Rabu, 14 Mei 2014

Gerbong Mutasi



Sudah pernah merasakan penempatan di Luwuk, Sulteng yang jauh banget dari homebase. Kala itu melasi banget karena jauh dari ortu dan misua. Sudah pernah juga merasakan 6 tahun tinggal di Majene, Sulbar, jauh dari orang tua, bahkan sempat jauhan lagi sama misua, jadi bertiga sama Syifa dan Farah yang masih kecil-kecil. Alhamdulillah banyak dapat saudara dan mbak yang jaga anak-anak juga kebanyakan dapat yang baik.

Ketika akhirnya bisa ikut pindah ke Jakarta, ke Java island lagi, sungguh merupakan anugerah tak terkira. Java is my homebase. Mau ditempatin di mana kalau sudah di Jawa itu rasanya lega  Gerbong mutasi kali ini, banyak teman sejawat yang bersuka cita. Ada yang mendekati homebase, ada yang promosi, bahkan ada yang bisa dekat lagi dengan suaminya. Meski juga, gerbong mutasi kali ini menyisakan lara dan pedih kecewa. Ada yang belum terangkut padahal penantian dijalani begitu lama, ada yang belum bisa dekati homebase bahkan belum bisa berkumpul dengan keluarga kecilnya.

Kecewa dalam dada, sesak rasanya. Air mata yang berderai, sembabkan mata. Namun, tak ada lagi cara selain ikhlas menerima ketentuanNya. Entah, pasti ada suatu hikmah untuk kalian, teman. Janganlah larut dalam kesedihan, bersabarlah dan tetap percaya diri akan doa-doa yang telah kalian pancangkan di kolong langit. Raih kesyukuran dalam jangkauan tanganmu, agar kesedihan tak rasuki jiwamu.

*ditulis saat heboh mutasi beberapa bulan yang lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar