Senin, 15 September 2014

Sakit (Lagi)


Setelah sakit yang lumayan parah tanggal 11 Agustus yang lalu, akhirnya aku bekam juga. Selain itu aku berusaha untuk menghindari pencetus si migrain ini. Alhamdulillah meskipun seringkali masih muncul, tapi hanya sedikit saja sakitnya terasa. Kadang terasa otot leher belakang kaku dan sedikit nyeri di kepala, tapi kemudian segera menghilang. Maka, aku ingin bekam dengan rutin, paling tidak ya sebulan sekali lah. Jadi tanggal 6 September kemarin aku pun bekam lagi. Sejak sehari sebelumnya memang badan terasa kurang nyaman, entah masuk angin atau apa, tapi karena akhir-akhir ini memang sering demikian ya sudah aku tetap berangkat bekam.

Sesampainya di klinik BRC, aku dicek tensi dan hasilnya normal. Denyut nadiku agak lemah tapi aku menyatakan memang badan terasa agak lemas, selebihnya tidak apa-apa, bekam sajalah. Agak kurang nyaman sih bekam kemarin itu karena pegawai yang biasanya sedang tidak masuk. Pembekamku yang kemarin terlihat kurang lihai, mungkin karena hanya sebagai pengganti saja ya, jam terbangnya kurang dan kelihatan agak kikuk. Pijatan sebelum bekam juga hanya memakai tangan, kurang oke ketimbang pembekam biasanya yang memijat dengan kop. Cara menyedot kop juga kurang ahli, berkali-kali kop terasa tidak pas menempel di bahuku. Tapi ya gimana lagi, pokoknya bisa bekam deh.

Sepulang dari bekam, aku membeli makan siang. Sekitar jam 12 aku sampai di rumah, badan masih terasa baik-baik saja. Sekitar jam 1 siang tiba-tiba kepalaku sakit sekali. Aku sampai keheranan, masa baru saja dibekam kok malah kumat sakitnya. Sambil terus berpikir mencari penyebab sakit kepalaku kala itu, aku pun makan siang. Kupikir dengan makan, sakitku akan mereda. Ternyata tidak, kepalaku terus terasa sakit, bahkan kali ini kepala terasa berat, badan pun tak kuat menopang. Aku hanya bisa tiduran sambil menahan rasa sakit yang teramat mengganggu. Selepas tidur siang pun, ketika membuka mata, sakitnya langsung terasa kembali. -sigh-

Sore harinya, si mas bojo baru tiba di rumah sepulang dari tugas luar ke sekitar Lampung (entah di mana tepatnya). Kudengar dia bertanya pada anak-anak kenapa aku tiduran terus dan dijawab oleh mereka bahwa Uminya sedang sakit. Migrain terparahku biasanya kuderita selama 2 hari, paling lama menurut pengalamanku. Kali ini ternyata lebih parah lagi, dari Sabtu siang sampai Selasa pagi, kepala masih terasa sakit, terutama pangkal leher terasa kaku dan nyeri. Meskipun sakitnya tak separah hari Sabtu, di hari Senin pagi tetap saja terasa berat dan nyeri. Membuatku lemas dan malas ke kantor. Hari itu pun aku ijin untuk tidak bekerja. Di rumah, aku bermain dengan Azzam. Sudah tidak nyeri sih, tapi badan rasanya lemas tak bertenaga, mual sesekali datang tapi segera hilang. Sore harinya aku pun memutuskan untuk ke kantor, ya karena berada di rumah pun tidak membuatku lebih sehat hehe. Mungkin saja badanku ini memang harus dipake untuk berjalan keluar rumah, nyari duit :D

Sudah puluhan kali teman-temanku menyarankan agar aku konsultasi ke dokter atau check up kesehatan di lab, tapi aku belum pernah melaksanakan anjuran mereka. Kuanggap masih belum perlu banget lah, hoho bandel ya. Kali ini aku sudah merasa "butuh" sih, jadi akhirnya aku mampir ke klinik dokter gratisan di kantor. Bu dokter sih menganjurkan agar aku cek darah, untuk mencari penyebab si migrain ini apa sebenarnya. Mungkin saja kan aku menderita kolesterol, atau kekentalan darah atau apalah. Duuh, ga banget yaaa kalau sakit aneh-aneh, semoga tidak. Kemudian bu dokter memberiku resep obat minum untuk malam hari, obat penghilang rasa sakit yang mengandung obat tidur dan obat penenang. Wah, berasa Marshanda deh diresepi obat kaya gitu, hahaha lebay puool.

Sampai hari ini, aku belum juga melakukan cek darah. Hehe bandel banget siiiih. Heeemm, sebenarnya aku lagi nyari klinik yang lebih murah sih hihi, bokek gitu. Kalo di Biotest yang difasilitasi kantor biayanya bisa Rp800rb, di klinik lain yang ternama pasti ga jauh dari angka itu kan. Nah, kemarin aku sempat ngelirik di suatu klinik daerah Ceger, biaya lab hanya Rp200rb saja. Nah, yang segituan yang kucari hoho. Sekarang tinggal mencari waktu yang pas untuk cek darah, in sya Allah wiken depan lah ya. Doain aku ga sakit aneh-aneh ya kawan, mumet ongkose nek loro :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar