Alkisah, kemarin tiba-tiba seorang teman di Majene memberi kabar. Cukup lama memang tak terdengar kabar darinya, terakhir sekitar beberapa bulan yang lalu setelah aku melahirkan. Itupun setelah suaminya yang tanpa sepengetahuannya meneleponku untuk meminjam sejumlah uang yang mana tidak dapat kuberikan karena aku juga lagi bokek :D. Heran juga, nih suaminya kok tidak bercerita kepada temanku, kan istrinya sendiri, main rahasia-rahasian segala.
Ah....musibah, datang tak dinyana, siapa kan menyangka, bikin kaget saja. Cukup terkejut juga aku mendengar kabar darinya. Tersedu sedan tangisnya. Bicaranya kacau dan terbata-bata. Suaminya itu pergi meninggalkan dia dan anaknya yang masih 9 bulan usia, entah kemana. Makin terpukul, karena ternyata suaminya pergi dengan meninggalkan hutang di mana-mana dan berbunga. Duuuh...miris dan super sedih aku dibuatnya. Suami berhutang tanpa bercerita padanya, rencananya untuk mengurus sertifikat tanah atau apalah. Sialnya orang yang diserahi uang hasil berhutang untuk mengurus sertifikat itu malah kabur entah kemana, membawa serta semua uang itu. Tinggal suami temanku yang melongo ditagih utang rentenir, mungkin karena tak sanggup menghadapi (ah tak jantan kau jadi laki-laki ) dia malah pergi, sendiri. Meninggalkan sang istri untuk menghadapi kejaran penagih hutang yang datang ke rumah setiap hari dengan marah-marah.
Ah....nasib, membawamu ke dalam situasi macam ini, teman. Ingin hati aku membantu, ingin hati aku membobol rekening untuk membantumu, tapi rekening siapa?? Aku saja tak punya tabungan, gaji tiap bulan ya habis dimakan hari-hari. Lalu apa yang bisa kulakukan...ah, pasti kan kucarikan jalan, kan kucoba bantu sekuat tenaga.
Baru saja dia menelponku lagi, masih sambil menangis. Mengemis katanya padaku agar aku bisa membantu, melunasi sebagian hutangnya itu...Makin sedih aku saat dia berkata terlintas keinginan untuk bunuh diri beserta anaknya yang masih bayi....oh no!! Jangan wahai teman, lebih besar masalah yang akan kau hadapi di alam akhirat nanti. Semoga kau tetap tegar dan sabar, jangan jauh-jauh dari Allah...merapatlah...mohonlah pertolongan, baca terus doa agar terlepas dari hutang yang dicontohkan Rasulullah saw.
*aah sedihnya....
Astagfirullah, ada ya laki-laki kejam kayak gitu.
BalasHapusHanya bisa bantu doa, semoga permasalahan temannya cepat selesai, suaminya cepat sadar dan bertanggungjawab melunasi semua hutangnya. Aamiin :)
Amiiin....makasih ya :)
BalasHapusKadang kita tidak tau siapa sebenarnya laki-laki yang ada di sisi kita, saat ada masalah2 genting macam inilah baru kelihatan, macam apa laki-laki yang sudah kita pilih.
semoga segera ketemu jalan keluarnya. aamiin.
BalasHapusKadang kita tidak tau siapa sebenarnya laki-laki yang ada di sisi kita, saat ada masalah2 genting macam inilah baru kelihatan, macam apa laki-laki yang sudah kita pilih. ===> berlaku juga nggak untuk perempuan?
semoga temennya tetep dalam petunjuk Allah, ga sampe menempuh jalan pintas. dan semoga lekas dapat pinjaman untuk melunasinya, aamiin.
BalasHapusehem..ehem....kalau yg ngomong si laki2 ya berlaku mas hehe
BalasHapusAmiiin....semoga semua doa teman2 diijabah Allah SWT.
BalasHapusmoga diberikan jalan keluarnya oleh Allah ta'ala untuk temannya itu, amiin
BalasHapusinnalillah... semoga ybs. dimudahkan penyelesaian masalahnya..
BalasHapusAmiiiiin......
BalasHapusAmin...
BalasHapusiya mbak, semoga dimudahkan jalan keluarnya..
Jangan, mba.. Jangan sampe terlintas yg macam2... Dibantu dengan doa semoga segera menemukan jalan keluarnya, amin...
BalasHapusKeluarganya (baik dr suami/istri) tak ada yg bisa dimintai pertolongan kah?
Iya mbak, aku sdh memberikannya nasehat dan kata2 yg menentramkan (semoga). Dia dari dulu tipe yg suka nanggung sendiri berbagai hal, tdk mau cerita ke keluarganya. Pihak keluarganya maupun suaminya sama2 pas2an, jd tidak bisa bantu juga dalam hal keuangan.
BalasHapus