Terakhir bertemu Mama dan Papa adalah ketika adikku menikah di Juni 2012 yang lalu. Eh, nggak ding, di bulan Juli 2012 orang tuaku beserta adikku dan suaminya datang ke Jakarta, dalam rangka untuk menemani kami pindahan ke rumah baru di Bintaro. Lebaran 2012 dan 2013 aku dan keluarga kecilku tidak mudik, jadi tepatnya sudah setahun 2 bulan tidak bersua dengan kedua orang tuaku. Kalau ditanya, "Kangen ga sih?" tentu saja jawabnya kangen dong ah, masa sih nggak hehe.
Kebetulan yang menyenangkan adalah ketika ada saudara sepupuku di Mampang mau menikah. Dia adalah anak dari kakaknya Mamaku alias Pakdheku. Beliau pensiunan polisi dan memilih untuk tinggal di Jakarta setelah melanglang buana ditugaskan di berbagai kota di Indonesia. Nah, orang tuaku pun lalu berencana untuk hadir, sekalian mau menjenguk cucu-cucunya alias anak-anakku yang sudah lama tidak bersua. Aku senang, tentu saja. Apalagi si bungsu Azzam sedang lucu-lucunya, bandel pula alias mbethik. Selama ini orang tuaku hanya bisa mendengar polah si Azzam dari ceritaku di telepon atau dari foto-fotonya yang ku-upload di Facebook.
Jum'at, 6 September kemarin sedianya mereka sampai di Stasiun Gambir sekitar pukul 6 pagi. Aku baru tahu kalau sekarang jadwal KA Gajayana sudah berubah. Jam keberangkatan dari Malang lebih awal sehingga sampai di Jakarta lebih pagi. Kalau dulu berangkat jam 5 sore sekarang jam 3 sore dari Malang dan sampai di Jakarta jam 6 pagi, padahal kalau dulu ya jam 8 atau 9 pagi. Mereka ragu-ragu kalau langsung naik taksi ke Bintaro karena tidak tahu jalan, takutnya nanti dikerjain oleh supir taksi yang nakal. Oleh karena itu akhirnya disepakati bahwa kedua orang tuaku akan menungguku menjemput mereka. Tentu saja aku harus mampir ke kantor terlebih dahulu, setor jari di mesin finger print lantas naik ojek ke Gambir. Sekitar jam 8 lewat baru aku sampai di sana, lumayan juga sih orang tuaku menunggu selama kurang lebih 2 jam. Untung saja di Gambir banyak tempat makan yang buka dan ruang tunggunya juga nyaman.
Kali pertama Azzam bertemu kakek dan neneknya, dia masih malu-malu dan takut. Namun, setelah agak lama dia mulai berani dan mau dipeluk dan digendong. Sepertiya sih karena dia senang mendapatkan oleh-oleh jajanan yang sedos gede itu deh, jadi mau deket-deket kakek neneknya hahaha, disogok dulu. Selain itu, Azzam sebelumnya terlihat mengamati kakaknya yang langsung nemplok dan bermanja-manja pada kakek neneknya. Mungkin dia heran ya dan bertanya-tanya siapakah kedua orang ini. Ada Mama dan Papa memang menyenangkan, aku pun bisa pula bermanja-manja haha.
Nah, acara pernikahan sepupuku diadakan pada hari Minggu tanggal 8 September di kediaman Pakdhe. Acara akad nikah yang cukup sederhana dan simple, hanya dihadiri keluarga dekat dan tetangga. Pernikahan ini adalah yang kedua bagi sepupuku, dan kali ini dia mendapatkan jodoh seorang lelaki bule asal Jerman (kayanya hihi). Senang sekali bisa bertemu dengan sanak saudara, ada Pakdhe, Budhe, Tante, dan sepupu-sepupu yang datang dari Jawa Tengah. Alhamdulillah silaturahim bisa terjalin kembali di sela-sela kesibukan masing-masing yang tiada habis.
Warna-warni tungal ika yaaa hehe. Ini hanya sebagian kecil dari sanak saudara lho. Jadi kangen masa kecil ketika ngumpul Lebaran. Momen-momen seperti dulu sudah sulit didapatkan.
Nah, ini dia.... Foto keluarga kecilku, Mama dan Papaku dan pasangan pengantin yang sedang berbahagia. Barakallahu....
Wah mbak, ikutan senang ya. Juga ikut mendoakan semoga keluarga baru lain adat lain negara ini bisa mudah meleburkan diri satu sama lain. Selamat kangenan, salam hormat untuk orang tuanya.
BalasHapusMakasi Bundaaaa :)
HapusIya nih, beda dalam banyak hal hehe, mereka sekarang tinggal di Bangkok. Jadi pengen ngerasain ke LN nih Bun, eh harusnya naik haji dulu ding ya hehe.