Tahu dong yang namanya cinta buta. Sejelek apa pun si dia, entah fisiknya, tindak tanduknya, atau perangainya, ealah masiiiih saja dibela-belain. Model cinta seperti ini biasanya melanda pasangan yang masih pacaran, belum menikah lah. Pokoknya serasa bunga-bunga dimana-mana, dunia milik berdua yang lain pada ngontrak.
Bagi pihak yang sedang dijatuhi cinta buta, bagaimanapun keadaan pasangan, dia tidak peduli, nggak ambil pusing gitu. Seringkali melihat, si cowoknya pengangguran, muka pas-pasan, oalah kelakuan ga bener, suka mabuk gitu misalnya. Kok ya si cewek tetep keukeuh bilang I Love U. Sedangkan bagi pihak lain yang masih mikir waras bin terang benderang, pasti sudah mengurut dada, istighfar sambil geleng-geleng kepala.
Lha terus kapan dan bagaimana cinta buta (kadang) dibutuhkan? Jawabannya (menurutku) adalah saat kita sudah menikah, baik yang menikahnya karena dijodohkan atau karena sudah pacaran sebelumnya.
Setiap diri kita dan pasangan pasti punya kekurangan yang mana pada masing-masing pasangan pasti punya trik tersendiri untuk menyiasatinya agar bisa hidup tenteram damai aman sentosa bahagia selamanya. Lagipula yang punya kekurangan toh bukan hanya pasangan kita, tapi kita juga gitu lhoooo. Jadi nggak usah terlalu ribet, banyak menuntut dan tidak sabar menghadapinya. Intinya sih, saat melihat kekurangan pasangan, merem aja deh. Maksudnya mbok ya sabar, sama-sama sadar untuk terus memperbaiki diri. Tidak mungkin bagi kita dan pasangan untuk tiba-tiba menjadi sesuai seperti yang kita inginkan. Bukannya bahkan ada kekurangan yang sudah jadi cetakan pasangan kita alias susah dirubah tho?? Masa mau maksain agar pasangan kita berubah sesuai dengan apa yang kita mau. Tidak mungkin juga tiba-tiba kekurangan itu cliiiiing....lenyap dan menghilang begitu saja. Bisanya kan paling tidak dikurangi ya, sedikit demi sedikit menuju ke arah yang lebih baik.
Di sinilah peran cinta buta itu. Jangan sampai gara-gara tidak berkenan dengan kekurangan pasangan lantas kita melupakan kebaikan-kebaikannya yang sebenarnya banyaaak deh. Hati-hati lho, terlalu mempermasalahkan kekurangan malah bisa menurunkan kadar cinta kita pada si dia. Dulu sewaktu sebelum menikah kita bisa tuh (sok) menerima dia apa adanya, tidak banyak mempermasalahkan, setelah menikah resiko itu ditanggung bersama dooonk. Sama-sama saling menghargai, memperbaiki, jangan saling menuntut saja.
Jadi, cintailah pasangan dengan kadar yang tak berkurang meski kini kita sudah mulai enek dengan kekurangan-kekurangannya, lapangkan dada biar lebih bisa memahaminya, empati, dan lebih sabar. Cinta buta pada pasangan karena Allah bukankah berpahala .
setuju.! intinya, cinta buta itu hanya cocok untuk pasangan yang sudah menikah. tapi kalau di jabarin, ya bisa panjang ya mak... paling tidak, pas pacaran nya cinta melek. semelek melek nya. jangan sampe pas udah nikah, baru nyadar.. waduuuuhhh.... :D
BalasHapusyup.....setuju seia sekata!! berusaha cinta buta aja deh skrg hehe
BalasHapusthx dah mampir :D
baca awal nya ku pikir biasa aja. tnyt isi nya dalem .. qeqeqeqe.. yang penting ngejalanin nya itu ya gedein niat, bismillah..mantap kan hati dan maksimalkan untuk kebaikan, sisanya pasrah aja sama Tuhan.. toh, segala sesuatunya udah di atur. mo sedih, mo seneng, mo bahagia, mo terkapar merana.. semuanya kan udah ada porsi nya masing2..
BalasHapusaku copas idenya yah buat status ^_^
BalasHapussetuju lagiiii.........memang menjalaninya ga gampang, makanya berpahala hehe
BalasHapusdan karena sudah diatur semua-semuanya berarti ga mungkin ga ada hikmahnya tho.....
silakan mbak irma sayang.....:P
BalasHapusbtw status dmn mbak? FB?? kita udah friend blm yah...add dooonk