Uang dan Uang Lagi

Huff...UUD...Ujung-Ujungnya Duit!! Uang, salah satu daya tarik kehidupan fana ini. Orang bahkan mampu tuk melakukan apapun untuk mendapatkannya, meski salah n berdosa. Padahal, dgn jalan halal n aman, toh uang a.k.a rejeki bisa jg didapat. Allah Maha Kaya, Maha Pemberi. Manusialah yg rakus, tamak, boros akan uang.

Sekedar curhat, mungkin ada yg bisa mengambil hikmahnya.
Sejak diterima kuliah di STAN meski hanya D1 di Makassar, aku terpaksa tinggal jauh dari orang tua yg mukim di Malang. Tiap bulan, mereka rutin mengirim uang saku, untuk kebutuhan hidupku di rantau. Kedua orang tuaku sama2 sbg guru SLTP, tp alhamdulillah mereka bisa kirim uang lebih dari cukup. Aku yg sebelumnya hidup biasa2 saja n cukup sederhana tiba2 jd konsumtif begitu jauh dari ortu, begitu jg dgn tmn2ku yg lain. Salah kaprah ya.

Satu setengah tahun kemudian, alhmd aq terangkat jd PNS, pegawai pajak orang bilang. Dengan gaji plus tunjangan yg lebih dari cukup, aku dan suami yg juga org pajak, dapat menikmati hidup layak. Masalah infaq n sedekah tidak kami lupakan, meski kadang terpikir bahwa sebetulnya kami bisa memberi lebih banyak lagi.

Keadaan menjadi berubah, sejak aku diamanahi tugas sbg bendahara kantor. Hati dan hidup yg dulu tenang tenteram menjadi gelisah, penyakit futur melanda, ah tersiksa rasanya. Itu semua karena tugas sbg bendahara yg suka tdk suka, mau tdk mau, harus menuruti keinginan bos dgn mark up dana ato yg lainnya. Sedihnya, meski aq brusaha untuk tidak trwarnai, tp lambat laun terpengaruh jg:'(. Ga parah sih, tp cukup merusak kualitas iman!

Dengan gaya hidup yg konsumtif (pdhl juarang beli kaya baju dkk, hbs banyak malah di makanan), THP tiap bulan selalu habis, dan bisa2nya tidak punya tabungan tetap!! Alhamdulillah, selama ini blm pernah dpt kejadian kepepet banget gt. Dapat uang darimana coba? Hiks, malu kan kl pinjam ma teman. Beberapa kali hal ini memicu pertengkaran dgn suami. Aku sbg istri yg harusx jd manajer keuangan RT tentu saja jd tersangka utama. Sering terpikir untuk memperbanyak ZIS, tp meski tau manfaatx, uang zis yang kami keluarkan segitu2 aja (pelit banget).

Bener banget dah, orang boros memang temannya setan. Kalah ma nafsu dunia, hati terkotori, na'udzubillah.

Sekarang lg belajar ni, memenej penghasilan n berani infaq sedekah lebih banyak. Kalo dituruti, nafsu mah ga ada habisnya. Tobat pokokx!