ada alasan lain lagi mengapa Farah saat ini malah nganggur alias tidak sekolah, yaitu karena dia masih kurang jelas dalam berbicara alias cadel. Bukan hanya pada pengucapan huruf R lho ya, tapi dia kesulitan menyebut huruf-huruf konsonan seperti T dan K, J dan G, R dan F, masih sering keliru juga dengan M dan N. Sengaja tidak dimasukkan SD sekarang agar Farah bisa ikut terapi wicara bila perlu. Selain itu aku kuatir dia akan di-bully di sekolahnya karena bicaranya yang tidak jelas itu. Memang sih sampai saat ini kami belum menemui dokter ahli tumbuh kembang anak untuk berkonsultasi. Rencana ya ke dokter dulu lalu bila disarankan untuk terapi wicara ya akan diikuti semampu kami (biayanya itu lho). Farah sudah melalui TK A dan B, sehingga tahun ini aku dan misua memilih untuk tidak meminta Farah mengulang TK B lagi, karena saat ditanya dia bilang tidak mau kembali ke TK B. Meski sekarang malah dia yang kangen sekolah, bosan di rumah terus.

Awalnya, aku berjanji akan rutin mengajak Farah ikut ke kantor, ya paling tidak seminggu 2 atau 3 kali lah. Dalam pikiranku, aku bisa full day bersamanya dan sembari menemaninya belajar di kantor. Aku bisa mengambil materi-materi untuk Farah pelajari dari internet, bahkan banyak tersedia worksheet gratis berbagai macam bidang studi kan. Namun kenyataannya sampai sekarang baru terealisasi beberapa kali saja. Jarak Bintaro-Gatsu yang kurang lebih 45 menit naik motor seringkali membuat aku tidak tega mengajak Farah, selain jauh, macet, belum lagi kalau misua sering ngebut ngejar waktu, jadi parno lah. Dan Farah sempat bilang merasa capek dan mual ketika naik motor dengan waktu yang cukup lama kemarin itu.

Akhirnya Farah setiap hari di rumah, nemani Azzam main atau dia asyik main dengan anak tetangga. Kalau sudah merasa bosan, dia pasti protes, ingin sekolah lagi. Wah, jadi ribet deh. Bulan September rencananya mau masuk TPA aja yang jadwal pagi, jadi agar ada kegiatannya di pagi hari. Kalau siang kan Syifa sudah pulang sekolah tuh, jadi Farah tidak merasa bosan, sudah ada teman main dan lawan bertengkarnya soale hehe. Malam harinya, barulah Farah belajar membaca dan menulis denganku. Sedikit-sedikit sambil memperbaiki pengucapan huruf-huruf yang masih terdengar tidak jelas itu. Untuk menghitung, Farah malah lebih jago sebenarnya dan dia lebih suka berhitung daripada belajar baca. Berasa tegang kalau belajar baca karena aku atau abinya selalu meminta dia mengulang-ulang bacaan huruf-huruf yang masih susah di lidahnya itu.

Dalam hal pilihan sekolah, Farah meminta agar dia masuk ke sekolah yang sama dengan kakaknya, Al- Azhar Bintaro. Fyuuh, berarti kami harus menyiapkan dana cukup besar untuk itu. Dulu misua yang ingin Syifa bersekolah di sana, meski agak berat juga biayanya. Sekarang rasanya tidak adil kalau tidak mengakomodir permintaan Farah, meskipun keadaan keuangan kami sedang bermasalah saat ini. Well, semoga Allah beri kemudahan dan jalan keluar bagi kami sekeluarga, aamiin. Semoga tenggat waktu setahun ini bisa banyak memberikan kemajuan untuk Farah, sehingga dia bisa lebih siap nantinya ketika masuk Sekolah Dasar.

Read More

Senin, 26 Agustus 2013

Kenalan Dengan GRED


Mempunyai Papa yang perokok membuatku terbiasa dengan teman-teman sekolah yang juga perokok. Sampai akhirnya menikah dengan teman yang perokok, ah ini mah hal biasa pikirku. Ternyata, setelah beranak pinak dan makin melek akan bahaya rokok, aku jadi ilfeel banget sama yang namanya rokok. Suka protes ke suami bahkan sampai ngajak anak-anak balita di rumah untuk berdemo. Yup, demo damai dengan mengacung-acungkan kepalan tangan sambil terus beryel-yel, "Stop merokok, stop merokok! Jangan racuni kami, jangan racuni kami!" Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja menemukan video demo ini di laptop jadul kami, wah duo Syifarah masih kecil-kecil, direkam sekitar tahun 2009. Mereka menghayati demo damai tersebut, berteriak-teriak dengan suara cadel syahdunya. Sayang, demonstrasinya tidak ngefek, misua sih tetap saja ngebul. Bahkan Azzam si bungsu yang sampai 2x ke UGD gegara Bronkiolitis, batuk sesak dikarenakan asap rokok, itupun tidak membuat misua kapok merokok, hingga saat ini.

Tahu dong ya bahaya dan resiko sebagai perokok pasif, malah lebih besar daripada perokok aktif. Rumah kontrakan yang dari dulu kecil mungil membuat asap rokok akan ngglibet muter-muter di dalam rumah, meski pun misua merokok di halaman rumah, apalagi kalau merokoknya di ruang tamu, ampun dah. Di usianya yang hampir 31 tahun, jumlah jatah rokoknya bukannya menurun malah makin bertambah. Apalagi kalau sedang stress dan ngadep laptop untuk main game sampai larut malam banget alias dini hari. Yup, begadang sodara-sodara, dan dilakukannya setiap hari. Setahun belakangan ini makin buruk saja kebiasaannya, yaitu sering ngopi. Meskipun dia mengeluh kadang kala sering mual, mules, perih di perut, ngopi tetap jalan terus. Segala nasehat sampai ocehanku tidak digubrisnya.

Daku kuatir dong akan kesehatannya. Sampai-sampai aku menakut-nakuti misua lho, aku bercerita panjang kali lebar akan kemungkinan penyakit-penyakit yang bisa jadi dideritanya. Aku berkisah  tentang teman-teman seangkatan yang masih muda tapi terkena penyakit orang tua seperti jantung, gagal ginjal, maupun asam urat. Gaya hidup jaman sekarang kan memang benar-benar tidak sehat ya, seusia 30-an sudah banyak teman yang jatuh sakit bahkan sampai meninggal. Apa reaksi misua? Bergidik takut, menegurku yang katanya kok malah mendo'akan yang tidak-tidak, dan lantas lanjut lagi ngebulnya :(

Bagaimana pun, tubuh akan lelah setelah disiksa sedemikian rupa selama bertahun-tahun. Misua makin sering mual dan muntah, sering merasakan perih di perut, sakit di tenggorokan, dan sering meludah akibat banyaknya lendir di tenggorokan. Makin hari sepertinya makin membuatnya tidak nyaman dan akhirnya dia mulai rajin mencari info via mbah gugel. Sampai akhirnya dia menemukan informasi tentang penyakit asam lambung yang bukan maag, yaitu GERD. Bahasa kerennya adalah Gastroesophageal Reflux Disease atau dikenal pula sebagai ‘acid reflux’ yang merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami orang di seluruh dunia. Terjadinya ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.

Penyebab GERD ini bermacam-macam, kebanyakan karena asupan dan kebiasaan makan seseorang. Bagi yang suka makan makanan pedas dan gorengan harus lebih berhati-hati, karena ternyata bisa menyebabkan GERD juga. Selain itu makan berat di malam hari, segera berbaring atau membungkuk setelah makan, kebiasaan merokok, minum kopi, semuanya adalah kebiasaan misuaku yang ternyata merupakan penyebab GERD. Obesitas dan kebiasaan minum minuman keras juga disebut sebagai pencetus GERD. Bahkan dijumpai juga GERD pada wanita hamil karena terjadinya peningkatan ukuran rahim dan berat badan sehingga memberi tekanan pada perut.

Namun untuk saat ini misua belum memeriksakan diri ke dokter, nanti saja katanya. Jadi sekarang dicoba pengobatan herbal dulu dan mengubah kebiasaan buruknya. Merokoknya dikurangi dari yang biasanya bisa habis se pak bahkan lebih, sekarang hanya 4-6 batang sehari. Itu pun sudah mendapatkan bonus pelototan dari aku lho ya plus kicauanku untuk mengingatkannya bahwa kalau sudah enakan di badan, jangan sampai nambah dosis rokoknya. Jam begadang dipangkas, berangkat tidur lebih awal, yang biasanya tidur dini hari sekarang jam 10-11 sudah masuk kamar. Dilarang makan berat kalau malam, mending bilang aku ga sedia apa-apa deh daripada dia makan berat tengah malam hoho. Ini akunya kali ya yang males #modus. Selain itu stop ngopi dan menjarangkan ngeteh, akhirnya diganti minum madu anget atau sirup anget. Oh ya, sekarang juga rajin konsumsi Jelly Gamat, hasil browsingnya dia sih katanya Gamat bisa menyembuhkan GERD juga.  

Alhamdulillah, keadaannya saat ini sudah membaik. Tapi masih saja bandel, sempat juga icip-icip yang pedes dan langsung deh hoek-hoek di kamar mandi. Terpaksa harus menghindari makan masakan Padang favoritnya nih dan dilarang ngicip rujak hantaran dari tetangga lagi hehe. Dan aku juga harus makin galak kayanya, setelah tubuh dirasa enakan kok jatah rokoknya mulai merangkak naik, ckckck, coba kalau bocah, pasti sudah kujewer dan kucubit tuh *mukaganas.





Read More

Kamis, 22 Agustus 2013

Undangan Menulis Serial “A Cup of Tea for Lover; Cinta Buta.” (Deadline: 16 September 2013)

Love is blind. Benarkah? How about your story?
Pernahkah kamu punya sebuah hubungan yang “nggak sehat”? Pacaran dengan cowok ringan tangan, misalnya? Atau cowok yang suka menuntut? Cowok matre? Cowok egois? Cowok yang ternyata sudah punya istri? Dan cowok-cowok lain yang seolah membuat kita buta dan mabuk kepayang.... :)

Namun, katanya ... cinta memang buta, kan? Separah apa sih cinta pernah membutakanmu hingga kamu rela melakukan apa pun (bahkan hal paling bodoh sekalipun) untuknya?

Daripada disimpan sendiri dan jadi jerawat, mending di-share bareng-bareng, yuk!


Stiletto Book mengundang sahabat-sahabat untuk ikut bergabung dalam buku serial A Cup of Tea for Lover; Cinta Buta (ACOT-CB) . Buku ini berisi kumpulan kisah menarik tentang hal-hal gila yang pernah kita lakukan untuk mempertahankan hubungan yang sudah jelas-jelas tidak sehat. Bahkan kalau kita ingat-ingat kembali, terkadang kita heran kenapa bisa berbuat senekad itu untuk cinta. Namun, di luar semua itu, pasti ada hikmah yang bisa diambil bagi diri sendiri dan pembaca lainnya untuk tetap semangat melanjutkan hidup dan mencari cinta yang lain. Ahay! :)

Yuk, simak syaratnya!

SYARAT UMUM:

  1. Jenis kelamin dan usia bebas.
  2. Tulisan harus berisikan kisah nyata pribadi, maupun orang-orang terdekat dan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  3. Tulisan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun (termasuk di dunia maya).
  4. Peserta audisi harus like FanPage Stiletto Book di: https://www.facebook.com/pages/Stiletto-Book/171017032940949?ref=hl dan follow akun twitter Stiletto Book di: @Stiletto_Book
SYARAT KHUSUS:
  1. Naskah bisa menceritakan apa saja, asalkan sesuai dengan tema cinta buta, seperti: suka duka menjalani hubungan yang nggak sehat, kisah-kisah mengharukan di dalamnya, menyebalkan, menyedihkan, lucu, ataupun kisah-kisah tergilamu bersama (mantan) pacar atau (mantan) suami.
  2. Naskah berupa tulisan non fiksi populer dengan gaya bercerita yang mengalir, ringan, dan mudah dicerna, tapi tetap sesuai dengan EYD. Hindari pemakaian kata-kata yang menyinggung SARA, mengandung pornografi, dan bahasa alay.
  3. Bisa menggunakan sudut pandang orang pertama (aku) ataupun orang ketiga (dia).
  4. Panjang naskah 5-6 halaman kertas A4, ketik 1,5 spasi, huruf Times New Roman 12. Ketik dan simpan hanya dalam file Microsoft Word berformat (.doc).
  5. Naskah dikirim dalam bentuk attachment ke alamat e-mail: stiletto_acot@yahoo.com dan bukan ditulis di badan e-mail. Pada subyek, tuliskan: (ACOT-CB) – Judul Naskah.
  6. Sertakan biodata deskriptif sepanjang satu paragraf di akhir naskah, sertakan alamat akau sosial mediamu.
  7. Jangan lupa cantumkan judul tulisan dan nama penulis di awal tulisan (halaman pertama)
PENTING:
  • Akan dipilih 18 naskah yang dinilai paling unik dan menarik berdasarkan penilaian dari tim editor Stiletto Book. Ke-18 naskah tersebut akan ditambah 2 naskah yang ditulis oleh tim editor Stiletto Book, sehingga total ada 20 naskah.
  • Audisi ini dibuka mulai 20 Agustus, hingga 16 September 2013  pukul  12.00 siang.  
  • Pemenang diumumkan pada tanggal 1 Oktober 2013 pukul 12.00 siang di www.StilettoBook.com dan FanPage FB Stiletto Book.
  • Naskah yang terpilih akan diterbitkan oleh Penerbit Stiletto Book.
  • Kontributor akan mendapatkan royalti 10% (dibagi untuk 20 penulis) dan 1 bukti terbit serta diskon khusus jika ingin membeli bukunya.  

So, tunggu apa lagi? Tulis kisahmu yang paling menarik, tak terlupakan, dan memotivasi orang lain, lalu kirimkan sekarang juga.

Oia,  A Cup of Tea for Lover; Cinta Buta ini adalah seri #5 setelah buku-buku serial A Cup of Tea lainnya sukses mendapat respon positif dari pembaca semuanya.





With Love,
Stiletto Book

PLEASE FEEL FREE TO COPY-PASTE AND SHARE TO EVERYONE!
 
Read More

Rabu, 21 Agustus 2013

Cerita Lebaranku

Udah paham dong ya dengan yang nggak pulang 3 kali puasa 3 kali lebaran itu? Bukan hanya bang Thoyib ternyata sodara-sodara, tapi aku jugaaaa. Hiks..hiks...udah ga pulang 3x lebaran ke kampung halaman. Sampe akhirnya diprotes oleh orang tua dan juga mertua, sampe dipesenin harus diprogramkan untuk pulang tahun depan, disiapin dananya.

Well, sebenarnya urusan tidak mudik sampai 3 tahun berturut-turut ini memang bukan karena ada apa-apanya sih, ya memang ga memungkinkan saja.  Di tahun 2011 pas lebaran itu usia kehamilanku udah 36 mingguan kayanya, perut udah mblendung gede banget. Pas ke Dsog untuk kontrol sekalian minta saran pengen mudik naik kereta, malah ga dibolehin. Katanya kepala baby sudah masuk ke jalan lahir, takutnya karena banyaknya goncangan di kereta bisa-bisa brojolan ntar. Kan ga asik tuh kalau sampe masuk headline berita, "Seorang Ibu Muda dan Cantik (*abaikan) Melahirkan di Kereta Ketika Perjalanan Mudik." Alhasil rencana melahirkan anak ketiga di Malang sama seperti anak pertama dan kedua gagal total. Rencana berlebaran di kampung halaman juga ikutan kandas. Azzam pun terlahir dengan akta kelahiran Jakarta dan kami sekeluarga berlebaran di Jakarta.

Sedangkan tahun 2012 itu, kami baru saja selesai membangun rumah impian (yang akhirnya tinggal kenangan, hiks, belum cerita tentang ini di blog). Ga ada duit intinya untuk mudik, jadinya berlebaran di komplek yang sunyi sepi kaya kuburan. Sampai Syifa dan Farah melas, protes kenapa sepi sekali tidak teman sama sekali. Nah tahun 2013 ini pun tidak pulang kampung masih karena imbas kejadian rumah itu, idem ga ada dana lebih untuk mudik, meski hanya Jakarta-Malang. Okelah kalau ongkos mungkin masih bisa diusahakan, tapi biaya lain-lainnya ini yang nihil. Jadilah kami sekeluarga lagi-lagi berlebaran di rantau. Namun kali ini keadaan terasa lebih menyenangkan karena rumah kontrakan kami berada di kampung. Suasananya lebih ramai, banyak anak-anak kecil yang bisa jadi teman bermain Syifa, Farah, dan Azzam. Penduduk sekitar banyak yang orang Betawi sehingga nggak mudik. Setelah sholat Ied langsung kami sekeluarga ikut bersalam-salaman keliling RT.

Libur bersama selama seminggu benar-benar aku dan suami manfaatkan untuk berkumpul bersama tiga bocah kami. Para asisten pun libur 2 minggu, jadilah kegiatan intern rumah tangga kami kerjakan bersama. Untuk hari H Lebaran, aku memesan masakan khas Betawi kepada tetangga sebelah kanan rumah. Ada semur jengkol yang dahsyat, aroma kamar mandi jadi wooow, tak ketinggalan tentunya ketupat dan opor ayam. Lebih senang lagi, tetangga sebelah kiri dan belakang rumah tak lupa memberi hantaran lauk plus ketupat juga, oh ya ada tape ketan dan uli juga. Alhamdulillah kami tidak kekurangan makanan meskipun aku nggak masak hoho.

Agak repot ketika si mbak belum datang pada tanggal 12 kemarin, di mana aku dan suami tidak mengambil cuti, sehingga harus masuk kantor. Ya sudah, trio kwek-kwek pun kami ajak ke kantor. Kebanyakan pekerja masih cuti kan, jadi lalu lintas pun masih sepi. Akhirnya kami naik KRL, alhamdulillah nggak umpel-umpelan, aman. Pulangnya naik bis jemputan sampai Bintaro, gratis, jalanan lancar, kami pun bisa bobo. Hari keduanya juga demikian.

Bagaimana reaksi anak-anak ketika diajak ke kantor? Waah seneng banget :D Tempat kerjaku di lantai 1 sampai kotor akibat ulah anak-anak. Azzam main angkat dos-dos kosong kesana kemari, galon air kosong pun diseret-seret, gaduh pokoknya. Syifa dan farah main menggunting dan mewarnai dengan kertas HVS bekas yang kuberikan. Heboh lah, mereka seperti tidak ada capainya. Non stop bergerak, sedikit-sedikit berteriak-teriak juga, lari-larian. Untung saja tahun ini ada Surat Edaran dari atasan yang membolehkan membawa anak seminggu sebelum dan sesudah Lebaran. Maklum, waktu-waktu itu kan sudah umum kalau para asisten belum balik dari mudik. Ternyata di lantai 20 tempat suami bekerja sudah disediakan mainan anak-anak, ada mandi bola dan beberapa mobil-mobilan yang bisa dinaiki dan ada lagu-lagunya. Wah, makin betah saja si trio kwek-kwek ikut ke kantor emak n bapaknya.

Cukup dua hari saja, fyuuh aku ga bisa maksimal kerja, malah harus jagain Azzam. Kalau Syifa dan Farah sih sudah bisa dilepas sendiri ya. Selain itu badan terasa lebih capek, anak-anak juga kelihatannya capek meski tidak surut senyuman dari wajah mereka. Akhirnya Rabu-Jum'at aku ambil jatah cuti saja deh. Legaaa, bisa di rumah lagi bersama mereka. Kebetulan penyakit malasku sedang kabur, aku tiap hari memasak buat mereka. Bersih-bersih rumah, mencuci, dkk juga dilakoni, heem menikmati jadi FTM untuk beberapa hari.

Sayang, harus kembali lagi ke dunia nyata :p Hari ini sudah harus bermacet ria kembali, meliuk-liuk dengan motor tua yang setia bersama misua pergi ngantor lagi. Meninggalkan anak-anak lagi dengan si mbak yang sudah siap bekerja kembali. Hiks, jadi kangen anak-anak.
Read More

Rabu, 05 Juni 2013

Langganan Bisul

Pertama kali berkenalan dengan si bisul tuh pas kakak Syifa kena, jaman duluuu banget pas masih di Majene. Nah, kali kedua belum lama ini, giliran anak kedua, Farah yang kena. Gede di hidung, bikin wajah hitam manisnya terlihat lucu hehe. Tapiiii, yang memang sering banget bermasalah pada kulitnya ya dedek Azzam, si bungsuku anak lanang dewe yang sedari baby ga kuat sama hawa panas, keringatnya berlebih dan selalu kena ruam dan biang keringat. Maka, tidak mengherankan ketika beberapa bulan terakhir ini si bisul lagi dan lagi, langganan deh :(

Ngerinya, kali pertama muncul kok yo buanyak gitu, lima biji langsung di leher depannya. Hiks, kasihan bangeeet tuh. Azzam kesakitan, mringis-mringis kalo kesenggol bisulnya. Udah gitu, bengkaknya ganti-gantian, jadi pecah satu dulu, baru bisulnya yang lain bengkak gede dan pecah juga. Sebenarnya hanya dua saja yang bengkak sampe guede, yang tiga biji lainnya hanya meradang, memerah dan tidak sampai keluar matanya.
 Nah, bisa dihitung tuh, tiga biji di bawah. satu di tengah. satunya lagi dibawah dagu. Paling gede dan habis pecah yang paling kiri tuh, merah mateng merona. Alhamdulillah Azzamnya nggak rewel, dikompres dan dikasi obat salep Ichtiol pun nurut aja.
Sampe diabadikan penampakan bisul-bisul dek Azzam , lha kali pertama dan langsung rombongan soalnya.  Dan ternyata tidak hanya sekali kejadian itu saja, kali kedua muncul lagi di kulit kepalanya. Kali ketiga niiih, tergres, ada di pinggulnya. "Adu, adu, atit." keluhnya ketika dipakaikan clodi ato celana. Kesenggol bisul sih ya dek, huhu sabar ya.

Dulu pas Syifa kena bisul, aku langsung nanya ke om gugel sih, dan memang bukan karena alergi. So far, ketiga anakku ga ada alergi, jadi aman makan telur, ikan, dkk. Nah, tapi keturunan juga nih di keluargaku kulitnya memang ga bagus, mudah kena biang keringat, ruam, dan bisul ini. Teringat aku, adik-adikku, bahkan Papa yang sering kena ruam di lipatan kulit, bahkan Yoga adik bungsuku gede gitu masih bisulan juga.

Dalam rangka merefresh kembali tentang si bisul, aku dapet informasi oke dari sini. Dikarenakan kulit Azzam yang sensitif, memang tidak pernah kuberikan bedak talc sama sekali. Ternyata bedak malah akan memperparah masalah kulitnya. Alhamdulillah, selama ini ruam-ruamnya bisa sembuh (meski muncul terus-terusan) hanya dengan diolesi minyak zaitun saja, memilih yang alami.
Read More

Rabu, 15 Mei 2013

Mendua eh Mentiga

Heemm...ternyata, mendua bahkan mentigakan si blog memang tidak berjalan mulus. Butuh konsistensi tinggi dan semangat membara plus tekad membaja untuk bisa rajin posting di satu, eh dua, ouch tiga blog yang kupunyai. Hiks...ternyata sekarang berat sebelah ke blog di WP, yang lain dianggurin :( Masih sebatas angan saja bisa rajin update di ketiganya. Khusus untuk blog parenting, memang butuh waktu lebih dan khusus untuk menulis jurnalnya.

Mengapa lebih sering posting di WP? Well, karena ternyata warga MP lebih banyak yang pindahan kesana hihi. Jadi serasa reunian kalau blogwalking di WP, komen-komenan juga lebih ramai, berasa lebih hidup xixi. Hiks, jadi inget RIP MP lagi nih, kangeeeen :'( Asli, pengen bisa sering-sering posting di sini. InsyaAllah bisa laaah, cemunguudh Tikaaa ^_^
Oh ya, kabar anak-anak alhamdulillah baik, so far so good. Biasalah ada si virus batpil yang senantiasa colek-colek manja minta digampar hoho. Eeh, ada juga si bisul ding, seperti yang kuceritain di postingan sebelumnya, tapi ini baru-baru Azzam kena lagi lhooo. Ntar ah, mau cerita di postingan tersendiri :p Syifa dan Farah makin kenes, hobi berantem aja tuh duo, ampyuuun ributnyaaa. Uuugh sabar dah sabaaarr, hiburan iniiiih :D
Read More

Selasa, 07 Mei 2013

[Buku] April (2)

Image
Judul : My Naughty Little Sister and Bad Harry

Penulis : Dorothy Edwards
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : April 2011
Langsung teringat sama buku jaman ketika SD yang dibelikan Mama, judulnya "Si Bandel" penulisnya Edith Unnerstad. Dulu aku membaca buku itu dengan asyik sekali dan sekarang ingin agar Syifa (7 tahun) juga keasyikan membaca buku-buku yang sejenis. Oleh karena itu, aku membeli buku ini dari mbak Retnadi di www.halamanmoeka.com ketika ada obralan, siiip langsung beli 4 serinya. Nah, sebelum kuberikan kepada Syifa, maka aku harus membacanya terlebih dahulu. Daripada ngantuk ketika acara sosialisasi di ruang rapat yang bbbrrr uadem, aku akhirnya memilih untuk membaca buku ini daripada minum kopi pahit yang nantinya bisa bikin mules mencret xixi. Ga pake lama habisnya, bukunya tipis, font hurufnya gede dan ceritanya menarik. Syifa pasti suka.
Buku ini menceritakan tentang seorang kakak yang menceritakan adiknya, gadis kecil yang nakal. Jadi menggunakan sudut pandang orang pertama, ga jelas deh siapa nama si kakak yang bercerita maupun si adik tokoh utama yang nakal ini hihihi. Biasalah namanya juga anak-anak, ada saja ulahnya kan. Nah, di buku ini terdapat 9 (sembilan)cerita yang semuanya menyenangkan untuk dibaca. Bikin senyum-senyum sendiri, karena dunia anak-anak toh di mana saja ya sama. Ketika membaca buku ini, teringat semua ulah Syifa, Farah, dan Azzam yang aneh dan lucu.
Di seri ini, banyak cerita lucu antara si adik yang nakal dan temannya Harry, yang juga nakal tentunya. Mereka berdua membuat ulah yang ampun ada-ada saja, khas anak-anak lah. Kisah mereka berdua bisa dibaca dalam judul Adikku yang Nakal dan Harry Bengal, Adikku yang Nakal dan Harry Bengal di Perpustakaan, Pinggiran Roti, Harry Bengal Nakal Sekali, Harry Bengal dan Pot Kuningan Bu Cokelat. Di kisah Pinggiran Roti, aku langsung teringat pada Syifa yang juga tidak suka memakan pinggiran roti tawarnya. Sedangkan di kisah Adikku yang nakal dan Cincin, di mana si Adik mengira dia telah menelan cincin Bu Clarke, aku teringat si Farah yang saat itu bahkan benar-benar telah memasukkan cincin mainanya ke dalam mulut, dan hampir tertelan! Fyuuh, alhamdulillah saat itu masih sempat dikeluarkan.
Ingin segera bisa membaca ketiga seri lainnya nih, buku yang cukup menghibur di kala jenuh ^_^
Read More

[Buku] April

    novel
  • Judul        : Pangeran Pencuri (Herr Der Diebe)
  • Penulis     : Cornelia Funke
  • Penerbit   : PT. Gramedia Pustaka Utama
  • Tebal        : 420 halaman
  • Cetakan   : Kedua, Maret 2011
Sebenarnya, serius membaca novel ini kira-kira sekitar bulan Maret, meski saya menambahkannya di shelves currently-reading sejak bulan Februari. Biasa deh, baca ini baca itu, bingung mau selesaikan yang mana hehe. Kebiasaan buruk :(
Venezia, Kota Rembulan. Kota yang terkenal dengan kanal-kanal dan gondolanya yang menjadikan ciri khas kota tersebut. Kota di atas air, so romantic menurut saya. Meski tetap saja agak merasa ngeri karena saya tidak bisa berenang hehe. Ih, siapa gitu yang mau kesana, ngayal doang ini :D
Novel ini menurut saya bagus, saya suka. Para tokoh utama yang merupakan anak-anak itulah yang membuat saya tertarik. Seru sekali membayangkan sebuah petualangan yang dialami oleh segerombolan anak-anak. Ada Prosper dan Bo, sepasang kakak beradik yang lari dari bibinya karena tidak mau terpisahkan. Ada Tawon, seorang anak perempuan yang merasa tidak bahagia tinggal di rumahnya dan juga minggat dari sana. Lalu Riccio dan Mosca yang tidak mau hidup selamanya di panti asuhan.
Mereka berempat ini plus Scipio, sang Pangeran Pencuri, begitu ia menyebut dirinya, tinggal bersama di sebuah gedung bioskop yang sudah lama tidak dipergunakan lagi. Namun, sebetulnya Scipio tidak selalu tinggal bersama mereka, ia hanya muncul sesekali saja membawa barang hasil curiannya. Scipio memang misterius. Salah satu kejutan bagi saya ketika membaca novel ini adalah ketika akhirnya terkuak jati diri Scipio oleh seorang detektif baik hati, Victor Getz.
Bagaimanapun juga, akan lebih asyik kalau dalam penokohannya tetap ada orang dewasa yang baik hati dan membantu anak-anak tersebut. Tidak hanya si Victor, tapi ada juga Ida Spavento yang akhirnya malah memberikan banyak bantuan kepada anak-anak itu. Kejutan lainnya adalah, buku yang saya kira hanya kisah fiksi tanpa hal ajaib di dalamnya, ternyata salah. Ada kisah dongeng ajaib juga di dalam buku ini, tentang komidi putar yang bisa merubah anak-anak menjadi orang dewasa dan sebaliknya. Seruuu deh membaca buku ini, sampai akhirnya tamat dini hari tadi sekitar pukul 2 pagi heuheu.
Read More

Rabu, 24 April 2013

Jerawatku dan Gorengan


Masih inget kan, curhatan narsisku beberapa waktu yang lalu tentang jerawat di sini. Nah, setelah posting itu, seperti biasa ya, obat kegalauan geje adalah menulis dan narsis xixi, akhirnya aku feel better deh. Apalagi baca komen-komen teman wordpress (kuposting di sana duluan hehe) yang banyak memberikan saran dan informasi tentang obat jerawat dan juga kemungkinan penyebabnya. Awalnya, hanya terpikir mungkin si jerawat muncul karena masalah homon, heem atau stres, atau apalah, nggak jelas. Nah, dari komen-komen kemarin itu, aku jadi menyangkutpautkan si jerawat dengan makanan, hal yang mana sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali. Soalnya, aku itu pemakan segala, apa aja doyan dan bisa nelan :D jadi males banget mau cari kambing hitam ke makanan.
Lalu ada komen mbak jenkna yang ini, “Dulu sering gonta-ganti obat jerawat. facial ke macem-macem salon. akhirnya cuma terima kenyataan kalau tu jerawat emang awettt di muka. Ternyata selain rajin membersihkan wajah, tidak menggunakan make up, makanan juga kudu dijaga. Dulu selama tiga bulan, aku dipantang makan gorengan, mie instan, bakso, dan yang pedes. Cuma tahan satu bulan ahahah tapi lumayan hasilnya.”. Barulah mulai loading nih otak, tuuut…tuuut…tuut…mikir agak lama juga sih, wangsitnya ga dateng saat itu juga, tapi baru beberapa hari sesudahnya. Haha, lemot banget yak loadingnya :p Yup, barulah aku menyadari satu hal yang belakangan ini memang menjadi kebiasaan baruku dan misua. Sudah beberapa bulan terakhir ini, misuaku hobi banget jajan pagi hari. Niatnya mungkin buat ngeganjel perut ya, jadi kalau kami berangkat kantor tuh, dia selalu berhenti di penjual roti goreng, cakwe, atau roti bantal. Nah, berminyak semua kan itu, digoreng semua euuyy. Sedangkan sore harinya, dia minta dibelikan pisang coklat, ada juga yang isi tape, ketan, dan nangka. Wadduh, enak banget kan ituuuu, siapa yang bisa nolaak. Aku bakal dengan senang hati turun dari motor dan beli untuk dimakan berdua dalam perjalanan pulang. Kalau aku, tiba-tiba doyan banget, asli ketagihan sama pisang goreng. Nah, kalau sudah beli pisang goreng, pasti misua mesen juga tahu isi dan bakwan. Mantaaabbss, jadilah kami berdua setiap hari, catat, setiap hari ya, selalu makan gorengan. Oalaaah, jangan-jangan ini penyebab suburnya jerawatku. Secara dulu tuh jaraaaang deh yang berjerawat, kok ujug-ujug jadi subur terpampang nyata cetar membahana *Syahrinimodeon*.
Setelah ngeh, duh kapok deh. Aku bener-bener nahan makan gorengan. Misua juga jadi jarang banget beli kalau sore sepulang kantor, kalau yang pagi pas berangkat sudah berhenti sama sekali tuk beli roti goreng dkk. Sebabnya, aku pernah melihat adonan roti itu sebelum digoreng, masih panjang belum dipotong-potong gitu, tapi adonannya kusam dan kaya kotor gitu hihihihi geli deh. Pas sudah kesekian kali makan, dengan mengindahkan rasa aneh di perut *tepokjidat* aku iseng nyeletuk ke misua, nanyain apa dia nggak mules gitu. Pas aku ceritain apa yang kuliat di penjualnya tadi, misua ngomel-ngomel karena kok ngomong gitu pas dia lagi makan, xixixi. Sori yaaa…jadi ilfeel deh dia, sejak saat itu ga jajan pagi lagi.
Heemm, sepertinya lumayan terlihat sih efek positifnya setelah mengurangi drastis konsumsi gorengan. Jerawat-jerawat baru tidak muncul membabi buta, ada sih ya satu gitu, tapi ga jadi guede kaya yang kemarin-kemarin, alhamdulillah. Ternyata, jerawat itu tidak hanya bisa disebabkan karena kita malas bersihin muka atau salah make kosmetik saja, tetapi memang bisa disebabkan karena makanan yang kita konsumsi. Selain makanan berminyak seperti gorengan, makanan tinggi gula seperti coklat dan permen, maupun makanan tinggi karbohidrat seperti pasta, nasi dan roti, juga bisa menyebabkan jerawat, kalau dikonsumsi secara berlebihan. Ya memang sih, apa-apa kalo berlebihan itu tidak baik *liriklemakdiperut @_@
Penyebab lainnya bisa dari stress, malas mengganti pakaian atau perlengkapan tidur (aarrgghh nggak banget), atau produk rambut yang kita gunakan. Misal yang rambutnya panjang dan suka nutupin kulit muka, nah itu bisa bikin pori-pori kulit tersumbat, karena rambutnya memakai produk yang mengandung minyak atau silikon. Kalau dari makanan, produk olahan susu ternyata juga bisa nyebabin jerawat lho. Studi kesehatan yang dilakukan oleh Harvard University menemukan, remaja yang sering minum susu cenderung memiliki jerawat lebih banyak dibanding mereka yang mengonsumsi susu lebih sedikit. Dokter menyatakan, susu dapat menganggu fungsi hormon. Kemungkinan lain adalah gula dalam susu meningkatkan kadar insulin yang sama efeknya dengan makan karbohidrat. Produk olahan susu antara lain adalah: Keju dan Yoghurt (ngambildi sini).
Sampai sekarang sih, wajahku belum kembali mulus seperti semula ya. Alhamdulillah, kadar bin level narsisnya tidak menurun drastis kok hoho. Meski selalu ada saja yang mengkomentari si jerawat di tiap foto yang kuaplot, entah di FB, Gtalk, maupun BB haghaghag.
Read More

Rabu, 27 Maret 2013

[Krucil] Musim Sakit

Huaaaaa.....lama nggak nulis ternyataaa...aku kelamaan semedi niii :p Sok sibuk ma urusan (ga) penting kaya biasanya. Time flies sooo fast, udah mau habis aja bulan Maretnya!! Baru sadar bahwa akhir-akhir ini anak-anak kok sering sakit ya. Gegara perubahan cuacakah? Peralihan musim hujan ke musim kemarau memang seringkali membuat banyak orang sakit ya, umumnya sih batuk pilek. Hari-hari belakangan ini memang hujan sudah jarang turun, namun masih hampir tiap hari mendung. Kadang di pagi hari, seringkali di siang atau sore hari. Kalaupun akhirnya turun hujan, cuma sebentar saja, bikin gerah lalu dingin sesudahnya.

Virus nakal darimana tuuuuh? Kak Syifa selalu menjadi pembawa virus batpil ini nih dari sekolahnya. Jadi yang pertama kali kena pasti Syifa, tiba-tiba demam sehari dua. Pulang sekolah mengeluh sakit kepala dan pegel-pegel badannya, minta dipijitin sama emaknya kalo pas pulang kantor. Nah, setelah itu keluar deh batuknya, lumayan sih sekitar semingguan gitu. Nggak lama, Farah deh yang demam. Tuh virus malah ping-pong yaaaa, nakaaaalll. Ketar-ketir bakal kena dek Azzam juga, dan emang kejadian. Antri sakitnya nih, one by one, hampir berbarengan sih, tapi ga apa-apa juga, biar sekalian repotnya hehe.

Kejadiannya sih sudah sekitar akhir Februari sampai dengan awal Maret kemarin. As usual, aku ga bawa anak-anak ke dokter. InsyaAllah sudah biasa menangani demam, batuk, dan pilek dengan obat-obatan tradisional ataupun herbal. Sebut aja  bawang merah, madu, jeruk nipis, atau kasi aja propolis atau minyak habbassauda. Biasanya semingguan sudah sehat kembali mereka. Tapi kali ini rasa-rasanya ada yang kurang beres deh. Sekitar dua minggu kemudian, beberapa hari menjelang Syifa UTS nih, dia malah tepar lagi. Sakit lagiiiii, pulang sekolah udah anget badannya, demam dan mengeluh sakit kepala. Fyuuuh, siap-siap tempur lagi nih aku dan si mbaknya. Imunitas anak-anak terus diuji nih, apa akhir-akhir ini mungkin krucil kurang pengawasan dari aku kali ya. Maem lagi pada hobi lamaaa ga habis-habis, bisa sejam lebih kalau maem, yang akhirnya udah bosen, si mbak juga dah sebel, dan dikit doang makanan yang masuk. Apa kurang konsumsi buah-buahan ya....perasaan selalu ada buah tiap hari, eemm tapi sama si mbak dikasi nggak ya, jangan-jangan terlewat :( Aku kurang kontrol niiiih *tepokjidat.

Sakit yang kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya. Batuknya Syifa kenceng bangeeet dan lebih lama. Anaknya ngaku sakit dada dan perutnya kalau batuk, duuh tambah kurus aja deh. Akhirnya mau kubawa ke dokter, ealah besoknya alhamdulillah ujug-ujug batuknya mereda drastis, ga jadi deh. Selasa minggu lalu, ganti si Azzam yang demam. Nih anak cowok satu-satunya, ternyata kalau sakit tuh rewelnya ngalah-ngalahin kakak-kakaknya yang cewek. Bener-bener daaah, semalaman jadi heboh, dia susah tidur, ngerengek terus dan minta gendong. Dikit-dikit minta keluar kamar, trus minta masuk lagi. Atau manggil abinya, bentar lagi minta ma aku, hihihi jadi geli sendiri. Aku sempat parno kemarin tuh, demamnya sampe 40 derajat lho. Padahal biasanya sekitar 38-39 derajat saja dan sehari dua sudah normal, lha ini kok sampe 4 hari mak! Dikarenakan sudah lebih dari 72 jam demamnya, tinggi pula, dan dia lemes susah makan minum, aku akhirnya bawa Azzam ke dokter.

Hunting DSA di Bintaro ternyata lumayan butuh usaha. Kalau sekedar dokter umum 24 jam sih banyak, klinik-klinik seperti itu berjejer tinggal pilih. Tapi aku lebih sreg ke DSA, meski akhirnya nemu, ealah malah ga jadi ke situ malam itu. Kami nunggu demam Azzam, kali aja turun. Ternyata nggak, jadi paginya kebetulan pas Sabtu kami bawa Azzam ke dokter umum senior anjuran teman. Cukup jauh sih sebetulnya dari rumah kami yang di Pondok Betung karena letaknya sebelum Pasar Ceger, klinik Taman namanya. Di situ ada dua dokter, sepasang suami istri, rumahnya ya di situ, jadi bisa datang kapan aja insyaAllah ketemu ma dokternya. Hasil pemeriksaan hari itu, kalau Azzam masih juga demam sampai besok malam, maka harus cek darah. Siapa tau kena tipes atau infeksi bakteri gitu, atau DB? Pokoknya jaga-jaga lah. Alhamdulillah malam itu Azzam ga demam lagi, bahkan sampai beberapa hari sesudahnya, jadi cek darah, BATAL.

Sesuai petunjuk dokter, Senin tetap aku bawa kontrol ulang. Aku ijin dari kantor, balik Bintaro dengan KRL. Nah, kata dokter kali ini karena Azzam kurus, BB jauh dari normalnya yang seharusnya 11 kg sekarang hanya 8,3kg maka dikhawatirkan dia flek paru. Doweeeeng, maca ciiiiih! Dokter nanya lagi apa kalau malam Azzam suka keringatan, dan iya memang. Meski hawa dingin, dia tuh tetep aja keringetan banyak. Dokter pun menganjurkan agar Azzam dironsen, sesudah itu lakukan tes mantoux dan cek darah. Aaarrgghh ga tegaaa, kan sakit tuh tes mantoux. Dulu Farah pas kecil juga pernah tes dan alhamdulillah negatif. Secara di keluarga kami ga ada yang kena TB, insyaAllah. Mbaknya juga sehat kok, ga bawa penyakit. Aku memilih untuk menghabiskan obat yang diresepkan terlebih dahulu dan melakukan observasi keadaan Azzam selama beberapa hari, baru akan mengambil tindakan selanjutnya.

Dan alhamdulillah....keadaan Azzam makin membaik. Batuknya berangsur-angsur reda dan mulai muncul nafsu makannya. Sedikit-sedikit dia menjadi lebih seger dan lincah kembali. Lega rasanya. Aku kini lebih memilih mengesampingkan anjuran dokter, untuk saat ini. InsyaAllah Azzam hanya sakit batuk biasa kok. Agar lebih yakin, aku pun banyak browsing dan membaca lagi bukunya dr. Wati dari Milis Sehat. Asli, bukunya bermanfaat bangeeet, lengkap..kap..kap. Beliau concern ke Rational Use of Medicine (RUM) jadi benar-benar tidak menganjurkan poli farmasi. Demam, batuk, pilek biasa pada anak katanya tidak butuh obat, perbaiki imunitas anak, dan insyaAllah akan sembuh sendiri ^_^

Ketika kondisi Azzam membaik, gantian Farah yang demam. Punya anak tiga emang rame banget yaaaa :p Namun, tidak lama, hanya sehari saja, alhamdulillah dah lebih sehat. Batuk sih sedikit, tapi aman. Oalaaah, malah nongol bisul di hidungnya @_@. Makin hari makin gede aja haha, eh, semalam dah pecah sih, tapi belum semua keluar meski sudah kupencet-pencet. Nanah sudah keluar, darahnya juga sudah, tapi belum puas aja melihat masih sedikit benjol gitu. Ini foto sebelum pecah bisulnya, minta diabadikan si bisul hoho.


Farah malah excited sama si bisul, dikompres ma air hangat, dikasi oles salep sambil terus nanya, "Kapan pecahnya Mi?".
Lekas sehat yaa anak-anakku sayang.....makan yang banyak, nanti Ummi belikan cemilan sehat dan buah-buahan buat kalian bertiga ^_^

Read More